BC Kepri Tangkap Kapal Bawa Minuman Beralkohol

BC Kepri Tangkap Kapal Bawa Minuman Beralkohol
Barang bukti mikol yang berhasil diamankan BC Kepri. (Antaranews Kepri/Ist)

KARIMUN,(PAB)----

Bea Cukai Kepulauan Riau menangkap dua kapal cepat atau "speedboat" tanpa nama membawa minuman mengandung etil alkohol (MMEA) ilegal berbagai merek di dua lokasi berbeda.


Humas Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai (Ditjen) Khusus Kepulauan Riau Refly Feller Silalahi yang dihubungi di Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Kepri, Senin mengatakan, dua speedboat tanpa nama tersebut ditangkap pada Minggu (29/7) malam oleh satgas patroli BC 1305 dan BC 1105.

"Penangkapan terhadap dua kapal itu dilakukan setelah kita menerima informasi dari masyarakat bahwa ada kegiatan alih muatan atau `ship to ship (STS) di perairan antara Pulau Pisang dan Kukup, Malaysia," tutur Refly.

Dijelaskannya, satgas patroli BC 1305 dan BC 1105 yang melakukan patroli melihat pergerakan dua speedboat tersebut dan melakukan pengejaran, namun kedua speedboat tersebut berusaha melarikan.

Petugas patroli, kata dia, sempat memberikan peringatan dengan menggunakan isyarat suara dan lampu namun kedua speedboat tersebut menambah kecepatan, meski petugas juga telah melepaskan tembakan peringatan ke udara sebanyak tiga kali.

"Petugas tetap melakukan pengejaran selama hampir 50 menit," kata dia.

Hingga akhirnya, salah satu kapal mengandaskan diri ke hutan bakau di daerah Tanjungsamak, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, sementara muatan berupa minuman beralkohol dibuang ke laut.

Sedangkan speedboat kedua, kata dia, terus melarikan diri dan terjadi pengejaran sekitar dua jam, hingga speedboat tersebut ditemukan dalam kondisi dikandaskan di sekitar perairan Sungai Kampar, sementara semua ABK-nya melarikan diri.

"Speedboat kedua ini sudah dibawa ke Kanwil BC Kepri, sedangkan speedboat pertama masih dalam proses penarikan. Muatan yang dibuang ke laut juga masih dikumpulkan petugas," ungkapnya.

Terkait jumlah muatan dan mau di bawa kemana, dia belum dapat menyebutkannya karena masih dalam proses penghitungan dan pengumpulan muatan yang dibuang ke laut. "Itu kita belum bisa pastikan," ujarnya. (Antara)

Berita Lainnya

Index