Gelper "Saga Games" Di Nagoya Hill Kembali Beroperasi, Para Pemain Wanti-wanti Terjadi Razia

Gelper
Gelper di Nagoya Hill

Batam, PAB-Online
Tidak ada efek jera bagi pengusaha Gelanggang Permainan (Gelper), meski secara berulang-ulang jajaran Polda Kepri melakukan penggrebekan bahkan memasang garis polis line, para pengusaha gelper di Kota Batam tidak ada henti-hentinya membuka usaha gelanggang permainan.

Kembalinya beroperasi Gelper tidak luput dari Dinas BPM Kota Batam, terlalu mudah untuk menerbitkan perizinan tersebut. Bahkan informasi yang di himpun media ini dari para pengusaha Gelper, untuk menerbitkan satu izin sangat di butuhkan biaya yang sangat mahal. Lalu kenapa para pengusaha berupaya membuka bisnis gelper, keuntungan apa yang harus di raih hingga untuk mendapatkan satu izin harus merogoh uang sampai puluhan juta rupiah. Benarkah permainan gelper  identik sebagai modus salah satu praktek perjudian ?

Minggu (30/08/2015), awak media ini tidak secara segaja melakukan perjalanan ke Mall Nagoya Hill, tiba-tiba melihat kumpulan orang banyak sedang asik memainkan mesin gelper. Pada hal tempat tersebut sudah sering kena sasaran razia dari aparat penegak hukum bahkan menutup dan memasang garis polis lain. Saat awak media ini mengkonfirmasi salah satu pekerja yang sedang membagikan koin di tempat gelper “Saga Games” mengatakan “ini sudah hampir satu bulan beroperasi, mudah-mudahan saja tidak seperti dulu lagi, tidak ada hujan tidak ada batu lokasi ini di grebek hingga sekian lama di tutup".

"Mungkin dari pengalaman pertama pihak Bos kami mungkin sudah melakukan kordinasi yang baik kepada pemerintah kota Batam serta kepada jajaran penegak hukum. Kalau gelper di tutup di Batam pasti Mall akan terlihat sepi dan selama ini Gelper di tutup, banyak masyarakat Batam memilih bepergian ke luar negeri seperti ke Malaysia dan Singapore. Tentu mata uang rupiah akan banyak beredar di luar negeri, yang akan berdampak melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang Negara asing," jelasnya.

Salah satu pemain yang tidak mau di publikasikan namanya  mengatakan “Saya sangat hati-hati melakukan permainan gelper, apalagi sering di razia aparat penegak hukum. Bukan hanya saja Bos Gelper dan para wasitnya yang di tangkap biasanya para pemain selama ini turut di geladang ke kantor polisi .Apalagi lokasi gelper “Saga Games “di Nagoya Hill sudah menjadi langganan sasaran razia makanya para pemain masih terlihat wanti-wanti. Kalau ada terlihat segerombolan orang banyak datang secara tiba-tiba pasti semua pemain akan memilih kabur".

"Kalau jika berbicara Gelper adanya terindikasi mengandung unsur judi, pasti itu tidak dapat di pungkiri, buat apa para pemain menghabiskan uang banyak bahkan menyita waktu sampai berjam-jam lamanya kalau tidak menaruh harapan bisa membawa kemenangan dalam arti menukarkan uang dalam bentuk "voucher". Tinggal saja tergantung praktek di lapangan antara pemain dan wasit melakukan transaksi gelap dalam arti melihat situasi dan kondisi di lapangan. Selama ini banyak kok yang tertangkap tangan, makanya gelper selalu buka tutup dan tidak akan pernah berkesudahan karena bos Gelper sudah menikmati hasil dari beroperasinya gelper," tuturnya. (TIM/Sori.S)
 

Berita Lainnya

Index