Diduga Salah Obat Akibatkan Kulit Pasien Anak Melepuh, RSU Colombia Masih Bungkam

Diduga Salah Obat Akibatkan Kulit Pasien Anak Melepuh, RSU Colombia Masih Bungkam
Orang tua pasien Muhammad Ibnu Rafi (14), Candra Wijaya

MEDAN,(PAB)-----

Diduga salah memberikan obat kepada pasiennya, Rumah Sakit Umum (RSU) Colombia Asia Medan bungkam atas peristiwa yang dialami Pasien Muhammad Ibnu Rafi (14) yang awalnya menjalani cek-up pasca operasi tulang belakang, namun terjadi hal tak terduga terhadap tubuh Rafi yang mengalami cedera kulit melepuh dan tak kunjung sembuh.

 

Kwatir kondisi kesehatan Rafi semakin buruk, orang tuanya Candra Wijaya warga Indrapura, Kabupaten Langkat berniat akan merujuk putranya itu ke rumah sakit lain.

 

Diceritakan Candra Wijaya, bahwa putranya diperiksa kembali pasca operasi tulang belakang untuk cek-up, di Rumah Sakit Swasta Colombia Asia di Jalan Listrik, Petisah Tengah, Kec. Medan Petisah, Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu (6/10/2021) untuk diambil sample darah.

 

"Setelah diambil darah, anak saya ngedrop, " ujar Candra, Jum'at (15/10/2021) Pukul : 15:30 Wib. 

 

Lanjutnya, setelah ngedrop, Rafi ditangani oleh Dokter anak, sebelumnya Rafi di tangani oleh Dokter tulang.

 

"Dari ngedrop itu, Dokter yang tadi menyerahkan anak saya ke Dokter anak, jadi penanggulangannya bukan kepada Dokter tulang lagi, tapi diserahkan kepada dokter anak, " sebutnya.

 

Menurut Candra Wijaya, ketika anaknya ditangani oleh Dokter anak, kondisi Rafi semakin buruk, kulit badannya menjadi terkupas.

 

"Dokter anak itu prosesnya entah bagaimana, sehingga kulit anak ngelentek, " ujarnya.

 

Pihak rumah sakit Colombia Asia menyebutkan kepada Candra Wijaya bahwa  ada penyakit karena salah obat. 

 

Lantas Candra bertanya kepada salah satu Dokter bahwa kesalahan pemberian obat tersebut kesalahan dari pihak Rumah Sakit Columbia Asia atau dari orang tua.

 

"Saya bilang salah obat itu salah kami atau salah dokter, " tanya Candra kepada pihak rumah sakit. 

 

Namun pihak rumah sakit tidak mengakui kesalahan tersebut.

 

"Dokter tersebut tidak mengakui, " kata Candra.

 

Karena penyakit kulit itu Rafi menjadi tidak bisa duduk dan Candra Wijaya selaku orang tua merasa keberatan dan merasa kecewa, sehingga Candra Wijaya membawa anaknya untuk berobat ke Rumah Sakit lain.

 

"Dengan kejadian itu, anak saya tidak bisa duduk. jadi anak saya, saya tarik pulang, saya keberatan, saya akan tuntut  kemanapun, bila perlu saya ke Komnas HAM, karena kalian perusahaan Rumah Sakitbesar melakukan pengobatan tidak profesional, " kesalnya.

 

Kekesalan Candra Wijaya semakin bertambah ketika Ia menerima diagnosa akhir anaknya mengalami Hepatitis +ISK + Sepsis + TB Spine + dermatitis exfoliata, diagnosa tersebut tertulis dalam surat yang diterimanya dari rumah sakit Elit itu setelah membawa pulang anaknya pasca operasi, padahal Diagnosa itu sebelumnya tidak ada sampai ia membawa kembali anaknya cek-up.

 

"Saya akan pindahkan anak saya ke Rumah Sakit lain, saya kurang puas dengan pelayanan Rumah Sakit Colombia, " tutupnya.

 

Direktur Rumah sakit Colombia Asia melalui Humas, Novelina hingga Minggu (16/10/21) belum menjawab klarifikasi berita dugaan salah obat tersebut.

 

Wartawan mencoba menghubungi Novelina dengan pesan via WhatsApp belum memberikan jawaban.

 

Sementara itu, sebelumnya wartawan telah mencoba mewawancarai pihak rumah sakit, namun pihak Rumah Sakit Columbia Asia justru melarang dan menghalangi wartawan melakukan kegiatan jurnalistik terkait informasi berita salah obat tersebut oleh Petugas keamanan di Rumah sakit itu.

 

Chief Security Rumah Sakit Columbia Asia, inisial IS menyebutkan kepada awak media bahwa bila ingin mendapatkan informasi tentang pasien atas nama Muhammad Ibnu Rafi harus menunjukan surat tugas peliputan.

 

"Petugas dari media itu surat tugasnya harus ada sama kita, jadi saya nanti koordinasikan ke dalam, " ujarnya.

 

Meski wartawan telah menunjukkan kartu identitas pers, IS tetap menahan awak media untuk konfirmasi langsung kepihak management RSU Colombia Asia Medan 

 

IS menyebut bahwa untuk izin masuk kedalam RSU Colombia Asia, sekuriti harus memproses untuk masuk kedalam, sekuriti harus minta surat tugas wartawan supaya bisa diproses.

 

"Intinya,kalau tidak ada Surat tugas kita tidak bisa mempertemukan, memasukkan ke dalam, Tolong dibantu juga kita. Yang penting saya hanya menjalankan prosedur yang ada di sini. Ini instruksi dari pimpinan kita, " ungkapnya. 

 

(Evi)

Berita Lainnya

Index