BINJAI,(PAB)-----
Buntut pemberitaan terkait informasi adanya warga binaan inisial Y yang diduga mengalami penyiksaan "kereng" akibat membobol password judi online yang dikelola oleh eks narapidana lapas LPD Tanjung Gusta Medan diduga bikin Kalapas Kelas II A Binjai, Theo Adrianus Purba "emosional".
Hal itu berkaitan dengan konfirmasi salah seorang wartawan inisial ST dalam melakukan konfirmasi kembali atas kebenaran informasi berita yang diterimanya dari narasumber inisial D.
D yang juga eks warga binaan Lapas kelas II A Binjai mengatakan bahwa ada warga binaan inisial Y yang sedang mengalami penyiksaan dikrangkeng atau sering disebut dikereng akibat melakukan tindakan pembobolan id atau password judi on line, meski Y sedang menjalankan ibadah berpuasa.
Kemudian ST melakukan koordinasi dan konfirmasi via contak WhatsApp +62 812-8478-xxx milik Theo sebelum berita tayang namun bukannya memberi jawaban, konfirmasi yang telah dikirim dan dibaca (centang biru) tersebut justru tidak ditanggapi.
Dikatakan ST, dirinya kembali mengkonfirmasi informasi tersebut kepada Theo pada Selasa (10/4/23) justru ditanggapi dengan menyebut wartawan jangan menjadi preman.
" Anda sudah ada sertifikat ukw, itu namanya nodong bos, pake etika jurnalis jika ingin wawancara" ungkap ST mengutip penggalan kalimat jawaban Theo di kontak WhatsApp. Selasa (11/4/23).
Wartawan media on line inipun menjelaskan sudah melakukan konfirmasi terkait informasi itu pada hari Senin tanggal 10 April sekira pukul 19.53 Wib malam, namun sampai dihari Selasa tanggal 11 April di siang hari sekitar pukul 11.40, Theo tidak ada respon atau tidak membalas, padahal sudah terkirim dan dibaca.
"Ditanya apa maksudnya kalimat tentang menodong, Theo justru menjawab jangan jadi preman." Ujar ST.
Alhasil atas jawaban Theo "jangan menjadi preman" itulah yang justru menjadi pertanyaan serius bagi wartawan apa maksud dan tujuannya.
"Apa maksud dan tujuannya menjawab pertanyaan konfirmasi wartawan yang tidak nyambung itu." katanya.
Sebelumnya, diberitakan seorang warga binaan pemasyarakatan (WBP) atau narapidana Lapas Kelas II A Binjai berinisial "Y" diduga di kerangkeng oleh Kalapas, padahal diketahui 'Y' sedang menjalani ibadah puasa.
Salah seorang eks narapidana berinisial "D" membeberkan kepada awak media, bahwa "Y" mencoba membuka id atau password judi online yang dikelola oleh berinisial "P" yang diduga baru saja keluar dari Lapas LPD Tanjung Gusta Medan.
Diketahui, P merupakan Bandar besar atau pengelolah judi online yang ada di lapas LPD dan kabarnya "P" juga sudah menguasai beberapa Lapas untuk menjalankan bisnis haramnya itu.
" Dilapas kota Medan siapa yang tidak kenal "P", tahanan yang sudah tidak asing lagi dikalangan Lapas, dan apakah "P" juga menguasai judi online di Lapas Binjai, dan kenapa Kalapas Binjai mengereng "Y", apa karena Y mencoba membuka situs tersebut," ujar D kepada awak media, Senin (10/04).
Kendati demikian, sambung "D" (narasumber -red) apakah mungkin "P" diduga membayar Kalapas untuk menghukum dengan cara mengerengnya hampir kurang lebih satu Minggu, apakah itu penyebabnya, dan apa hubungan Kalapas Binjai dengan "P", tanyanya.
Sementara itu, untuk memastikan kebenaran informasi tersebut, Kalapas Binjai Theo Adrianus Purba ketika dikonfirmasi awak media, Senin (10/04/2023) melalui pesan WhatsApp tidak dapat membalas atau memberikan keterangan kepada wartawan, padahal isi pesan WhatsApp tersebut telah dibaca dengan conteng garis dua, dan hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak Kalapas Binjai sampai berita ini ditayangkan.
(Red)