Hentikan Operasi Kapal Pukat Trawl, Khaidir SE: Jangan Sampai Nelayan Bertindak Sendiri

Hentikan Operasi Kapal Pukat Trawl, Khaidir SE: Jangan Sampai Nelayan Bertindak Sendiri
Aksi protes keberadaan kapal pukat katrol (Trawl)  kali ini di ikuti ribuan nelayan dari teluk mengkudu Tanjung Beringin sampai Bandar Khalifah perbatasan laut kabupaten Batubara.(foto: Bambang)

SERGAI, (PAB) ----

Aksi Ribuan nelayan Tradional di Dermaga menuju laut Desa Bagan Kuala Tanjung Beringin, dan mengapung  di laut Bandar khalifah berbatasan dengan perairan laut kecamatan Pagurawan Kabupaten Batubara, Kamis (21/3/19) sebagai sikap protes nelayan atas keberadaan kapal pukat katrol (Trawl) secara semena-mena melakukan penangkapan ikan di laut pantai Serdang Bedagai (Sergai) yang mengakibatkan resiko besar terhadap kerusakan ekosistem kehidupan laut. 

Menanggapi hal itu,  ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Serdang Bedagai, Khaidir SE meminta kepada Kapolda agar bersungguh-sungguh menaruh rasa peduli terhadap nasib nelayan tradisional dan mesti serius dalam menangani persoalan serta pengaduan  nelayan serdang bedagai .

Khaidir juga meminta keseriusan serupa kepada pihak Polres Sergai agar bertindak dan terus melakukan patroli laut untuk menjaga hal- hal yang tidak diinginkan bila mana persoalan ini berlarut- larut dikawatirkan nelayan tradisional akan mengambil tindakan sendiri.

Disinggung tentang bantuan pemerintah dalam pengadaan kapal tangkap untuk nelayan, hal itu dianggap persoalan lain yang seharusnya tidak dijadikan alasan untuk mengesampingkan atas permohonan masyarakat nelayan dalam hal tuntutannya terhadap keberadaan kapal pukat katrol dan hal lain yang telah dilaporkan kepihak kepolisian. 

" Tidak soal pemerintah  memberi  solusi tentang pergantian alat tangkap tradisional menjadi alat tangkap moderen, proses itu pasti berlangsung lama dan itu sudah sering di ucapkan pihak pemerintah dan itu hanya janji- janji" ujar Kahidir kepada pab-indonesia.co.id, Minggu (24/3/19), di  Desa Sungai Buluh Teluk Mengkudu, Sergai.

Sebelumnya, Ribuan Nelayan turun kelaut melakukan konvoi dengan menumpangi ratusan kapal motor tangkap ikan tradisional  bak patroli dalam rangka melakukan aksi unjuk rasa tolak kehadiran kapal tangkap ikan jenis pukat  katrol yang dianggap telah merusak ekosistim laut .      

Aksi yang dilakukan nelayan di dermaga start laut Desa Bagan Kuala Tanjung Beringin, Kamis (21/3/19) di hadiri Kapolsek Tanjung Beringin, Akp Kairul dan puluhan personil  anggota kepolisian setempat dan ribuan massa nelayan yang di komandoi, Zulham. 

Dalam aksinya,  ribuan nelayan tradisional yang tergabung dalam Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) melakukan aksi nya bergerak mengitari laut   hingga ke  perairan laut  Bandar khalifah berbatasan dengan perairan laut kecamatan Pagurawan Kabupaten Batubara.

Komando aksi, Zulham menyampaikan tuntutannya kepada pemerintah agar pukat katrol jangan lagi beroprasi di laut Serdang Bedagai karna melanggar Kepmen No 02 Tahun 2015. 

"Kami minta kepada pemerintah agar menghentikan kegiatan kapal Trawl, dan juga  kapal jenis pukat apung serta kapal jenis ancau harus menjauh dari wilayah kegiatan Nelayan" tegasnya. 

Zulham juga meminta meminta kapal pukat apung dan ancau agar menjahu dari pekarangan wulayah nelayan tradisional sejauh 4 mil dari pinggir laut Serdang Bedagai  "Kepada pihak terkait untuk bertindak tegas dan mengambil sikap, bila pemerintah tidak dapat memberi sikap maka kami nelayan tradisional akan mengambil sikap sendiri" ucap Zulham.

Selain mengorasikan tuntutan aksi nelayan tradisional, Zulham juga mengecam tindakan kapal pukat trawl yang sudah menabrak perahu kecil Nelayan tradisional yang terjadi beberapa waktu lalu yang menyebab kan tiga nelayan terluka.(Bambang) 

 

 

 

 

Berita Lainnya

Index