Lulung : Majelis Tinggi Bamus Betawi Ngawur

Lulung : Majelis Tinggi Bamus Betawi Ngawur
Wakil Ketua Bamus Betawi Abraham Lunggana bersama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua MPR Zulkifli Hasan

JAKARTA,(PAB)---
Ormas Masyarakat (Ormas) pendukung Bamus (Badan Musyawarah) Betawi mengancam akan menggelar Mubeslub (Musyawarah Besar Luar Biasa). Hal itu disebabkan Majelis Tinggi Bamus Betawi dinilai tidak menggelar Mubes sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

"Seharusnya sesuai aturan Mubes Bamus Betawi digelar pada tanggal 15 Juni mendatang atau bertepatan dengan berakhirnya masa bakti pengurus sebelumnya. Tapi berhubung di waktu tersebut bertepatan dengan Hari Raya Lebaran maka pelaksanaannya bisa diundur yaitu 15 Juli. Yang menjadi masalah Majelis Tinggi meminta waktu penyelenggaraan Mubes menjadi bulan September. Nah info yang masuk terima ada 10 Ormas yang mendesak Majelis Tinggi untuk segera menggelar Mubes sesuai aturan. Jika tidak mereka mengancam akan memberi mandat kepada 3 tokoh Betawi untuk menggelar Mubeslub," kata Wakil Ketua Bamus Betawi, Abraham Lunggana yang akrab disapa Haji Lulung disela-sela acara buka bersama Bamus Betawi di Posko Haji Lulung, Tanah Abang, Jakarta Pusat, kemarin (10/8) malam.

Menurut Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta tersebut, kebijakan Majelis Tinggi Betawi menetapakan waktu penyelenggaraan Mubes berselang beberapa bulan setelah masa bakti pengurus lama berakhir dianggap inkonstitusional. "Itu kan namanya sudah ngawur. Masa Majelis Tinggi melanggar aturan yang sudah ada," tukas Lulung.

Di tempat yang sama, salah satu ormas pendukung Bamus Betawi yakni Braja melalui Ketua Umumnya Eki Pitung mengakui kekisruhan terkait kepengurusab Bamus Betawi baru kali ini terjadi. "Seharusnya setelah usai masa bakti kepengurusan lama segera digelar Mubes. Namun kita dibuat bingung karena Majelis tinggi meminta Mubes digelar pada Bulan September," terang Eki.

Jika Majelis Tinggi tetap melanggar aturab yang sudah dibuat Bamus Betawi, menurut Eki, Braja sebagai Ormas pendukung tidak segan-segan untuk melakukan perlawanan," kita mennghormati orang tua-orang tua. Tapi kalau ada upaya untuk mempolitisasi kita akan lawan," tegasnya.(Drajat)

Berita Lainnya

Index