IMIGRAN Asal Afganistan di Riau Miliki Hubungan Khusus dengan Istri Orang, Sempat Diusut Sang Suami

IMIGRAN Asal Afganistan di Riau Miliki Hubungan Khusus dengan Istri Orang, Sempat Diusut Sang Suami

PEKANBARU,(PAB) ----

Dua orang imigran asal Afganistan di Pekanbaru Riau miliki hubungan khusus dengan dua istri orang, sempat diusut sang suami ke akomodasi imigran.

Diduga terlibat hubungan khusus dengan istri orang warga Indonesia, dua imigran asal Afganistan ditindak Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Pekanbaru.

Selain dua orang imigran asal Afganistan yang diduga terlibat hubungan khusus dengan wanita bersuami itu, juga ada satu imigran asal Afganistan lainnya yang melanggar tata tertim Rudenim yakni keluar tanpa izin dari akomodasi.

Sedangkan satu orang imigran asal Afganistan lainnya tertangkap menggunakan sepeda motor dan membonceng seorang wanita.

Total imigran asal Afganistan yang melanggar tata tertib akomodasi yang ditentukan Rudenim Pekanbaru adalah empat orang.

Atas perbuatan mereka, empat imigran asal Afganistan itu ditindak Rudenim Pekanbaru dengan menginapkan mereka di penempatan khusus.

Penjelasan ini disampaikan Rudenim Pekanbaru dalam konferensi pers terkait empat orang imigran asal Afganistan yang melanggar tata tertib pada Jumat (15/3/2019).

Keempat warga negara asing asal Afganistan tersebut adalah Esmatullah Ghulami (21), Ahmad Shah Rezaie (22), Qurban Ali Ibrahim (26) dan Mustafa Ahmadi (25).

IMIGRAN Asal Afganistan di Riau Miliki Hubungan Khusus dengan Istri Orang, Sempat Diusut Sang Suami (Tribun Pekanbaru/Theo Rizky)

Atas perbuatannya, para WNA itu diinapkan pada penempatan khusus Rudenim Pekanbaru.

Dari keterangan pers yang disiarkan Kementerian HUkum dan hak Asasi Manusia RI Kantor Wilayah Riau Rudenim Pekanbaru.

Inilah pelanggaran yang dilakukan keempat WNA laki-laki berstatus single tersebut:

Pertama adalah Esmatullah Ghulami yang beralamat alamat di Akomodasi Siak Resort Rumbai.

Pada hari Senin, 25 Februari 2019 pukul 20.30 WIB, petugas melihat seorang pengungsi membawa kendaraan bermotor dengan seorang wanita ke Mini Market Alfamart.

Kemudian petugas langsung menghampiri dan memberikan teguran.

Petugas juga bertanya mengenai identitas pengungsi tersebut dan diketahui bahwa pengungsi tersebut berada di Akomodasi Hotel Siak Resort, akan tetapi saat ditanya oleh petugas, yang bersangkutan melakukan perlawanan.

Atas perintah Plh. Kasi Kamtib, petugas jaga regu Charlie datang ke tempat kejadian dan menjemput pengungsi tersebut, kemudian ditempatkan ruang khusus sementara (kamar No.1A) di Rudenim Pekanbaru.

Kedua adalah Ahmad Shah Rezaie, beralamat di Akomodasi Siak Resort Rumbai.

IMIGRAN Asal Afganistan di Riau Miliki Hubungan Khusus dengan Istri Orang, Sempat Diusut Sang Suami (Tribun Pekanbaru/Theo Rizky)

Pada hari Rabu, 27 Februari 2019 pukul 10.00 WIB Kasubsi Ketertiban mendapat laporan dari masyarakat yang telah viral di Youtube terhadap seorang pengungsi yang diduga mempunyai hubungan khusus dengan wanita lndonesia yang berstatus istri sah WNI.

Kemudian Kasubsi Ketertiban menginformasikan kepada Kasi Kamtib, lalu Kasi Kamtib memerintahkan kepada regu Bravo untuk mencari tahu kebenaran mengenai informasi tersebut.

Setelah itu dicek didata pengungsi, benar bahwa terdapat satu orang pengungsi atas nama Ahmad Shah Rezaie pada akomodasi Siak Resort diduga telah melakukan tindakan asusila dengan seorang wanita Indonesia.

Atas dugaan tersebut, Kasubsi Ketertiban memerintahkan regu Bravo untuk mendatangi akomodasi Siak Resort serta melakukan pengecekan dan komunikasi dengan yang bersangkutan.

Setelah dilakukannya komunikasi, yang bersangkutan mengakui benar bahwa memiliki hubungan khusus dengan wanita tersebut.

Pukul 14.00 WIB regu Bravo membawa yang bersangkutan ke Rumah Detensi Imigrasi Pekanbaru dan ditempatkan ruang khusus sementara (kamar No.1C) di Rudenim Pekanbaru.

Ketiga adalah Qurban Ali Ibrahim, tinggal di Akomodasi Wisma D'Cops.

Pada hari Kamis, 28 Februari 2019 pukul 21.30 WIB petugas piket regu Bravo menerima laporan dari security akomodasi Wisma D'Cops bahwa 1 orang pengungsi atas nama Qurban Ali Ibrahim belum kembali ke akomodasi pukul 09.00 WIB, yang bersangkutan meminta izin keluar dengan tujuan Mal Pekanbaru.

Kemudian, pada pukul 21.50 WIB regu Bravo menemui security untuk meminta keterangan dan mengecek buku izin keluar pengungsi serta mencari informasi dengan teman sekamar yang bersangkutan, akan tetapi masih belum mendapatkan informasi yang jelas.

Pada hari Jumat, 1 Maret 2019 pukul 09.00 WIB regu Charlie datang ke akomodasi dan melakukan pengecekan, akan tetapi yang berangkutan belum juga kembali.

Pada hari Sabtu, 2 Maret 2019 pukul 19.00 WIB yang bersangkutan kembali ke Akomodasi D'Cops, kemudian security akomodasi mengarahkan pengungsi untuk melaporkan diri ke Rudenim atas pelanggaran tata tertib yang telah dilakukannya yaitu keluar akomodasi selama dua hari tanpa melapor ke security akomodasi.

Kemudian yang bersangkutan datang ke Rudenim dan di tempatkan ruang khusus sementara (kamar No.1H) di Rudenim Pekanbaru.

Keempat adalah Mustafa Ahmadi, tinggal di Akomodasi Wisma Tasqya.

Pada hari Rabu, 13 Maret 2019 Pukul 21.30 WIB, seorang warga negara Indonesia bernama Aeric Lizer Situmorang mendatangi akomodasi Wisma Tasqya dengan membawa massa mencari seorang pengungsi atas nama Mustafa Ahmadi.

Aeric mengklaim bahwa pengungsi tersebut memiliki hubungan khusus dengan istrinya.

Kemudian pemilik akomodasi melaporkan hal tersebut kepada pihak Rudenimn atas keributan yang terjadi.

Kemudian Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban dan regu Bravo berangkat ke akomodasi Wisma Tasqya bertemu dengan Aeric.

Ia menyampaikan permasalahan tersebut ke petugas Rudenim serta menuniukan bukti-bukti yang ada.

Kemudian Petugas mencari Mustafa untuk diamankan.

Pada pukul 01.45 WIB Petugas membawa Mustafa dan diamankan ruang khusus sementara (kamar No.1D).

Selanjutnya, pada hari Kamis tanggal 14 Maret 2019, Aeric datang ke Rudenim untuk diambil keterangan dan informasi serta membuat laporan resmi mengenai keberatannya atas keberadaan pengungsi Mustafa Ahmadi yang tinggal diakomodasi Wisma Tasqya dan ia melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Kepolisian. (Tribunpekanbaru.com)

Berita Lainnya

Index