"Achmad Zaky dan Bukalapak Berterima Kasih atas Kebijakan dan Dukungan Pemerintah"

JAKARTA, (PAB) ----

Pendiri dan CEO Bukalapak, Achmad Zaky memunculkan polemik di media sosial setelah menulis twit yang mengkritik dana research and development Indonesia yang terbilang kecil.

Netizen mempermasalahkan kicauan Achmad Zaky yang menggunakan data lama, yaitu tahun 2016. Saat itu dana yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia hanya 2 miliar dollar AS.

Sontak, netizen kecewa dengan twit Achmad Zaky. Tidak hanya itu, bahkan kekecewaan ini berujung pada aksi uninstall Bukalapak. Kicauan #uninstallbukalapak pun menjaditrending topic di Twitter.

Achmad Zaky telah meminta maaf jika ada kesalahpahaman yang timbul akibat twit itu.

Tidak hanya itu, Zaky dan Bukalapak kemudian mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas dukungan terhadap situs marketplace itu.

"Achmad Zaky dan Bukalapak sangat berterima kasih atas kebijakan serta dukungan Pemerintah Indonesia yang diberikan selama ini kepada Bukalapak," demikian pernyataan Bukalapak, dalam rilis yang diterima Kompas.com dari Corporate Communication Supervisor Bukalapak, Rahmat Fitra Wibowo, Jumat (15/2/2019).

"Achmad Zaky dan Bukalapak dengan ini pula menyatakan akan terus berkomitmen untuk membangun Indonesia melalui teknologi," demikian pernyataan Bukalapak.

Sebelumnya, Zaky menulis dalam akun Twitter: "Omong kosong industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (2016, in USD) 1. US 511B 2. China 451 B 3. Jepang 165B 4. Jerman 118B 5. Korea 91B 11. Taiwan 33B 14. Australia 23B 24 Malaysia 10B 25. Spore 10B 43. Indonesia 2B. Mudah2an presiden baru bisa naikin".

Menilik banyaknya warganet yang mempersoalkan, Zaky pun mengklarifikasi twitnya itu. Dia pun meminta maaf jika ada kesalahpahaman mengenai twit itu.

"Saya, Achmad Zaky selaku pribadi dan sebagai salah satu pendiri Bukalapak, dengan ini menyatakan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas pernyataan yang saya sampaikan di media sosial," ucap Zaky.(kompas)

Berita Lainnya

Index