PT. GL Caplok Lahan Jalur DAS, Dinas BLH Terkesan Tutup Mata

PT. GL Caplok Lahan Jalur DAS, Dinas BLH Terkesan Tutup Mata

PANCURBATU,(PAB)----

Pemerintah Kabupaten Deliserdang terkesan tutup mata atas tindakan Eksploitasi  Pihak PT Galatta Lestarindo di Sungai Tengah Dusun 3 Namopuli, Desa Pertampilen, Kecamatan Pancurbatu.

Dari itu warga berharap agar Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Utara dan Otoritas Sungai dapat mengambil sikap tegas.

Berdasarkan pantauan dilapangan rabu, 23/5 selain pemasangan bronjongan, Pihak PT. Galatta Lestarindo juga menutup akses dan mencaplok jalur hijau sungai dengan pemagaran dibibir sungai tepat di bronjongan yang diduga sudah melebihi batas lahan yang dimiliki pihak perusahaan yang bergerak di bidang penggilingan batu dolomite.

Agus Ginting warga setempat menyesalkan pemasangan bronjongan oleh PT. Galatta yang berdampak pada sisi lain sungai dapat menimbulkan perladangannya abrasi. Agus juga menyatakan Pihak Galatta akan membuat proyek raksasa penangkaran satwa langka diseputaran lokasi sungai karna pihak Galatta telah memiliki lahan seluas 10 Ha dibelakang pabrik atau tepatnya diseberang sungai.

Selain memersempit DAS, Pihak PT Galatta Lestarindo juga dituding warga membuang limbah kotoran ternak langsung ke aliran sungai, hingga warga pemanfaat sungai terganggu. Menurut agus pihak galatta selain menangkar satwa langka juga memiliki ternak lembu yang diperkirakan lebih dari 300 ekor. Dampak dari persoalan ini, masyarakat Dusun 1, 2 dan 3 Namopuli, Desa Pertampilen sempat melakukan aksi unjuk rasa di lokasi proyek bronjong, Rabu (2/5) lalu  menuntut pembongkaran bronjongan tersebut.

Senada pernyataan M Ginting (38) warga sekitar kepada wartawan ditempat yang sama mengatakan keluhan warga soal proyek bronjong tersebut sebenarnya sudah berulang kali mereka sampaikan kepada pihak PT Galatta Lestarindo, baik secara lisan maupun tertulis.

"Hingga saat ini pihak PT Galatta Lestaindo terkesan tak merespon keluhan kami. Tetap saja meneruskan proyek tersebut.  Bahkan mereka akan membangun jembatan pribadi menghubungkan lokasi pabrik dengan areal mereka diseberang " ungkap Ginting.

Seorang anggota LKMD Pertampilan bermarga Bukit melalui Phonselnya selasa 22/5 menerangkan Pemerintah Desa telah membangun komunikasi dengan Pihak PT. Galatta terkait aspirasi warga,

“Mulai dari suara gemuruh mesin pemecah batu non-stop hingga suara satwa seperti harimau dan Siamang slalu mengusik ketentraman warga. Dari itu wajar pihak perusahaan memperhatikan aspirasi tuntutan warga”, kesal Bukit karna Pihak Galatta Himgga kini belum merespon.

Bertolak belakang, PT. Galatta Lestarindo dilingkungan Kecamatan Pancur Batu terbilang memiliki reputasi yang cukup baik terkait kepedulian sosial seperti penanggulangan musibah bencana peting beliung dan selalu terlibat dalam musibah kebakaran dengan mobil dam-karnya. Bahkan perusahaan ini memiiki kedekatan khusus denga Pihak Pemerintah Kabupaten Deli Serdang. Terpantan belum lama ini Petahana Bupati Deli Serdang menyempatkan coffe bareng di sebuah Cafe tak jauh diseputaran PT. Gallata dengan pihak Management belum lama ini. 

Hingga berita ditayang, legalitas eksploitasi sungai oleh pihak pt, galatta belum terkonfirmasi dari pihak management.(e/tim)

 

Berita Lainnya

Index