Ratusan Warga Desa Batu Langka Desak PT.GPP Di Tutup

Ratusan Warga Desa Batu Langka Desak PT.GPP Di Tutup
Demo: Warga Desa Batu langka kecamatan Kabun Kabupaten Rokan Hulu-Riau/Turnip

ROKANHULU, (PAB)----

Ratusan warga Desa Batu Langka kecamatan Kabun Kabupaten Rokan Hulu Riau demo mendesak pemerintah segera menindak PT. GIGA PUTRA PERKASA (GPP) Pabrik kelapa sawit agar di tutup, Jumat (23/08/2019) pagi. 

Pengunjukrasa memprotes dampak limbah pabrik pengolaan kelapa sawit PT.GPP yang diduga limbah dari pabrik tersebut mengancam kesehatan masyarakat sekitar, selain mencium aroma yang menyengat (bau) yang tidak sedap dan gumpalan asap yang mengakibatkan serangan sesak bernafas dan polusi suara dari kebisingan akibat mesin pabrik, sungguh sangat menganggu kehidupan masyarakat disana.

"Kami masyarakat Desa Batu Langka dengan sengaja datang meminta agar perusahaan pabrik kelapa sawit ini agar di tutup."ungkap Nelson Manurung kordinator lapangan (korlap) unjuk rasa saat di lokasi pabrik. 

Massa meminta kepada Bupati Rokan Hulu-Riau dan Camat Kabun agar mencabut izin/menutup PT.GPP karena lokasi pabrik masih daerah pemukiman padat penduduk sehingga warga sekitar mencium aroma bau tidak sedap serta asap hitam sehingga membuat warga sesak bernafas. 

"Tutup PT.Giga Putra Perkasa harga mati ! PT.Giga Putra Perkasa sudah membuat warga Desa Batu Langka resah akibat limbahnya, Jangan kau cemari lingkungan kami, kami warga Desa Batu Langka tidak terima ada pabrik di area pemukiman padat penduduk" teriak teriak warga.

Dilokasi unjukrasa, puluhan personil kepolisian dari Polsek kabun dan Polres Rokan Hulu pasir panggaraian diturunkan untuk mengamankan agar aksi demo berjalan dengan aman dan kondusif. 

Sementara itu,Camat Kabun, Anang menjelaskan kepada masyarakat agar lebih tenang dan bersabar, karena pihak dari Dinas Lingkungan hidup sudah menguji ke lab limbah dari pabrik.

"Kita masih menunggu hasilnya,dan begitu juga dengan pemilik pabrik agar komitmen dan mendengar aspirasi warga Desa Batu langka,"pungkasnya

Nelson Manurung kordinator lapangan unjukrasa menjelaskan kepada wartawan,sebelum pabrik ini beroperasi, kehidupan warga Desa Batu langka terasa nyaman dan tentaram,tetapi setelah pabrik tersebut di buka setiap hari masyarakat mencium bau busuk dan menghirup asap hitam dari pabrik serta mendengar suara bising.

"Kami merasa tidak nyaman lagi untuk tinggal disini.
Kami warga desa Batu langka sangat berharap besar kepada Bupati dan DPRD agar mencabut izin/menutup PT. Giga Putra Perkasa." harapanya. (Turnip)

       

Berita Lainnya

Index