May Day 2023:

May Day 2023: Jadikan Momentum Membangun Kebersamaan

May Day 2023: Jadikan Momentum Membangun Kebersamaan

Peringatan May Day atau hari buruh yang jatuh pada tanggal 1 Mei hari ini 2023, tentu selalu menjadi suatu isu dan juga aksi fenomenal yang tak pernah terlewatkan setiap tahunnya.

Cita-cita dari May Day yang memiliki akar sejarah panjang di Eropa dan Amerika pada masa silam, agaknya selalu menjadi sesuatu yang fundamental di dunia hari ini, khususnya Indonesia.

Jika kita menilik ke belakang, May Day awal mulanya diinisiasi untuk memperjuangkan hak hidup para buruh agar mendapatkan jam kerja yang lebih manusiawi dan pengupahan yang layak.

Namun seiring dengan perkembangannya, buruh yang semakin melonjak pasca adanya revolusi industri menjadi suatu elemen penting dalam suatu negara yang tentu perlu dijamin dengan layak hak-haknya.

Mengapa May Day menjadi penting untuk diperingati, tak lain adalah sekedar untuk menjaga stabilitas kehidupan para buruh mengingat pada masa kelamnnya kala itu bahwa cidera dan kematian buruh dianggap sebagai sesuatu yang lumrah adanya. Setidaknya itulah beberapa alasan mendasar pentingnya peringatan hari buruh diadakan setiap tahunnya.

Yang terjadi di Indonesia, refleksi hari buruh tetap diadakan dengan berbagai tuntutan yang sesuai dengan kebutuhan disetiap tahunnya. Sayangnya, refleksi hari buruh selalu diadakan dengan melakukan pemogokkan kerja massal dan melakukan aksi.

Kita berharap, semoga pada peringatan Hari Buruh 2023 tahun ini, buruh tidak hanya terpaku pada aksi secara demostrasi lapangan saja, tetapi juga melayangkan permohonan uji formil kepada Mahkamah Konstitusi terkait pembatalan UU Ciptakerja, khususnya pada klaster ketenagakerjaan karena bertendensi merugikan buruh.

Kenapa harus uji formil, karena banyak kejanggalan, yang juga dinilai dapat menciderai nasib buruh dalam UU Ciptaker, khususnya pada klaster ketenagakerjaan menjadi sesuatu yang mesti ditentang mati-matian oleh sebagian besar buruh di Indonesia.

Beberapa pasal familiar yang berpotensi menciderai buruh misalnya Pasal 81 angka 15 UU Cipta Kerja yang menghapus aturan mengenai jangka waktu perjanjan kerja waktu tententu (PKWT) atau pekerja kontrak. Ketentuan ini tentu meleluasakan para pengusaha untuk mempertahankan status pekerja kontrak tanpa batas.

Kemudian adapula perubahan pada Pasal 79 UU Ketenagakerjaan menjadi Pasal 81 angka 23 dalam UU Cipta Kerja yang memangkas hak pekerja dalam mendapatkan hari libur dari dua hari dalam sepekan menjadi hanya satu hari dalam satu pekan.

Kejanggalan-kejaanggalan tersebut menurut penulis bisa dikatakan hanya segelintir dari banyak kejanggalan bunyi pasal yang dapat merugikan buruh yang termaktub dalam UU Ciptakerja khususnya klaster ketenagakerjaan.

Kita berharap, buruh yang berunjuk rasa memperingati Hari Buruh atau May Day, pada hari ini tidak berkampanye soal pemilihan kepala daerah maupun pemilihan presiden.

Kita lebih baik memaksimalkan untuk memperjuangkan kepentingan buruh. May Day itu kan Hari Buruh Internasional. karena itu, fokusnya hanya pada kegiatan untuk memperjuangkan kesejahteraan kaum pekerja.

Yang patut diingat oleh kita semua adalah, menjadi hak warga negara untuk berserikat, berkumpul, dan menyatakan pendapat yang dilindungi konstitusi UUD 1945.

Namun, yang juga patut diingat bahwa kemerdekaan berpendapat itu dilakukan dalam koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku, agar dalam penyampaian pendapat pada peringatan Hari Buruh 2023 tidak disisipkan materi kampanye pilkada maupun pemilu presiden.

Sehubungan dengan Hari Buruh, Senin 1 Mei 2023, setidaknya ada empat prinsip yang patut kita catat untuk memuliakan hak-hak pekerja. Pertama, kemerdekaan manusia. Ajaran Islam yang direpresentasikan dengan aktivitas kesalehan sosial Rasulullah saw yang dengan tegas mendeklarasikan sikap antiperbudakan untuk membangun tata kehidupan masyarakat yang toleran dan berkeadilan. Islam tidak mentolerir sistem perbudakan dengan alasan apa pun.

Kedua, prinsip kemuliaan derajat manusia. Islam menempatkan setiap manusia, apa pun jenis profesinya, dalam posisi yang mulia dan terhormat. Ketiga, keadilan dan anti-diskriminasi. Islam tidak mengenal sistem kelas atau kasta di masyarakat, begitu juga berlaku dalam memandang dunia ketenagakerjaan. Bahkan hingga hal-hal kecil dan sepele, Islam mengajarkan umatnya agar selalu menghargai orang yang bekerja.

Keempat, kelayakan upah pekerja. Dalam sebuah hadis Nabi yang diriwayatkan Imam Al-Baihaqi, “Berikanlah gaji kepada pekerja sebelum kering keringatnya, dan beritahukan ketentuan gajinya, terhadap apa yang dikerjakan.”

Terdapat ketentuan yang akan menjamin diperlakukannya tenaga kerja secara manusiawi. Ketentuan-ketentuan tersebut adalah: Pertama, hubungan antara majikan (musta’jir) dan buruh (ajir) adalah man to man brotherly relationship, yaitu hubungan persaudaraan. Kedua, beban kerja dan lingkungan yang melingkupinya harus 
Terkait dengan pengertian nilai-nilai kemanusiaan karena susungguhnya manusia tidak sama dengan barang modal. Manusia membutuhkan waktu untuk istirahat, sosialisasi, dan yang terpenting adalah waktu untuk ibadah.

Ketiga, tingkat upah minimum harus mencukupi bagi pemenuhan kebutuhan dasar dari para tenaga kerja. Implementasi nilai-nilai kemanusiaan dalam penentuan upah yang Islami dapat berasal dari dua sumber. Yakni Musta’jir, dan Pemerintah. Musta’jir yang beriman akan menerapkan nilai-nilai kemanusiaan dalam penentuan upah bagi ajir-nya. Termasuk dalam nilai kemanusiaan adalah unsur adil.

Kita memang patut menghormati tuntutan yang disampaikan buruh pada momen peringatan May Day 2023 yang jatuh pada Senin, 1 Mei.

Kerena peringatan Hari Buruh Internasional memang sudah menjadi ritual tahunan bagi kaum pekerja untuk menyampaikan aspirasi dan keluh kesah kepada pemerintah.

Kita semua juga harus mengapresiasi kegiatan tersebut, sebagai hak demokrasi rakyat namun dengan catatan, aksi buruh besok mesti berjalan secara tertib.

Semoga saja aksi hari buruh hari ini tidak ditunggangi secara politik oleh pihak tertentu. Terlebih kini jelang Pemilu 2024 yang rawan dengan kepentingan politis demi mendapat kekuasaan dan menarik simpati rakyat. Kita semua tentu berharap, semoga peringatan hari buruh tahun ini berjalan dengan tertib.

Semoga peringatan Hari Buruh Sedunia (May Day) bisa mengingatkan akan pentingnya komitmen guna membangun kembali hubungan industrial yang bermartabat dan memupuk hubungan dunia ketenagakerjaan yang harmonis antara pekerja, pengusaha, serta pemerintah (tripartit).

Ini sekaligus sebagai momentum untuk mengurai permasalahan dan problematika ketenagakerjaan serta gejolak yang berhubungan dengan ketenagakerjaan yang terjadi selama ini. Dengan demikian akan tercapai win-win solution dan keharmonisan antara pengusaha dan pekerja.

Apalagi jika mengingat kedua belah pihak pada dasarnya bukan bersaing, melainkan mitra yang harus berjalan beriringan, serta di antara keduanya harus terjadi simbiosis mutualisme. Itulah pentingnya kebersamaan.

Kita tahu bahwa peringatan Hari Buruh se-Dunia setiap tahunnya secara esensi memiliki makna yang begitu mendalam bagi seluruh pekerja sebutnya. Yaitu memberikan pelajaran dan semangat perjuangan yang begitu berharga bagi seluruh pekerja, untuk mampu menghadapi perubahan serta tantangan di tataran nasional, regional, dan global, terutama sejauh mana pekerja mampu untuk mempersiapkan diri menghadapi persaingan tenaga kerja.

"Pandemi covid-19 yang terjadi sejak dua tahun lalu tidak dipungkiri telah menghantam berbagai sektor, termasuk dunia usaha.

Tidak sedikit perusahaan terpuruk dan terpaksa melakukan efisiensi, termasuk mengurangi jumlah pekerja. Kondisi ini tentunya sangat memprihatinkan. Pemerintah sendiri telah melakukan berbagai upaya untuk mengurangi beban masyakarat, termasuk para pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja.

Berkaitan dengan hal tersebut, kita pun berharap kepada instansi pemerintah yang membidangi ketenagakerjaan maupun dunia usaha untuk bersama-sama bekerja sama, bersinergi, dan berkolaborasi secara proaktif serta menyeluruh dalam rangka meningkatkan kemampuan tenaga kerja agar semakin handal dan berkualitas.

Menguasai pengetahuan serta teknologi yang terus berkembang, baik dengan memberikan motivasi, pelatihan, pengembangan kerja, kompetensi dan promosi. Selamat Memperingati Hari Buruh se-Dunia (May Day).

Semoga Tuhan yang Maha Kuasa senantiasa Meridhoi segala upaya kita untuk mewujudkan Indonesia yang Sehat, Sejahtera, dan Berkualitas. (karno raditya)

 

Berita Lainnya

Index