Mambangun Kekuatan Maritim RI:

Indonesia Butuh 20 Kapal Destroyer

Indonesia Butuh 20 Kapal  Destroyer
Indonesia berharap bisa memiliki Kapal Destroyer tipe Horizon (foto:ist)

Motto atau seruan TNI Angkatan Laut Indonesia adalah "Jalesveva Jayamahe", yang sering kali kita diterjemahkan sebagai "Justru di Laut  Kita Jaya". Motto ini  sebenarnya berasal dari zaman Majapahit, yang angkatan lautnya sering memakai kata ini untuk membangkitkan semangat. Dengan moto yang diartikan justru di laut kita jaya itu, maka tidak berlebihan jika kita perlu memperkuat pertahanan keamanan di seluruh perairan Indonesia, yang  luasnya mencapai 3.110.00 km, dengan rincian  luas laut territorial 290.000 km2.

Luas wilayah berdaulat, terdiri dari Zona Tambahan seluas 270.000 km2, Zona Ekonomi Ekslusif 3.000.000 km2, Landas Kontinen seluas 2.800.000 km2.Luas perairan Indonesia 6.400.000 km2, Luas NKRI (darat + Perairan) seluas 8.300.000 km2. dan panjang garis pantai 108.000 km. Jangan tanya berapa besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk mengamankan perairan seluas itu, dengan jumlah pulau 17.024. Tapi mari kita bertanya berapa  jumlah kapal TNI-AL yang harus dikerahkan untuk melakukan pengamanan perairan dan pulau di Indonesia.

Maka tak terbantahkan, jika Alutsista (Alat Utama Sistem Senjata), Matra Laut perlu mendapat perhatian serius pemerintah, siapapun presiden nya, dan siapa pun menteri pertahanan dan keamanannya. 

Menurut catatan penulis, dengan jumlah armada TNI-AL yang ada sekarang ini, maka dapat kita bilang belum memadai untuk mengamankan wilayah keamanan laut  Indonesia. Dari jumlah kapal perang TNI-AL yang 424 itu, ternyata 125 diantaranya sudah pensiun. Bahkan sudah ada yang jadi monumen. 
Sadar akan pentingnya stabilitas keamanan laut, juga soal perbatasan, maka kita  harus memberikan apresiasi kepada Menhan Prabowo Soebianto, yang  ngotot memperbesar anggaran belanjanya untuk pertahanan dan keamanan.
Selain pengadaan pesawat  tempur untuk mengamankan wilayah udara, Menhan Prabowo, juga sangat perhatian  terhadap alustsista Matra Laut, termasuk diantaranya pembelian kapal selam dan kapal destroyer.
Destroyer (perusak) merupakan kapal perang, yang mampu bergerak cepat serta lincah dalam bermanuver. 
Fungsi kapal perusak adalah memproteksi armada kapal  perang yang berukuran lebih besar seperti kapal induk (carrier) atau capital warship kapal tempur (battleship) atau kapal penjelajah (cruiser) dari ancaman serangan  peralatan perang yang lebih kecil seperti kapal boat torpedo, kapal selam atau pesawat terbang. 
Tak lagi dapat dipungkiri, betapa stabilitas keamanan maritim dapat terganggu oleh berbagai bentuk ancaman yakni, diantaranya illegal fishing, transhipment, drug  smuggling, human traficking dan piracy and terrorism. Kemudian yang paling sering terjadi adalah penangkapan ikan secara ilegal, seperti terjadi di perairan Natuna Utara dan dilakukan oleh kapal-kapal asing berbendera Vietnam.
Jangan katakan Indonesia tidak butuh kapal jenis Destroyer, jika kita tak mengerti dan memahami betapa pentingnya stabilitas keamanan di perairan Indonesia. Di awal-awal kemerdekaan Indonesia, dimana stabilitas keamanan di perairan kita masih dalam keadaan baik-baik saja, kita sudah punya  8 kapal Destroyer dengan berbagai ukuran dan jenisnya.
Indonesia memang membutuhkan kapal Destroyer, untuk pertahanan militer di wilayah perairan NKRI.  
Karena kapal Destroyer bisa menjadi flaghsip Indonesia untuk memantapkan penjagaan wilayah laut Indonesia. Apalagi di wilayah Natuna, Indonesia akan berhadapan dengan Tiongkok, yang digadang-gadang mengincar wilayah tersebut. Sehingga kapal Destroyer patut disegerakan menjadi alat perang baru bagi Indonesia.
Harga Destroyer sekelas Type 052D dengan persenjataan komplit memang mahal, berkisar 800 juta dolar AS. Sementara harga per unit fregat Arrowhead yang dibeli Indonesia dari Inggris senilai 311 juta dolar AS atau senilai 4,9 triliun.
Meski harganya mahal, tapi Indonesia memang butuh. Ingat pesan para pendahulu kita, "kedaulatan itu memang mahal harganya". 
Semoga saja upaya untuk membeli Destroyer meski cuma satu 5 unit, yang katanya dari China, atau Jepang dapat menjadi kenyataan. Destroyer yang ditawarkan itu adalah type Whale Shark 052DE.
Destroyer Whale Shark Type 052DE ini memeng mempunyai persejataan mematikan. 
Dilihat dari konfigurasi, Whale Shark adalah kapal perang skala besar standar di laut lepas. Kapal ini pun dilengkapi dengan rudal permukaan ke udara jarak jauh HQ-9BE, rudal anti kapal YJ-18 hingga rudal jelajah serang darat bisa dipasangkan di sana. Rudal  yang dipasang di Tpe 052DE merupakan model ekspor, mereka dapat mengenai semua target laut, darat dan udara dimana daya tembaknya kelas dunia.
Kenapa kita butuh kapal destroyer, sekurang-kurangnya 20 unit? Karena  kapal Destroyer dianggap lebih unggul ketimbang kapal perang jenis lainnya.
Kapal Destroyer dilengkapi dengan persenjataan lebih lengkap dan banyak dibanding kapal perang lain. Kapal perang ini mampu menghancurkan kapal selam sekaligus memiliki ketahanan terhadap serangan udara yang tinggi.
Fungsi utama dari kapal Destroyer adalah kapal serang dan pengawal kapal induk. Biasanya dia akan berada di depan kapal yang lebih besar seperti kapal induk dari berbagai macam serangan. Serangan yang mampu dihadapi kapal destroyer adalah kapal selam, hingga pesawat. 
Keterbatasan anggaran, selalu menjadi alasan klasik bagi  pemerintah untuk pengadaan kapal jenis destroyer. Tapi syukurlah Jepang berhasrat mendapatkan kapal jenis ini. Terlepas soal alasan politik dagang dan sebagainya, namun bantuan Jepang tersebut patut diapresiasi.
Jepang berhasrat membantu Indonesia memproduksi kapal Destroyer. Kedua negara ini sejatinya juga sudah teken kontrak perjanjian transfer teknologi pertahanan. Bahkan di dalam kontrak tersebut, Jepang akan berikan blueprint kapal destroyer kepada Indonesia.
Pemerintah Jepang berharap dapat mendandatangani kontrak dengan Indonesia terkait permbuatan kapal perang yang mengambil desain dari kapal Destroyer Pasukan Bela Diri Maritim Jepang (JMSDF).
Menariknya, kapal Destroyer yang akan diproduksi Indonesia tersebut, merupakan jenis baru di kelasnya.  
Jepang berniat memberikan racangan kapal Destroyer jenis terbaru kepada Indonesia.Untuk mengamankan seluruh perairan Indonesia, sekurang-kurangnya kita membutuhkan 10 unit kapal destroyer. 
Soal tipe tentu menyesuaaikan anggaran yang ada, baiknya memang  dengan  Type 052D,  atau type  Arleigh Burke boleh juga kalau punya detrsoyer yang  type Great Class. Kelak kedepannya, Imdonesia juga punya  kapal Destroyer  type Zumwalt Class.
Banyak yang bertanya, apakah memang perlu Indonesia memiliki kapal jenis Destroyer, sementara Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak pulau. Jawabnya  tetap perlu. Sebab, kapal perusak milik TNI-AL yang ada sekarang ini hanya kelas ringan, kondisinya pun sudah tidak bai-baik saja.
Sekarang ini, Indonesia menempati urutan keempat dunia dalam hal kekuatan angkatan lautnya. Namun sebagai negara kepulauan dengan wilayah laut yang luas, tentunya Indonesia memerlukan armada angkatan laut yang lebih kuat untuk menjaga teritori lautnya. 
Kita tahu sejak masa kemerdekaan hingga pengakuan kedaulatan oleh dunia luar, armada laut Indonesia mengalami dinamika dari tahun ke tahun sesuai dengan perkembangan zamannya. Sekarang ini, kekuatan armada laut Indonesia hanya bertumpu pada kapal-kapal jenis frigate, korvet maupun kapal selam sebagai kekuatan  pemukul utama.
Untuk kapal jenis Destroyer, dalam sejaranya TNI pernah mengoperasikan 11 unit yang terbagi dalam beberapa kategori atau class. Berikut ini adalah jenis-jenis kapal  Destroyer yang pernah dioperasikan TNI-AL.
Kapal jenis Destroyer pertama yang dioperasikan oleh TNI-AL pada masa orde lama, adalah Gadjah Mada-class. 
Kapal ini sejatinya merupakan kapal Destroyer buatan Inggris, yakni HMS Nonpareil yang masuk ke dalam N-class Destroyer. Kapal yang diluncurkan pada tahun 1941 itu, hanya setahun berdinas di Angkatan Laut kerajaan Inggris sebelum dijual ke pihak angkatan laut belanda pada tahun  1942 dan berganti nama menjadi HNLMS Tjerkd Hidddes.
Kemudian pada tahun 1951, Indonesia membeli kapal ini dari Belanda, kemudian berganti nama menjadi RI (KRI) Gadjah Mada. Kapal ini dalam dinas Angkatan Laut Indonesia, pernah digunakan untuk membantu penumpasan PRRI di Sumatera Barat dan juga turut andil dalam penumpasan Permesta di Sulawesi.
Kapal Destroyer klasik ini, dibekali 3 meriam kembar 120 mm sebagai meriam utama, 4 meriam kaliber 20 mm dan beberapa senapan mesin serta peluncur torpedo. Kapal ini juga dilengkapi dengan sistem radar terintegrasi. Kapal ini kemudian dipensiunkan pada tahun 1961.
Berikutnya, tipe kapal Destroyer  adalah Skory-class buatan Uni Soviet.  Kapal ini sendiri di Indonesia dikenal dengan nama Siliwangi-class. Kapal ini datang ke Indonesia pada tahun 1959 setelah Uni Soviet menjualnya ke Indonesia. Pihak Uni Soviet sendiri menggunakan kapal ini kurang lebih selama hampir 8 tahun sejak  diluncurkan pada tahun 1951.
Kapal ini dibeli, karena hubungan erat Indonesia-Soviet kala itu sangat baik. Kapal ini, juga digadang-gadang sebagai kekuatan laut Indonesia menjelang operasi  Trikora, guna membebaskan Irian Barat. Kapal ini dipersejatai dengan 2 meriam kembar kaliber 130 mm dan meriam 85 mm sebagai sistem persenjataan utamanya.
Selain itu, ada pula beberapa meriam penangkis serangan udara kaliber 57 mm, peluncur torpedo, pelontar bom kedalaman hingga pelontar roket anti kapal selam RBU  2500.  Kapal ini kemudian  pensiun dari dinas Angkatan Laut Indonesia pada peridoe tahun 1970-an.
Dalam catatan penulis, pada kelas Destroyer Siliwangi-class,  Indonesia punya 8 kapal yang dikendalikan Angkatan Laut Indonesia. Masing-masing dalah  KRI Siliwangi  (201), KRI Sisingmangaradja (202), KRI Sandjaja (203), KRI Sawoenggaling (204), KRI Sultan Iskandar Muda (304), KRI Sultan Darmuda (305), KRI Diponergoro (306),  dan KRI Brawidjaja (307).
Kapal Destroyer terakhir, yang pernah memperkuat armada laut Indonesia adalah Imam Bondjol-class, atau yang di dunia Internasional dikenal dengan nama Almirante Clemente-class.
Destroyer bertipe pengawal ini, dibeli dari  Italia dan diserahkan ke pihak Indonesia pada tahun 1958. 
Di kelas ini hanya ada dua kapal, yang berdinas di jajaran  Angkatan Laut Indonesia, yakni KRI Imam Bondjol (250/355) dan KRI Soerapati (251/356). Meskipun masih dikategorikan Destroyer klasik, namun kapal tersebut sudah dilengkapi beragam jenis radar dan sistem sonar modern untuk mendukung operasinya.  Dari sisi persenjataan, kapal di kelas ini dilengkapi dengan 4 meriam kembar QF 4 in (102mm)/45 Mark XVI sebagai persenjataan utama.
Selain itu, ada pula 4 meriam bofors 40 mm dan 8 meriam Oerlikon 20 mm. Kapal ini juga dilengkapi dengan 3 tabung peluncur torpedo dan pelontar mortar. Sayangnya, kapal-kapal  jenis ini  pensiun  pada tahun 1978.
Apakah sekarang Indonesia memiliki kapal perusak? Tentu saja ada.  Sekalipun  dalam kategori kelas kecil. Bahkan jumlahnya sendiri selalu ditambah. Terakhir adalah dengan menambahkan kapal KRI I Gusti Ngurah Rai-332. Alutsista yang sudah memperkuat TNI Angkatan Laut ini,  memiliki begitu banyak tugas. Mulai dari anti surface warfare, anti air warfare, naval gunfire support, electronic warfare sampai dengan naval diplomacy. 
Panjang dari kapal Destroyer milik Indonesia ini, panjangnya 105,11 meter dengan berat 2.365 ton. 
Termasuk sebagai kelas light fregat atau perusak kawal rudal. Beberapa sistem persenjataannya cukup lengkap. Senjata yang bisa dibawa oleh KRI I Gusti Ngurah Rai-332 , Mulai dari meriam utama ukuran 76 mm dan rudal permukaan ke udara (SAM). Ada juga sistem pertahanan  diri yaitu senjata 35 mm dan juga pelontar torpedo. Tidak ketinggalan disematkan juga rusak permukaan ke permukaan (SSM). 
Kapal perusak ini, memiliki kemampuan untuk peperangan elektronik menggunakan sistem electronic counter measure (ECM) serta electronic support measure (ESM).  Semua sudah diintegrasikan dalam combat management system (CMS). 
Indonesia tentu juga sangat berharap memiliki kapal Destroyer tercanggih. Sebab bukan hanya Indonesia saja, yang memiliki kapal perusak untuk menjaga kedaulatan  negara, namun juga negara tetangga. Apalagi negara-negara maju seperti Amerika yang siap memproduksi atau membeli kapal perusak dengan harga mahal. 
Lantas, kapal jenis apa saja yang dikenal sepanjang sejarah sebagai kapal Destroyer paling hebat di dunia?
Kapal Selam Perusak Virginia 
Kapal yang pertama ini milik Angkatan Laut Amerika Serikat yang juga jadi penerus dari kapal Los Angeles. Kapal yang dirancang khusus sebagai kapal alternatif ini ukurannya lebih kecil dan juga murah. 
Namun kapal ini memiliki sifat yang serbaguna, di Amerika terdapat 30 jenis kapal yang memiliki tenaga nuklir Virginia ini. Hampir semuanya masih beroperasi dan  terdapat 12 tabung Vertical Launch System (VLS). 
VLS sendiri adalah sistem untuk meluncurkan rudal jelajah untuk serangan darat yang jangkauannya 1.700 km. Selain itu ada juga empat tabung torpo ukuran 533 mm yang bisa digunakan menembakkan 26 torpedo. 
Kapal Selam Perusak Kelas Los Angeles 
Lagi-lagi kapal Destroyer milik Amerika Serikat yang jumlahnya sekitar 40 buah. Kapal ini adalah versi yang cukup terbaru dari pendahulunya yang bekerja tahun 1988. 
Versi terbarunya ini tujuh kali lebih tenang daripada pendahulunya. Selain itu susunan senjatanya jauh lebih kuat. Terdapat rudal anti kapal Sup Harpoon dan juga torpedo Mk. 46 dan dilengkapi juga dengan rudal jelajah serangan darat Tomahawk. 
Kelebihan kapal ini adalah bisa menjelajah di bawah lautan es yang jadi tempat beroperasinya kapal selam rudal Rusia. 
Kapal Selam Graney 
Merupakan salah satu kapal selam dengan tenaga nuklir terbaru milik negara Rusia. Awalnya bernama Severodvinsk yang diciptakan tahun 1993. Hanya saja pembangunannya sempat berhenti karena adanya masalah dana. 
Kapal ini beroperasi pada tahun 2013 dan kapal keduanya diciptakan untuk meningkatkan kualitas. Saat ini terdapat 6 kapal selam penghancur dengan 24 tabung peluncuran vertikal untuk rudal yang beroperasi. 
Salah satunya adalah rudal P-800 Oniks yang bisa menjangkau jarak hingga 300 km. Masih ada juga 8 tahun torpedo 650 mm. Satu kapal bisa membawa 30 jenis torpedo serta rudal. 
Kapal Selam Astute 
Masih dengan kapal selam dengan tenaga nuklir kali ini adalah milik negara Inggris. Awalnya dioperasikan oleh Royal Navy tahun 2010 dan terdapat 7 jenis kapal yang beroperasi. 
Kelebihannya adalah adanya fitur mode siluman serta kapasitas angkut senjata yang cukup banyak. Terdapat 6 tabung torpedo 533 mm dan juga sudah memiliki rudal  jelajah serangan darat Tomahawk Block IV. 
Tinggal di negara maritim,
Anda tentu tak hanya mengenal kapal penghancur saja. Masih banyak jenis kapal lain seperti kapal feri atau kapal nelayan dan kapal karet dengan mesin tempel. 
Soal mesin tempel, Suzuki Marine jadi banyak pilihan para nelayan dan pengguna kapal di Indonesia. Beberapa mesin tempel seperti Offset Driveshaft dirancang untuk memiliki sedikit getaran dan kompak. Kapal akan memiliki kemudi yang lebih stabil dengan mesin tempel ini. 
Ada juga Suzuki Dual Prop System yang mampu memutar dua baling-baling dengan arah berlawanan. Masih banyak lagi mesin tempel Suzuki seperti High Energy Rotation dengan navigasi kuat. Ada juga Multi Stage Induction dan 2-Stage Gear Reduction. Tinggal pilih  saja mana mesin tempel sesuai dengan kebutuhan, semuanya ada di Suzuki Marine. 
Indonesia pernah mempertimbangkan untuk membeli kapal perusak Tipe 052D dari Tiongkok. Alasannya sederhana, Tipe 052D Tiongkok saat ini merupakan satu- satunya kapal destroyer yang tersedia secara komersial.
Indonesia tidak mungkin membeli kapal perusak lain selain Tipe 052D dari Tiongkok saat ini. Amerika Serikat, Inggris, Rusia, dan Prancis juga tidak mungkin berbagi teknologi kapal Destroyer dengan Indonesia. Selain itu, Indonesia bukanlah sekutu  Amerika Serikat.
Apalagi Rusia meski dekat dengan Indonesia, namun dipastikan enggan memberikan teknologi kapal Destroyer terbaiknya. Selain itu, masalah anggaran juga menjadi  alasan lain mengapa Indonesia belum bisa menggunakan kapal Destroyer.
Namun, mungkin ada pengurangan harga ketika membeli Tipe 052D dari China, karena peralatan pertahanan dari negeri tirai bambu itu umumnya lebih terjangkau. Apakah Indonesia benar-benar membutuhkan kapal Destroyer, tentu saja harus ditambah dengan fregat.
Dr Sidhrath Kaushal, seorang peneliti pertahanan di Royal United Services Institute for Defence and Security Studies, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Naval Technology, dia menyebutkan ada perbedaan yang signifikan antara kapal perusak dan fregat dalam hal misi dan fungsi.
"Kapal Destroyer jelas lebih kuat dalam pertempuran karena mereka dapat membawa lebih banyak sensor dan senjata daripada fregat. 
Perbedaan utama antara fregat dan kapal perusak adalah ukuran dan kemampuan," katanya.
Dia juga menyebutkan, kapal Destroyer, dengan ukuran yang lebih besar, dapat membawa radar resolusi tinggi yang lebih kuat dan sel peluncuran yang lebih vertikal untuk menghasilkan daya.
Oleh karena itu, kapal Destroyer dapat memberikan pertahanan udara dan rudal yang komprehensif terhadap armada kapal induk," jelasnya.
Ditambahkannya, selain itu, kapal Destroyer umumnya dirancang untuk lebih gesit dan bermanuver daripada fregat, meskipun lebih berat dan lebih panjang. Kapal  fregat biasanya lebih lambat daripada kapal perusak, tetapi di zaman modern ini tidak ada perbedaan yang signifikan.
Salah satu fregat tercepat adalah kelas Shivalik milik Angkatan Laut India dengan kecepatan tertinggi 32 kn (59 km/jam), sementara fregat lainnya dikatakan memiliki kecepatan tertinggi 26-30 kn (48-55 km/jam).
Kapal Destroyer modern memiliki kecepatan tertinggi sekitar 33 kn (61 km/jam) dan kapal destroyer tercepat yang pernah tercatat adalah Le Terrible milik Angkatan Laut Prancis, yang mencatat kecepatan 45,1 kn (83,5 km/jam) selama uji coba laut pada tahun 1935.
Kelak jika Indonesia sudah memiliki kapal  Destroyer Whale Shark 052DE, atau tipe Zumwalt Class, niscaya Indonesia akan diperhitungkan di dunia Internasional, khususnya China, Rusia maupun Amerika.
Menurut catatan penulis, Indonesia juga pernah memiliki ratusan kapal perang dari berbagai jenis dan puluhan kapal selam. Beberapa jenis alutsista Matra Laut yang masih dalam catatan penulis, diantaranya adalah
1 .RI Brawidjaja 307 pensiun kapal produksi Uni Sovyet yang dibeli dari Polandia tahun 1959 , 
2. RI Sawunggaling 204 pensiun kapal  produksi Uni Sovyet yang dibeli dari Polandia tahun 1959 
3. RI Sultan Iskandar Muda 304  pensiun kapal  produksi Uni Sovyet yang dibeli dari Polandia tahun 1959,
4 .RI Diponegoro306 pensiun menjadi KRI Sultan Badaruddin. 
5 .RI Sisingamaradja  202 pensiun  kapal produksi Uni Sovyet yang dibeli dari  Polandia tahun 1962, 
6 .RI Siliwangi  201  pensiun kapal produksi Uni Sovyet yang dibeli dari Polandia tahun 1964 
7 .RI  andjaja 203 pensiun kapal produksi Uni Sovyet yang dibeli dari Polandia tahun 1964, 
8 .RI Sarwadjala 305 pensiun kapal produksi Uni Sovyet 
Kapal Fregat yang juga ikut sudah pensiun diantaranya adalah: 1.RI Jos Sudarso 351 pensiun dibeli dari Uni Sovyet antara tahun tahun 1962-64 2.RI Slamet Rijadi  352 pensiun dibeli dari Uni Sovyet antara tahun tahun 1962-64 3.RI Ngurah Rai 353 pensiun dibeli dari Uni Sovyet antara tahun tahun 1962-64 4.RI Wolter Mongisidi 355 pensiun dibeli dari Uni Sovyet antara tahun tahun 1962-64 5.RI Lambung Mangkurat 357 pensiun dibeli dari Uni Sovyet antara tahun tahun 1962-64 6.RI Hang Tuah 358 pensiun dibeli dari Uni Sovyet antara tahun tahun 1962-64 7.RI Kakiali 359 pensiun dibeli dari Uni Sovyet antara tahun tahun 1962-64 8 .RI Nuku 360 pensiun dibeli dari Uni Sovyet antara tahun tahun 1962-64 
Kapal selam: 1.KRI Tjakra (401) 401 belum pensiun 2 .KRI Nanggala (402) 402 Tenggelam 3 .KRI Nagabanda (403) 403 pensiun Dibeli dari Uni Soviet antara tahun 1959 and 1962 4 .KRI Trisula (404)  404 pensiun     Dibeli dari Uni Soviet antara tahun 1959 and 1962 5 .KRI Nagarangsang (405)     405     pensiun Dibeli dari Uni Soviet antara tahun 1959 and 1962 6 .KRI Tjandrasa (406)     406 pensiun Dibeli dari Uni Soviet antara tahun 1959 and 1962 7 .KRI Alugoro (407)   407 pensiun Dibeli dari Uni Soviet antara tahun 1959 and 1962 8 .KRI Tjumandani (408)    408 pensiun  Dibeli dari Uni Soviet antara tahun 1959 and 1962 9 .KRI Widjajadanu (409) 409  pensiun Dibeli dari Uni Soviet antara tahun 1959 and 1962 10,KRI Pasopati (410) 410 pensiun dijadikan monumen di Surabaya 11.KRI Hendradjala (411)     411 pensiun  Dibeli dari Uni Soviet antara tahun 1959 and 1962 12.KRI Bramastra (412) 412 pensiun Dibeli dari Uni Soviet antara tahun 1959 and 1962
Kapal Kelas US Blue Bird Coastal Minesweeper: 1 .KRI Pulau Alor 717    pensiun 976 ex USS Meadowlark 2 .KRI Pulau Anjer 719 pensiun 1976 ex USS Limpkin 3 .KRI Pulau Antang 721     pensiun 1976 ex USS Frigate Bird 4 .KRI Pulau Aru    722 pensiun 1976  ex USS Falcon 5 .KRI Pulau Aruan  718  pensiun 1976 ex USS Jacona 6 .KRI Pulau Impalasa 720 pensiun 1976 ex USS Humming Bird Kelas Korvet :1 .RI Hang Tuah  tenggelam ex HrMs Morotai, ex HMS Ipswich, Pada 28 April 1958, tenggelam terkena dua buah bom dari pesawat  Permesta di Kota Balikpapan 2 .RI Patti Unus 256 pensiun ex HrMs Tidore, ex HMS Tarmworts 3 .RI Banteng 255 pensiun ex HrMs Ambon, ex HMS Cairns 4 RI Radjawali     254 pensiun ex HrMs Belanda
Dalam perjalanan sejarahnya, kejayaan Angkatan Laut Indonesia sempat mengalami pasang surut sampai di era Orde Baru. Di era Pemerintahan Soeharto, kekuatan Angkatan Laut Indonesia juga tak boleh dipandang sebelah mata.
Namun seiring perjalanan waktu, banyak juga kapal perang Indonesia yang juga terpaksa pensiun karena termakan usia. Diantara kapal-kapal yang dipensiunkan itu adalah:
1 .KRI Martha Kristina Tiyahahu  331 pensiun  Bekas HMS Zulu (F124), dibeli dari Inggris tahun 1984 2 .KRI Wilhelmus Zakaria J   332  pensiun Bekas HMS Gurkha (F122), dibeli dari Inggris tahun 1984 3 .KRI Hasanuddin     333 pensiun Bekas HMS Tartar (F133), dibeli dari Inggris tahun 1984 4 .KRI Samadikun    341 pensiun bekas USS John R. Perry (DE-1034), dibeli dari Amerika Serikat tahun 1973 6 .KRI Martadinata  342     pensiun  Bekas USS Charles Berry (DE-1035), dibeli dari Amerika Serikat tahun 1974 7 .KRI Wolter Monginsidi   343 pensiun     Bekas USS Claud Jones (DE-1033), dibeli dari Amerika Serikat tahun 1974 8 .KRI Ngurah Rai  344 pensiun Bekas USS McMorris (DE-1036), dibeli dari Amerika Serikat tahun 1974
Korvet Kelas ALBATROS: 1 .KRI Pattimura (257)/(371) pensiun Nomor lambung berubah dari 257 menjadi 371.Buatan Jerman 2 .KRI Sultan Hasanudin   (253)/(372) pensiun Nomor lambung berubah dari 253 menjadi 372.Buatan Jerman Kapal penyapu ranjau: 1 .KRI Pulau Ratewo   702    tenggelam Tenggelam pada 19 Mei 2000, di perairan Gresik. 2 .KRI Pulau Raja  705  pensiun     Pernah menjalankan Operasi Penyapuan Ranjau Pelabuhan Cilacap Tahun 1970 
Kapal Kelas US Blue Bird Coastal Minesweeper: 1.KRI Pulau Alor 717     pensiun  76 ex USS Meadowlark 2 .KRI Pulau Anjer 719 pensiun 1976 ex USS Limpkin 3 .KRI Pulau Antang 721     pensiun 1976 ex USS Frigate Bird 4 .KRI Pulau Aru 722pensiun 1976     ex USS Falcon 5 .KRI Pulau Aruan 718 pensiun 1976 ex USS Jacona 6 .KRI Pulau Impalasa 720 pensiun 1976 ex USS Humming Bird 
Kapal serang cepat P6: 1.KRI Angin Bahorok Pensiun 1975 buatan Uni Sovyet 2.KRI Angin Badai  Pensiun 1975 buatan Uni Sovyet 3.KRI Angin Topan  Pensiun 1975 buatan Uni Sovyet 4.KRI Angin Gending Pensiun 1975 buatan Uni Sovyet 5.KRI Angin Prahara  Pensiun 1975 buatan Uni Sovyet 6.KRI Angin Pujuh Pensiun 1975    buatan Uni Sovyet 7.KRI Angin Pasat    Pensiun 1975 buatan Uni Sovyet 8.KRI Angin Wambrau Pensiun 1975    buatan Uni Sovyet 9.KRI Angin Brubu Pensiun 1975 buatan Uni Sovyet 10.KRI Angin Tonggi  Pensiun 975 buatan Uni Sovyet 11.KRI Angin Grenggong Pensiun 1975 buatan Uni Sovyet 12.KRI Angin Wamandais Pensiun 1975 buatan Uni Sovyet 13.KRI Angin Kumbang     Pensiun 975 buatan Uni Sovyet 14.KRI Angin Ribut     Pensiun 1975 buatan Uni Sovyet 
Kapal Patroli Besar: 1 .KRI Barakuda (817) 817  Pensiun   antara 1975 – 1986 2 .KRI Kakap (816)  816     Pensiun  Pensiun antara 1975 – 1986 3 .KRI Katula (811)      811     Pensiun antara 1975 – 1986 4 .KRI Landjuru Pensiun Pensiun antara 1975 – 1986 5 .KRI Lapai Pensiun antara 1975 – 1986 6 .KRI umba lumba Pensiun Pensiun antara 1975 – 1986 7 .KRI Mandidhang    Pensiun antara 1975 – 1986 8 .KRI Momae 817 Pensiun Pensiun antara 1975 – 1986 9 .KRI Palu (818) 818 Pensiun     Pensiun antara 1975 – 1986 10 .KRI Pandrong (814) 814 Pensiun Pensiun antara 1975 – 1986 11 .KRI Sura (815)     815 Pensiun Pensiun antara 1975 – 1986 12 .KRI Tohok (829)  829  Pensiun     Pensiun antara 1975 – 1986 13 .KRI Tongkol Pensiun Pensiun antara 1975 – 1986 14 .KRI Tjutjut Pensiun  Pensiun antara 1975 – 1986 
Kapal patroli besar kelas Kraljevica tipe 509: 1.KRI Layang 819   Pensiun 1992  2 .KRI Lemadang 820 pensiun 1984 3 .KRI Krapu 821pensiun 1976  4 .KRI Dorang 822 pensiun 1989 5 .KRI Todak 823 pensiun 1989 6 .KRI Bubara 516 (no lama) pensiun 1970
Kapal patroli kelas Mawar / Kelabang: 1 .KRI Kelabang Pensiun 1981 2 .KRI Kala Hitam Pensiun 1981 3 .KRI Kompas Pensiun 1981 Kapal Cepat Torpedo kelas Jaguar 1 .RI Adjak (601)     601 pensiun 1974,  2 .RI Anoa (602)     pensiun tidak ada data tahun pensiun, 3 .RI Beruang (603)     pensiun 1982  4 .RI Harimau 604/654 pensiun 1982. 5 .RI Matjan Kumbang     605/653 pensiun 1979, 6 .RI Matjan Tutul  606 tenggelam  Tenggelam pada Pertempuran Laut Aru di perairan laut Arafuru setelah bertempur melawan     fregat Belanda Hr. Ms. Evertsen tanggal 15 Januari 1962, Badan kapal terbuat dari dari besi. 7 .RI Serigala (607) 607 pensiun 1977, Badan kapal terbuat dari besi 8 .RI Singa (608) pensiun 1974, Badan kapal terbuat dari besi 
Kapal Patroli Kelas PGM 39: 1 .KRI Bentang Silungkang 572Pensiun 1981/1982 ex USS PGM 55 2 .KRI Benteng Waitatiri 571/841 Pensiun  981/1982 ex USS PGM 56 3 .KRI Bentang Kalakuan     570/843 Pensiun 1981/1982 ex USS PGM 57 
Kapal serang cepat kelas Komar (Project 183-R) 1 .KRI Kelap Lintah (601) 601 Pensiun 1979 - 1981     buatan Uni Sovyet 2 .KRI Kalamisani (602) 602 Pensiun 1979 - 1981     buatan Uni Sovyet 3 .KRI Sarpawisesa (603)     603     Pensiun 1979 - 1981     buatan Uni Sovyet 4 .KRI Sarpamina (604)     604     Pensiun 1979 - 1981 buatan Uni Sovyet 5 .KRI Pulanggeni (605)     605     Pensiun 1979 - 1981 buatan Uni Sovyet 6 .KRI Kalanada (606) 606     Pensiun 1979 - 1981 buatan Uni Sovyet 7 .KRI Hardadedali (607)     607 Pensiun 1979 - 1981     buatan Uni Sovyet, tenggelam tahun 1976 akibat kecelakaan 8 .KRI Sarotama (608) 608     Pensiun 1979 - 1981 buatan Uni Sovyet 9 .KRI Ratjabala (609) 609 Pensiun 1979 - 1981 buatan Uni Sovyet 10. KRI Tritusta (610) 610 Pensiun 1979 - 1981 buatan Uni Sovyet 11 'KRI Nagapasa (611) 611 Pensiun 1979 - 1981 buatan Uni Sovyet 12 .KRI Gwawidjaja (612)     612  Pensiun 1979 - 1981 buatan Uni Sovyet
Kapal kelas US PC (173 ft) tipe pemburu kapal selam: 1.KRI Hiu  805 Pensiun1974 ex USS Mahvern PC 580 2.KRI Tenggiri 806 pensiun 1974 ex USS ???? PC 1183 3.KRI Tjakalang 807 807     pensiun 1974 ex USS Pierre PC 11414.KRI Torani      808 pensiun 1974 ex USS Manville PC 581 5.KRI Alu Alu  809     pensiun 1974 ex USS ???? PC 787
Kapal perawat kapal selam kelas DON : 1.RI RATULANGI (4101) 4101/400 pensiun Sampai tahun 1962 kapal ini bernama: Nikolay Kartashov yang bertugas di armada Pasifik AL Uni Sovyet.

Kapal perbaikan kelas Achelous (ARL):1.KRI Jaya Wijaya (921) 921pensiun (ex-USS Askari (ARL-30)) (nonaktif)  Kapal riset (AGOR) :1.KRI Jalanidhi (933) 933 pensiun (sudah tidak digunakan lagi) 2.KRI Burudjulasad (931)     931     pensiun sudah tidak digunakan lagi 
Kapal angkut pasukan (AP) eks-kapal feri cepat: 1.KRI Karang Galang     984 ditenggelamkan dalam latihan.

Pertanyaannya berapakah Kapal TNI-Al yang kini masih layak pakai? Berikut kapal milik TNI AL yang dinilai masih layak laut:
Kapal selam: KRI  Cakra  (401), 2.KRI Nagapasa (403), 3.KRI Ardadedali (404), 4.KRI Alugoro (405)

Fregat: 1.KRI Raden Eddy Martadinata (331) 2.KRI I Gusti Ngurah Rai      (332), 3.KRI Ahmad Yani (351), 4.KRI Yos Sudarso  (353) 5.KRI Oswald Siahaan (354) 6.KRI Abdul Halim Perdanakusuma (355) 7.KRI Karel Satsuitubun (356).

Korvet: 1.KRI Bung Karno (369) 2.KRI Bung Tomo 357) 3.KRI John Lie     (358) 4.KRI Usman Harun  (359) 5.KRI Diponegoro (365) 6.KRI Sultan Hasanuddin(366) 7.KRI Sultan Iskandar Muda  (367) 8.KRI Frans Kaisiepo     (368) 9.KRI Fatahillah (361) 10.KRI Malahayati      (362) 11.KRI Nala      (363) 12.KRI Kapitan Pattimura    (371) 13.KRI Untung Suropati (372)14.KRI Sultan Nuku (373) 15.KRI Lambung Mangkurat     (374) 16.KRI Cut Nyak Dien (375) 17.KRI Sultan Thaha Syaifuddin 376) 18.KRI Sutanto   (377) 19.KRI Sutedi Senoputra      (378) 20.KRI Wiratno (379) 21.KRI Tjiptadi      (381)  2.KRI Hasan Basri (382) 23.KRI Imam Bonjol  (383) 24.KRI Teuku Umar (385) 25.KRI Silas Papare      (386)

Kapal rudal cepat: 1.KRI Mandau (621) 2.KRI (623) 3.KRI Keris  (624) 4.KRI Clurit   (641) 5.KRI Kujang  (642) 6.KRI Beladau  (643) 7.KRI Alamang   (644) 8.KRI Surik      (645) 9.KRI Siwar 10.KRI Parang     ( 647) 11.KRI Terapang      (648) 12.KRI Sampari  (628) 13.KRI Tombak   629) 14.KRI Halasan    (630) 15.KRI Kapak(625) 16.KRI Panah (626)  17.KRI Golok (688)
Kapal Patroli Lepas Pantai: 1.KRI Dorang 874) 2.KRI Bawal (875) 3.KRI Tuna (876)  4.KRI Kakap  (811) 5.KRI Kerapu (812)6.KRI Tongkol (813) 7.KRI Barakuda (814) 8.KRI Singa (651)9.KRI Ajak (653) 10.KRI Pandrong     801) 11.KRI Sura  (802) 12.KRI Todak (631)13.KRI Lemadang  (632)14.KRI Hiu (634)15.KRI Layang  (635)16.KRI Tatihu (853)17.KRI Layaran (854)18.KRI Madidihang (855)19.KRI Kurau (856)20.KRI Torani (860)21.KRI Lepu   (861) 22.KRIAlbakora (867)23.KRI Bubara (868)24.KRIGulamah (869) 25.KRI Posepa   (870)26.KRI Escolar (871)27.KRI Kartoang (872) 28.KRI Mata Bongsang (873) 29.KRI Siliman  (848)30.KRI Sigalu (857)31.KRI Silea (858)32.KRI Siribua (859)33.KRI Siada   (862)34.KRI Sikuda (863) 35.KRI Sigurot  (864) 36.KRI Tenggiri (865)37.KRI Badau (841)38.KRI Salawaku (842)39.KRI Krait  (827)40.KRI Cucut (866).
Kapal penanggulangan ranjau: 1.KRI Pulau Rengat  (711) 2.KRI Pulau Rupat  (712) 3.KRI Pulau Raas (722) 4.KRI Pulau Romang  (723) 5.KRI Pulau Rimau  (724) 6.KRI ulau Rusa  (726) 7.KRI Pulau Rangsang (727) 8.KRI Kala Hitam (828) 9.KRI Kelabang (826) 10.KRI Pulau Fani(731) 11.KRI Pulau Fanildo (732) .
Armada Amfibi:  1.KRI  Makassar  (590) 2.KRI  Surabaya   (591) 3.KRI  Banjarmasin  (592) 4.KRI  Banda Aceh  (593)5.KRI Semarang  (594) 6.KRI Teluk Bintuni  (520) 
Tangki Kapal Pendarat : 1.KRI Teluk Ambon  (503) 2.KRI  Teluk Sampit  (515) 3.KRI  Teluk Banten  (516) 4.KRI  Teluk Ende  (517) 5.KRI  Teluk Gilimanuk  (531) 6.KRI  Teluk Celukan Bawang  (532) 7.KRI  Teluk Cendrawasih  (533) 8.KRI Teluk Sibolga (536) 9.KRI Teluk Manado   (537) 10.KRI  Teluk Hading  (538) 11.KRI  Teluk Parigi  (539) 12.KRI  Teluk Lampung  (540) 13.KRI  Teluk Sangkulirang (542)  14.KRI  Teluk Cirebon  (543) 15.KRI  Teluk Sabang  (544) .
Kapal Rumah Sakit: 1.KRI  dr. Soeharso  (990) 2.KRI dr. Wahidin Sudirohusodo  (991) 3.KRI dr. Radjiman Wedyodiningrat (992)
Kapal Komando: 1.KRI Multatuli (561)
Kapal Latihan: 1.KRI Dewaruci 2.KRI Bima Suci 3.KRI Arung Samudera.
Perahu Pelatihan: 1.KAL Kadet-2 2.KAL Kadet-3 3.KAL Kadet-5  4.KAL Kadet-6 KAL Kadet-7.
Kapal Riset Hidrografi dan Oseanografi: 1.KRI Dewa Kembar (932) 2.KRI Rigel  (933) 3.KRI Spica (934) 4.KRI Pollux  (935) 
Kapal Pendukung Kargo Kering: 1.KRI Teluk Mentawai (959) Kapal Pengisian Oiler 1.KRI Arun (903) 2.KRI Sungai Gerong  (906) 3.KRI Tarakan  (905) 4.KRI Bontang   (907)  5.KRI Balongan (908) .
Kapal Pengangkut Pasukan : 1.KRI Tanjung Kambani (971) 2.KRI Karang Pilang (981) .
Armada kapal tunda  1.KRI Soputan  (923)  2.KRI Leuser (924) 
Kapal Tunda Pesisir: 1.TD Galunggung 2.TD Anjasmoro 3.TD Malabar 4.TD Lawu 5.TD Bromo 6.TD Tinombala 7.TD Wilis 8.TD Merapi 9.TD Merbabu 10.TD Tambora.
Hovercraft: 1.HAL-    01 2.HAL-    02 3.HAL-    03 4.HAL-    04 5.HAL-    05.
Kapal Pesiar Kepresidenan: 1.KAL Antasena 2.KAL Yudhistira 
Kapal Patroli Boat: 1.KAL Boa 2.KAL Welang 3.KAL Suluh Pari 4.KAL Katon 5.KAL Sanca 6.KAL Warakas 7.KAL Kalakay 8.KAL Panana 9.KAL Tedong Naga 10.KAL Kobra 11.KAL Anakonda 12.KAL Patola 13.KAL Kalagian 14.KAL Viper 15.KAL Piton 16.KAL Weling 17.KAL Tedung Selar 18.KAL Alkura 19.KAL Tarihu 20.KAL Birang 21.KAL Mulga 22.KAL Bawean 23.KAL Kudungga 24.KAL Mamuju 25.KAL Mansalar 26.KAL Pohawang 27.KAL Ratu Samban 28.KAL Tanjung Pandangan 29.KAL Kembang 30.KAL Sambas 31.KAL Enggano 32.KAL Simeulue 33.KAL Sepinggan 34.KAL Balongan 35.KAL Jemur 36.KAL Panda 37.KAL Sinyaru 38.KAL Serayu 39.KAL Belinyu 40.KAL Samalona 41.KAL Bokor 42.KAL Pulau Bengkoang  43.KAL Tahuna  44.KAL Baruk 45.KAL Maribaya  46.KAL Telaga Tujuh  47.KAL Tabuan 48.KAL Tamposo 49.KAL Balibo 50.KAL Bireuen 51.KAL Kumai 52.KAL Mapor 53.KAL Nipa 54.KAL Pulau Siantan 55.KAL Pulau Karakelang 56.KAL Pulau Nustual 57.KAL Pulau Ambalat 58.KAL Pulau Sangihe 59.KAL Pulau Trangan 60.KAL Pulau Mego 61KAL Pulau Siba 62.KAL Belongas 62.KAL Marapas 64.KAL Lemukutan 65.KAL Tanjung Pinang 66.KAL Bunyu 67.KAL Kelambau 68.KAL Pulau Bungaran 69.KAL Pulau Labengki 70.KAL Limboto 71.KAL Wayabula 72.KAL Wayag 73.KAL Tidore 74.KAL Pulau Menjangan 75.KAL Iboih 76.KAL Sorake 77.KAL Talise 78.KAL Lalos 79.KAL Anyer 80.KAL Rajegwesi 81.KAL Manakarra 82.KAL Pelawan 83.KAL Pandang 84.KAL Sarudik 85.KAL Sinabang 86.KAL Sengiap 87.KAL Kilat 88.KAL Guruh 89.KAL Tornado 90.KAL Halilinta 91.KAL Pintar (ex-KAL Pintar Mandiri I ) 92.KAL Pintar (ex-KAL Pintar BNI I ) 93.KAL Pintar (ex-KAL Pintar BRI I ) 94.KAL Aries (0-01-01) 95.KAL Vega (0-01-02)
Combat Boat -18m : 1.Patkamla Mamburungan 2.Patkamla Pulau Bakau 3.Patkamla Pulau Numfor 4.Patkamla Bali 5.Patkamla Pulau Salando 6.Patkamla Busalangga 7.Patkamla Lamaru 8.Patkamla Coebang 9.Patkamla Pelambong 10.Patkamla Pulau Sebesi 11.Patkamla Karimun 12.Patkamla Gebang 13.Patkamla Pulau Pagerungan 14.Patkamla Pulau Semau 15.Patkamla Pulau Yapen 16.Patkamla Pulau Langkai 17.Patkamla Kastela 18.Patkamla Santiago 19.Patkamla Binanga 20.Patkamla Balaroa 21.Patkamla Gorar 22.Patkamla Wasur 23.Patkamla Posa 24.Patkamla Samadar 25.Patkamla Sadarin 26.Patkamla Salmaneti 27.Patkamla Sawangi 28.Patkamla Sasila 29.Patkamla Sabola 30.Patkamla Pulau Ismoyo 31.Patkamla Minca 32.Patkamla Pulau Sugi 33.Patkamla Pulau Ambo 34.Patkamla Pulau Kabaruan 35.Patkamla Pulau Doom 36.Patkamla Catamaran.
Meski sudah didukung banyak kapal dari berbagai tipe dan ukuran, namun Indonesia tetap perlu dukungan kapal jenis Destroyer. Lantas jenis Destroyer yang mana sebaiknya dimiliki Indonesia. Jawabnya tentu tergantung pada kemampuan anggaran negara.
Namun sebagai referensi, tak ada salahnya kalau kita melihat lima kapa Destroyer tercanggih yang ada di dunia saat ini.
1. Zumwalt – Amerika Serikat
Nama kapal ini adalah Zumwalt. Ini adalah kapal perang paling canggih dan paling besar yang dipunya Amerika Serikat kini. Kesan futuristik memang sudah terlihat dari desainnya yang tajam meruncing, dan tidak kaku alias tampak hidup. 
Kapal perang ini punya dimensi ketinggian 600 kaki atau 180 meter. Dengan sistem sensoriknya yang canggih, yang membuat kapal ini sulit terdeteksi oleh radar, Zumwalt dapat secara fleksibel digunakan untuk keperluan penyerangan hingga pertahanan.
2. INS Kochi – India
Kapal kelas Kolkata ini adalah bukti kalau India sudah mandiri dalam pembuatan kapal perang. Kochi telah mulai dirancang sejak tahun 2009 dan sudah dapat dioperasikan pada tahun 2015. Dengan bobot hampir menyentuh angka 8.300 ton serta panjang 163 meter, Kochi dapat melaju sampai kecepatan 53 km per jam. Angka yang baik untuk ukuran kecepatan kapal perang.
INS Kochi dilengkapi 16 rudal Brahmos untuk menyerang sesama kapal dan 32 rudal jarak menengah. Sedangkan untuk mengantisipasi serangan kapal selam, kapal ini  juga dipersenjatai dengan 4 peluncur torpedo MK 46 dan 2 stasiun peluncur roket anti kapal selam RBU-6000. Selain Kochi, hingga saat ini India juga sudah punya Kolkata dan Chennal.
3. Visby – Swedia
Tak cuma Zlatan atau IKEA, Swedia juga punya hal lain yang bisa mereka banggakan, kapal perang Visby. HMS Visby masuk ke dalam kelas korvet, alias kapal perang berukuran kecil. Meski kecil, teknologinya tak main-main kok. Buktinya, bodi kapal ini telah dilengkapi dengan serat karbon yang punya kemampuan untuk “menyamarkan diri” dari deteksi layar.
4. HMS Dauntless – Inggris
HMS Dauntless masuk ke dalam kategori kapal penghancur tipe 45. Kapal berbobot 8 ribu ton ini disebut-sebut merupakan yang terbaik dan tercanggih yang ada di  bumi saat ini. Teknologi radar dan sistem persenjataannya diklaim mampu memburu target musuh berukuran paling kecil dengan kecepatan paling tinggi sekalipun sehingga membuatnya semakin galak. HMS Dauntless dapat diisi oleh 190 awak kapal.
Awalnya, negara ini berniat membangun 12 kapal seperti ini. Namun, akibat biaya yang membengkak (satu unitnya mencapai 1,5 miliar pounds), mereka pun terpaksa membatalkannya. Kabar terbaru bahkan menyebutkan kalau kapal ini punya masalah operasional, seperti kehilangan power serta masalah kelistrikan sehingga  memerlukan perbaikan lebih lanjut.
5. KRI Martadinata 331 – INDONESIA
Sebagai salah satu negara maritim terbesar di dunia, wajib dong hukumnya kalo Indonesia punya armada laut yang bisa dibanggakan. Dan masyarakat Indonesia boleh berbangga, karena lewat kerja sama alih teknologi antara TNI AL dan PT PAL dengan galangan kapal Damen Schiede Naval Ship Building dari Belanda, terciptalah sebuah kapal perang super canggih bernama Kapal Perang RI Raden Eddy Martadinata-331. (raditya)

 

 

Berita Lainnya

Index