MAKASSAR,(PAB)----
Ratusan Nelayan yang mengatas namakan komunitas nelayan Mariso bersama mahasiswa UMI yang mengatas namakan mahasiswa Aliansi Selamatkan Pesisir (ASP) melakukan unjuk rasa, Kamis (19/9/2019) sekira pkl.10.30 Wit, bertempat di depan jembatan CPI (Center Point Of Indonesia) Jl. Metro tanjung bunga Makassar.
Aksi unjuk rasa dikordinir Korlap, Muhaimin Arsenio melakukan aksi berkonvoi dengan memggunakan perahu dari perairan kanal mariso sebanyak 26 buah dan membentangkan spanduk ukuran 2 X 3 meter yg bertuliskan " Tolak reklamasi CPI, Pulihkan wilayah tangkap nelayan Mariso, tolak pembangunan jembatan CP, stop Reklamasi, selamatkan pesisir kita" dibarengi orasi secara bergantian dengan menggunakan pengeras suara.
Tampak massa mengibarkan bendera merah putih dan membagikan kertas yang berisi pernyataan sikap.
Dalam pernyataan sikap, massa pengunjuk rasa menuangkan tuntutannya yaitu :
1.Tidak melakukan pembangunan jembatan baru.
2. Melakukan pemulihan akses nelayan kelurahan Tamarunang, Panambangbungan dan Bontorannu yang terganggu karena adanya pendangkalan disekitar lokasi reklamasi CPI.
3. Menghentikan larangan menangkap ikan disekitar lokasi reklamasi CPI.
4. Menuntut pemulihan hak atas alat dan ruang tangkap nelayan yg tertimbun menjadi lahan reklame CPI.
Kepala Divisi PT Citra Land City, Syarif selaku pengembang CPI menemui pengunjuk rasa sekira pkl. 11.00 Wit, dan langsung memberikan tanggapan bahwa lokasi reklamasi sebelum ada proyek CPI lahan adalah tanah tumbuh.
" Terjadinya pendangkalan air kanal yang merupakan akses nelayan mariso disebabkan karena kondisi air jauh sangat surut dan kami sudah membantu nelayan dengan megeruknya." Ujar Syarif.
Lanjutnya, Pemprov. Makassar telah mengundang pihaknya melakukan reklamasi dengan berusaha menjaga akses nelayan.
"Kamipun berusaha menjaga akses nelayan, bahwa jembatan CPI adalah milik Pemprov, bukan ciputra yang bangun, namun kita sama2 cari solusi bagaimana bagusnya sehingga akses nelayan lancar." Imbuh Syarif menyampaikan rencana pihaknya akan membangun kanal sebagai akses nelayan dan menunggu realisasi dari pemkot dan pemprov untuk pengerjaannya.
Adapun kesepakatan antara pengunjuk rasa dengan pihak pengembang yakni bahwa dalam waktu dekat menjadwalkan akan bersama- sama melakukan musyawarah antara pihak PT. Citra Land City, pihak pemprov dan Masyarakat pengunras untuk mencari solusi atas dampak pembangunan dan pengembangan CPI.
Selanjutnya, pengunras membubarkan diri dlm keadaan tertib.(Evi/red)