Tank Made in Bandung Makin Diminati

Tank Made in Bandung Makin Diminati
Tank medium harimau made in Bandung diminati banyak negara di dunia

Bandung, (PAB-Indonesia)

Tank made in Bandung, Jawa Barat, yang diproduksi PT Pindad, ternyata makin dimintai negara-negara tetangga. Setidaknya Malaysia dan Filipina sudah melakukan pemesanan. Tank yang dibandrol dengan harga  USD 135 juta itu, digadang-gadang memiliki kemampuan khusus.

PT Pindad dikabarkan tengah memproduksi masal Tank Harimau tersebut. Seperti yang dirilis Pt Pindad,  Harimau Medium Tank Kanon 105 mm, ini adalah kendaraan tempur produk terbaru dari PT Pindad (Persero), yang didukung oleh Kementerian Pertahanan RI sesuai kebutuhan Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Kendaraan ini dilengkapi dengan two-man turret kaliber 105 mm serta senapan mesin kaliber 7,62 mm untuk daya gempur maksimum. Harimau Medium Tank didesain khusus untuk daerah operasi tropis seperti hutan karena memiliki bobot yang lebih ringan dari Main Battle Tank.

Menurut Direktur Utama PT Pindad Abraham Mose, selain dijual ke luar negeri, Tank jenis ini juga digunakan di dalam negeri. TNI - AD disebut paling banyak akan menggunakan Tank jenis ini.

Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, kata Abraham Mose, pihaknya juga akan memproduksi kendaraan taktis Pandur 8x8. "Semuanya pesanan Kementerian Pertahanan (Kemhan), ada untuk keveleri, ada untuk infantry," ucap Abraham Mose.

Selain itu, kata Abraham, Kemhan juga memesan kendaraan operasional (ranops) Maung 4x4  sebanyak 5.000 unit untuk tahap pertama. Sebanyak 50 unit produksi awal mobil Maung, kata dia, akan dipamerkan pada peringatan HUT TNI 5 Oktober 2023 mendatang, yang akan dilanjutkan dengan produksi massal dengan target satu tahun mencapai 1.500 unit.

"Itu satu tahun 1.500 unit. Sehingga tahun kedua ya kami sudah 3.000 dan lanjut terus sampai dengan 5.000," ujarnya.

Tank buatan PT Pindad tersebut diminati banyak negara asia kerena dinilai cocok untuk daerah beriklim tropis. Tank Harimau dilengkapi dengan two-man turret kaliber 105 mm serta senapan mesin kaliber 7,62 mm untuk daya gempur maksimum. Harimau Medium Tank didesain khusus untuk daerah operasi tropis seperti hutan karena memiliki bobot yang lebih ringan dari Main Battle Tank.

Desain medium tank dibuat sesuai dengan kriteria kebutuhan dari pengguna, didasarkan pada strategi pertempuran modern di mana kemudahan mobilisasi menjadi salah satu keunggulan di samping kemampuannya sendiri. Tank ini juga memiliki kemampuan pertahanan balistik dan anti ancaman ranjau terkini.

Medium tank generasi terbaru ini, juga dilengkapi dengan kemampuan daya gempur yang luas, mulai dari perlindungan jarak dekat untuk pasukan infantri hingga pertempuran antar-kendaraan tempur.

Medium Tank berbobot maksimal 35 ton, mempunyai power 20 HP/ton, kecepatan maksimal 70 km/jam, dapat menampung tiga orang kru yang terdiri dari komandan, penembak, dan pengemudi, serta memiliki senjata utama turret kaliber 105 mm yang memiliki daya hancur besar.

Medium tank dilengkapi dengan teknologi terbaru, seperti Battlefield Management System, alat komunikasi modern, alat self awareness sehingga bisa memantau ancaman terhadap dirinya sendiri, dan dilengkapi dengan proteksi terhadap ancaman level 5 NATO. Turret medium tank memiliki mekanisme autoloader, dengan 12 butir peluru di turret dan 30 butir peluru cadangan di dalam hull.

Melalui PT Pindad, Indonesia menjadi negara ke-3 di dunia yang mampu memproduksi medium tank, setelah Jepang dan Polandia. Medium tank made in Bandung ini dikenal dengan nama Harimau.

Kata Abraham Mose, memang perkembangan perusahaan yang dipimpinnya cenderung positif, terutama juga dalam ekspor ke luar negeri.

"Untuk aktivitas ekspor, kita rutin mengirim amunisi ke AS tiap bulan sampai dua kontainer. Dan sekarang banyak sekali permintaan senjata pistol dan kendaraan tempur dari kami," ujarnya pula.

Atas perkembangan yang terjadi di PT Pindad, mendapat perhatian serius  Presiden Joko Widodo (Jokowi). menurut Jokowi, apa yang sudah dilakukan PT Pindat, menjadi  peluang yang bisa dimanfaatkan untuk merealisasikan cita-cita pada 2025 tersebut.

Jokowi meyakini, PT Pindad (Persero) akan menjadi salah satu perusahaan pertahanan top dunia dengan menembus 50 besar industri pertahanan dunia dalam tiga tahun ini, atau pada 2025 mendatang.

Pasalnya, kata Jokowi, perkembangan yang dijalankan oleh perusahaan persenjataan milik negara itu sangat pesat dan cepat mulai yang di Turen, Kabupaten Malang yang memproduksi peluru dan amunisi, serta di Bandung yang memproduksi alat industri sampai kendaraan tempur.

"Ini perkembangannya cepat sekali, Pindad sebagai perusahaan pertahanan itu rankingnya di 79. Kita perkirakan tahun 2024 akan masuk ke angka 60. Tetapi di 025 kita sudah masuk ke top 50," kata Jokowi.

Hal itu diyakini Jokowi akan terjadi, mengingat progres yang terjadi dan hasil produksi PT Pindad yang sangat baik hingga akan mampu mencetak peningkatan pendapatan yang cukup signifikan.

"Jadi progresnya kelihatan dari PR Pindad per tahun pada 2022 sekitar Rp25 triliun, dan pada 2023 diproyeksikan bisa mencapai Rp27 triliun, dan ini juga yang paling banyak adalah pesanan dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan)," ujar Jokowi. (radit)

 

Berita Lainnya

Index