Barang Siapa Menimbun,Menjual Produk Alat Kesehatan Dengan Harga yang Tidak Wajar Akan Di Pidana

Barang Siapa Menimbun,Menjual Produk Alat Kesehatan Dengan Harga yang Tidak Wajar Akan Di Pidana

DUMAI,(PAB)--Dengan situasi seperti sekarang, di mana banyak warga membutuhkan masker dan hand sanitizer sebagai pencegahan agar tidak terjangkit virus, jangan sampai ada oknum yang justru menimbun dengan motif cari keuntungan,” kata Andri Ananta, saat wawancara bersama wartawan di Pelabuhan Bandar Sri Junjungan. Sabtu (28/03/2020).

” Dan kita sudah ingatkan berkali kali, kalau nanti kita temukan pelaku usaha yang nakal akan kita tindak sesuai aturan, bahkan sampai ketahap pidana,” ujar Ananta 

Saat ini Tiga jenis barang tersebut hampir langka di pasar, karena masyarakat berbondong-bondong membeli masker, antiseptik dan Alcohol.

Adi warga jaya mukti, ketika dikonfirmasi media ini mengatakan mencari masker di toko apotik dan kosmetik di seputaran Kota Dumai Sangat Susah, dan bisa dikatakan ‘Satu Dumai Kosong’.

” Iya untuk menemukan masker sangat susah, kalau ada pun harganya mahal, kita minta aparat memantau ketidak wajaran atas peredaran barang-barang ini di pasaran,” ungkapnya.

“Beberapa toko kosong, namun kadang kadang ada di postingan jual beli online yang menjual tetapi harganya sangat tidak rasional. Masker standard yang biasanya cuma Rp 2000, disana dijual dengan harga Rp 9000. Kalau kita beli per kotak udah jadi berapa,” tuturnya.

“Karena itu kita berharap Pemerintah Kota (Pemko) Dumai dalam hal ini Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan juga Dinas Kesehatan bisa segera menyikapi dengan mengambil langkah-langkah yang tepat,” tutupnya penuh harap.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Disperindag Kota Dumai, Zulkarnain tidak menampik bahwa saat ini di Dumai masker,Alcohol dan hand sanitizer mahal dan langka.

“Kalau Itu yang lebih tepat menjawab kadis kesehata, karna itu termasuk produk kesehatan, dan kemana barang barang tersebut ketika sekarang dibutuhkan,” ujar Zulkarmain.
Laporan : Diana (Reno)

Berita Lainnya

Index