MEDAN,(PAB)----
Setelah menyerahkan bantuan untuk pondok pesantren sepekan yang lalu, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Tengku Erry Nuradi menyerahkan bantuan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara untuk 437 gereja yang ada di daerah ini.
Penyerahan dilakukan secara simbolis kepada Uskup Agung Medan Monsinyur (Mgr) Dr AB Sinaga saat Tengku Erry Nuradi menghadiri perayaan Natal Oikoumene Provinsi Sumatera Utara Tahun 2017 di Rumah Persembahan GBI Medan Plaza Jl. Jamin Ginting Km. 11.5 Simpang Selayang, Medan Tuntungan, Kamis (28/12/2017).
Hadir juga disitu tokoh masyarakat Sumut RE Nainggolan, Ny. GM Panggabean, Ketua PDIP Sumut Japorman Saragih, pimpinan gereja, para pastor, tokoh agama, dan seribuan jemaat acara perayaan Natal Oikoumene Provsu.
Dalam kesempatan itu, Gubsu Erry Nuradi mengajak kepada semua jemaat pada perayaan Natal Oikoumene untuk terus menjaga kerukunan umat beragama di Sumatera Utara yang selama ini telah terjalin dengan baik. Dan pada perayaan Natal Oikoumene ini mencerminkan kebersamaan seluruh umat beragama di Provinsi Sumatera Utara. “Mari kita bersama-sama menjaga suasana Sumatera Utara yang kondusif,” ujar Tengku Erry.
Erry menyebutkan, menjelang Pilkada tahun 2018, tentunya iklim politik di Sumatera Utara nantinya akan menjadi lebih hangat. Namun lanjutnya ini menjadi tugas kita bersama untuk Sumatera utara Utara agar tetap kondusif.
Sumatera Utara yang berbilang kaum, jangan sampai ada riak-riak yang bisa menimbulkan suasana Sumatera Utara yang sudah baik selama ini menjadi tidak kondusif. “Kami yakin dengan kebersamaan kita Sumatera Utara akan tetap kondusif dan lebih baik ke depan,” ucap Erry.
Selain itu, Erry juga mengajak kepada seluruh jemaat untuk bersama-sama bergandengan tangan untuk membangun Provinsi Sumatera Utara. “Tentunya sangat memerlukan dukungan dan peran aktif dari seluruh lapisan masyarakat untuk membangun Provinsi Sumatera Utara yang kita cintai ini agar lebih Paten,” tutur Erry.
Gubsu Erry menambahkan bahwa dengan Natal ini ada beberapa sikap yang harus dilakukan yang antara lain inklusif cinta kasih yang artinya kita tidak bisa berdiri sendiri tanpa adanya orang lain. Selanjutnya persaudaraan sejati. Walaupun kita berbeda-beda tetapi dengan persaudaraan sejati kita bisa bersama-sama mencintai NKRI. Yang lain perdamaian lestari.
“Ini harus kita wujudkan dengan kebersamaan kita. Yang tidak kalah penting adalah kerukunan yang terjalin. Dan ini merupakan ciri Provinsi Sumatera Utara yang terus harus kita jaga,’’ pesan Erry.
Hal senada juga disampaikan Uskup Agung Medan. Monsinyur AB Sinaga menyebutkan umat Kristen berikrar bahwa umat kristiani bersifat inklusif dalam cinta kasih. Tidak ada kata pecah belah. “Kita satu dalam keberagaman, mengutamakan persatuan dan persaudaraan, tidak ada pecah belah,” ujarnya.
Begitu juga dengan Ketua Panitia Penyelenggara Anthony Siahaan bahwa pada perayaan Natal Oikoumene ini adalah perayaan Natal yang mengedepankan Cinta Kasih. Sebagaimana Tuhan Yesus Menghasihi, jangankan teman, lawan pun harus kita kasihi.
Terkait dengan Pilkada tahun 2018 lanjut Anthony, kita harus tetap menjaga persaudaraan diantara kita. “Berbeda boleh, tapi jangan perbedaan itu memecah kita. Perbedaan itu harus membuat hubungan kita menjadi erat, perbedaan itu menjadi lebih indah,” kata Anthony Siahaan yang juga Kadis Perhubungan Provsu.(Nurlince/Ril)