Oleh; Karno Raditya

Waspadai Ancaman Bangsa

Waspadai Ancaman Bangsa

Saat ini suasana berbangsa dan bernegara tengah diuji dengan berbagai gejolak masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk memegang teguh persatuan dan mengedepankan kepentingan bangsa dalam memelihara kedamaian di Indonesia.


Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmayanto mengatakan, ancaman yang saat ini mengincar Indonesia dilatarbelakangi energi.

Jadi sekarang ini, semua latar belakang atau sekitar 70 persen (ancaman dan konflik karena) energi. ISIS saja latar belakang energi, bukan bicara lagi ideologi atau agama.

Terlebih, Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Ditambah, negara kepulauan terbesar di dunia dengan pantai terpanjang di dunia kedua yakni 95 juta kilometer.

Indonesia memang kaya akan sumber daya alam yang melimpah dan bahkan Indonesia menjadi negara kepercayaan konsumen tertinggi nomor tiga di dunia.

Tak hanya itu, potensi ancaman di Indonesia hadir dari berbagai aspek salah satunya ialah di wilayah Laut China Selatan dan perbatasan wilayah Australia dan wilayah Darwin, Australia hanya berjarak 90 km dari pulau terluar Indonesia yakni Masela.

Kemudian ada Blok Masela punya kandungan gas dan minyak di bawah permukaan air laut. Segi jarak itu tidak terlalu jauh dengan Australia.

Jika kita meihat perkembangan dunia saat ini baik dari luar negeri maupun dari dalam negeri, terjadi perubahan yang sangat cepat dan sulit diprediksi dan setiap negara di dunia mempunyai kekuatan masing-masing untuk mengantisipasi segala kemungkinan ancaman yang dapat terjadi serta mempengaruhi semua aspek sendi-sendi kehidupan manusia.

Adanya ancaman khususnya bagi negara Indonesia, dilandasi dan dilatarbelakangi oleh kepentingan suatu negara yang bermula pada aspek Ipoleksosbudhankam.

Dilihat dari letak geografis Indonesia yang sangat strategis yang terletak pada posisi silang sangat berpengaruh terhadap kepentingan internasional dan Indonesia dengan kekayaan alamnya merupakan sasaran yang akan menjadi Hakekat Ancaman.
Sejarah telah membuktikan bahwa sejak lahirnya bangsa Indonesia telah banyak menghadapi ancaman yang sifatnya membahayakan keselamatan negara dan bangsa. Demikian pula dengan semakin majunya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Akibat perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bentuk-bentuk ancaman dalam spektrumnya juga berubah dengan cepat, sehingga perlu kecermatan dan pengamanan yang terus menerus terhadap setiap perkembangan dan perubahan yang terjadi.

Bangsa Indonesia sendiri memiliki potensi yang dapat mengancam integrasi nasional. Potensi tersebut antara lain faktor geografi, heteroginitas etnis, agama dan kultur, kesenjangan ekonomi dan sosial yang aman besar, pertentangan politik dan ideologi aliran serta fragmentasi dikhotomik.

Oleh karena itu membangun kebersamaan, bukan hanya acukup disikapi sebagai sebuah keniscayaan, tetapi sekaligus juga harus diwujudkan dalam bentuk perilaku dan aplikasi.

Masyarakat yang cinta terhadap bangsanya, harus dibangun melalui kesadaran akan visi dan persepsi kebangsaan, kapan dan dimana mereka dapat mengaktualisasi diri tanpa menimbulkan ancaman bagi keutuhan bangsa dan negara.

Indonesia merupakan negara paling majemuk di dunia. Terdapat 1.128 suku dengan 737 bahasa yang berbeda, 6 agama besar, dan berbagai aliran kepercayaan lainnya. Persatuan adalah kunci untuk menyatukan kemajemukan tersebut. \

Inilah mengapa persatuan dan kesatuan dipandang sangat penting, karena tanpa adanya dua hal tersebut, Indonesia akan sangat mudah terpecah belah. Persatuan akan sia-sia bila hanya tertulis namun tidak terlaksana dalam praktiknya.

Perwujudan persatuan dapat berbentuk banyak hal, antara lain dengan menempatkan kesatuan, persatuan, kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan.

Sikap rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara, rasa cinta Tanah Air dan bangsa, bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah Air Indonesia, serta memajukan pergaulan dan menmghargai perbedaan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika merupakan contoh lain dari perwujudan persatuan.

Masih banyak lagi contoh-contoh sederhana yang dapat diterapkan dan dampaknya akan dirasakan setiap lapisan masyarakat Indonesia bila dilakukan dengan sungguh-sungguh.

Penulis berpendapat, persatuan memang wajib diterapkan, karena tanpa persatuan, Indonesia akan dihadapkan dengan berbagai masalah sosial, antara lain adanya pertengkaran antar warga, permusuhan antar kelompok, tawuran antar mahasiswa/siswa, perbedaan pendapat yang berujung pada kebencian, pertikaian antar umat beragama, dan kecemburuan sosial.

Beberapa contoh tersebut adalah sebagian kecil dari akibat yang ditimbulkan tanpa adanya persatuan. Jika hal-hal tersebut dibiarkan, maka kesejahteraan, keharmoninisan,dan kenyamanan kehidupan berbangsa dan bernegara dapat terganggu.

Persatuan itu penting, perwujudannya tidak sulit dan cukup sederhana. Tanpa adanya persatuan, maka perlahan bangsa ini akan hancur dan sia-sialah perjuangan para pahlawan pendiri bangsa.

Terwujudnya cita-cita bangsa yaitu mewujudkan bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur akan berhasil dengan adanya tindakan dari rakyatnya.

Mari kita bersama-sama mewujudkan bangsa yang mencerminkan persatuan yang jarang dimiliki oleh negara lain, dan hanya kita yang memilikinya. Dengan begitu, Indonesia akan semakin maju dan jaya untuk kita serta anak-cucu kita nanti.

 

Berita Lainnya

Index