Pasien Terlantar, Petugas Medis RSU Dumai Tanpa Alasan yang Jelas Mogok Kerja Kerja

Pasien Terlantar, Petugas Medis RSU Dumai Tanpa Alasan  yang Jelas Mogok Kerja Kerja

DUMAI (PAB)--

Pelayanan kesehatan masyarakat di kota Dumai tercemar dan masuk catatan hitam dalam salah satu pelayanan publik Pemko Dumai. 


Pasalnya tanpa alasan yang jelas, masyarakat yang ingin menerima pelayanan kesehatan, namun pihak RSUD kota Dumai, dalam hal ini para dokter Poly melakukan mogok pelayanan, akibatnya puluhan warga kota Dumai terlantar menahan kesakitan, Selasa (20/04/2021).


Tampak pintu masuk ke ruang pelayanan kesehatan publik di tutup oleh security

 

Terlihat secarik kertas pengumuman yang berisikan informasi, bahwa hari ini Selasa (20/04/2021) aktivitas pelayanan Kesehatan Publik tidak ada, namun kertas tidak berisi stempel atau tandatangan pihak manapun alias kertas pengumuman siluman.


"Saya aja seorang pensiunan RSUD tidak bisa masuk ke dalam untuk menerima pelayanan," ungkap "E", seorang pensiunan bidan 8 th lalu.

Bahkan seorang keluarga pasien"TH" sampai harus mengamuk karena situasi tersebut.


Saat pab-indonesia.co.id  mencoba mencari tahu penyebab lumpuh nya pelayanan, jurnalis di halang-halangi dan didorong petugas keamanan, bahkan alat kerja hendak di rampas oleh petugas keamanan RSUD Dumai.


Mirisnya, beberapa masyarakat yang seharusnya mendapatkan pelayanan harus menangis menahan kesakitan tanpa penanganan sedikit pun dari tenaga medis.


“Ini fasilitas pelayanan kesehatan, masyarakat berhak mendapatkan pelayanan dan jaminan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Hari ini kita lihat para pasien dibiarkan terlantar seperti ini menahan sakit. Bahkan coba lihat pintu Poliklinik di rantai,” ujar "HG", salah seorang warga masyarakat.


Informasi di dapat, semua pihak terkait sedang rapat di lantai 2 membahas masalah dan solusinya.

 


Usai rapat, Teguh Widodo salah satu dari 5 orang staf Humas RSUD Dumai kepada PAB mengatakan ada beberapa faktor penyebab lumpuh nya layanan Poliklinik RSUD Kota Dumai.


“Para tenaga medis merasa tertekan dalam melaksanakan tugas. Ada pressure dan tekanan dari keluarga pasien saat berobat,” ujar nya.


Ditambahkan Teguh Widodo, bahwa yang melakukan tekanan terhadap manajemen sehingga tidak nyaman dalam bekerja berasal dari oknum Wartawan dan LSM.


“Tekanan mereka dapatkan dari keluarga pasien yang mengaku dari LSM dan wartawan,” kata Kadis Kes Plt dr. Syaiful.


Dari hasil rapat di dapat kesepakatan antara Manajemen dan para dokter Poli, pelayanan kesehatan publik kembali di buka, dan aksi mogok selama 3 jam berakhir.


Ketua Tim Investigasi Provinsi Riau LSM Lembaga Cegah Kejahatan Indonesia (LCKI) Ir. Toga Tampubolon, yang kebetulan ada di TKP saat kejadian menyayangkan kejadian mogok kerja para dokter Poli tersebut.

 


"Pandemi Covid-19 di Kota Dumai meningkat, pelayanan kesehatan Poliklinik RSUD Kota Dumai di lumpuh kan dengan sengaja oleh mereka," ujar pria Sarjana lulusan salah satu Perguruan Tinggi di Sumut tersebut.


"Kita tidak tahu persis bagaimana masalah antara Manajemen RSUD dengan para dokter Poli, hal ini persoalan internal, tapi jelas RSUD Kota Dumai dibawah kepemimpinan Direktur dr. Ridhonaldi mengabaikan amanah UUD 1945. Berdasarkan Pasal 28 H Ayat (1) dan (2) UUD Tahun 1945 yaitu "Setiap orang berhak mendapatkan dan memperoleh pelayanan kesehatan.”(Eli)

Berita Lainnya

Index