Kesaksian Mochtar Riady Ungkap Peran Besar Billy Sindoro

Kesaksian Mochtar Riady Ungkap Peran Besar Billy Sindoro
Pendiri Lippo Group Mochtar Riady. (Foto: CNN Indonesia/ Hesti Rika).

JAKARTA,(PAB)-----

Pendiri Lippo Group Mochtar Riady membeberkan peranan salah satu orang kepercayaannya, Billy Sindoro dalam salah satu unit bisnis milik konglomerat tersebut.


Mochtar mengatakan hal itu terkait dengan bisnis asuransi dan perbankan pada sekitar 1980. Saat itu, dia menuturkan, pihaknya sudah mendapatkan izin asuransi untuk Asuransi Jiwa LippoLife. 

Walaupun demikian, katanya, pihaknya belum mengembangkan masalah tersebut karena permintaan untuk berasuransi belum tumbuh. Mochtar juga mengungkapkan dirinya mempelajari sifat dasar asuransi jiwa dan bagaimana memenuhi kebutuhan nasabah.

Mochtar mengungkapkan masalah lainnya adalah bagaimana karyawan LippoBank dapat memasarkan produk asuransi jiwa tersebut. Dia mengakui dua perusahaan asuransi yang unggul saat itu adalah PT Jiwasraya dan AJB Bumiputera.

 

Mochtar mengatakan jika karyawan LippoBank mampu memasarkan produk asuransi jiwa itu, maka akan mudah mendapatkan 1 juta nasabah. 

"1 juta sebagai modal untuk mengungguli kedua perusahaan jiwa yang sudah punya pengalaman dan sejarah," kata dia dalam Buku Otobiografi Mochtar Riady: Manusia Ide, yang dikutip CNNIndonesia.com, Kamis (18/10).

Dia mengatakan persoalan itu disebabkan oleh ketiadaan garis komando antara LippoBank dan LippoLife. Hal tersebut, kata Mochtar, membuat para karyawan bank tersebut kurang bersemangat memasarkan produk asuransi tersebut.

Dalam Rapat Gabungan antara manajemen LippoBank dan LippoLife, peranan salah satu orang kepercayaannya, Billy Sindoro, pun terungkap. Dia memutuskan Billy yang saat itu adalah pejabat di bank itu untuk memimpin perusahaan asuransi. 

"Mengangkat Billy Sindoro yang selama ini menjabat sebagai direktur bidang pembinaan kantor cabang LippoBank. Ia kami tunjuk sebagai Direktur Utama Lippo Life," kata Mochtar.

Tak hanya itu, Billy juga merangkap sebagai penasihat pembinaan kantor cabang Lippo seluruh Indonesia. 

Keputusan rapat itu juga menyangkut soal sistem bonus dan reward yang jelas bagi karyawan LippoBank yang berprestasi memasarkan produk LippoLife. Selain itu, juga menyediakan fasilitas kantor penjualan LippoLife di setiap cabang bank untuk melakukan kegiatan operasi dan administrasi sehari-hari.

Dengan demikian, kata Mochtar, antara LippoBank dan LippoLife mempunyai hubungan garis komando yang saling terkait. "Yang penting, Bapak Billy Sindoro tetap mempunyai pengaruh dan wewenang menggerakkan karyawan kantor cabang LippoBank untuk memasarkan produk LippoLife," katanya.

Peranan Billy Sindoro

Mochtar mengklaim perusahaan itu pun maju pesat dengan dukungan dana cadangan sebesar US$40 juta. Dalam waktu 3 tahun, LippoLife akhirnya dapat melampaui perusahaan asuransi jiwa yang terdepan saat itu.

Dia menuturkan strategi dan sistem kerja LippoLife secara tak langsung telah menjadi motor untuk meningkatkan standar perusahaan asuransi jiwa di Tanah Air.

"Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada Bapak Billy Sindoro beserta seluruh jajaran pemimpin kantor cabang LippoBank dan LippoLife," kata dia.

Billy Sindoro sendiri tersandung kasus dugaan suap pada 2008 yakni tertangkap tangan KPK saat memberikan uang kepada salah satu Komisioner KPPU Mohamad Iqbal. Hal itu berkaitan dengan keputusan lembaga itu soal hak siar Direct Vision soal Liga Inggris. 

Pada Selasa lalu, lembaga antirasuah itu juga menetapkan status tersangka kembali terhadap Billy karena dugaan suap terkait izin proyek raksasa Meikarta. Billy menjadi tersangka dengan para pejabat Kabupaten Bekasi, salah satunya adalah Bupati Bekasi Neneng Hassanah. (cnn)

Berita Lainnya

Index