Masih Bebas Beroperasi, Warga Tuding Polisi Tak Berani Grebek Lokasi Judi Pasar 7 Marelan

Masih Bebas Beroperasi, Warga Tuding Polisi Tak Berani Grebek Lokasi Judi Pasar 7 Marelan

Medan,(PAB)---- 

Bebasnya permainan judi di jalan Desa Manunggal, Kecamatan Medan Labuhan membuat sang bandar kebal hukum.

Buktinya sampai saat ini, pelayan, pelindung dan penganyom masyarakat tak berani untuk menggerebek lokasi judi dadu putar yang beromset ratusan juta perharinya itu.

Sampai saat ini, lokasi perjudian itu masih terus beroperasi. Tak satu pun aparat penegak hukum berani melakukan tindakan tegas.

Warga menilai, beroperasi dengan lancar permainan judi samkwan ini diduga  Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya dinilai tutup mata, masyarakat menduga ada permainan antara sang bandar Judi terhadap aparat penegak hukum sehingga lokasi permainan judi tersebut berjalan dengan lancar.

" Wajar saja bang pihak aparat penegak hukum tutup mata, mungkin sudah ada setoran, kalau tidak pasti sudah di grebek," kata salah seorang warga sekitar yang enggan disebut namanya kepada wartawan, Minggu (01/10/23).

Warga sekitar berharap, Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya untuk serius memberantas permainan judi terutama yang berada di Marelan Pasar 7 tersebut.

" Siapa yang tidak tau masyarakat dimana lokasi judi terbebas dan terbesar di Sumut, maka dari itu kami selaku masyarakat meminta kepada Bapak Kapolda Sumut untuk benar benar serius untuk menutup permanen lapak lokasi judi di Marelan Pasar 7 ini, kita lihat saja," ungkapnya

Sebelumnya, Judi Las Vegas terbesar di Sumut yang berada di jalan Desa Manunggal, kecamatan Medan Labuhan atau sering disebut Pasar 7 Marelan bebas beroperasi tanpa ada tindakan dari pihak aparat penegak hukum.

Berbagai macam permainan judi seperti dadu samkwan, roullete, tembak ikan dan baccarat semuanya ada di lokasi, bahkan tak tangung tangung, kali ini panitia dan beberapa bandar Judi bergabung untuk melancarkan bisnis haram tersebut.

Untuk masuk ke arena perjudian, pemain harus melewati 4 pos penjagaan yang dijaga berambut cepak berbadan tegap serta Ormas.

Setiap putaran jenis judi, mereka menyediakan tempat seperti kotak untuk infaq (duit) untuk membayar ketika petugas datang agar lokasi tersebut nyaman untuk bermain.

Informasi yang diperoleh awak media, untuk melancarkan bisnis perjudian itu, panitia dan bandar juga memberikan sembako kepada warga sekitar setiap bulannya, bahkan bandar judi yang disebut sebut berinisial AK ini juga diduga sudah melakukan kordinasi dengan para petinggi yang ada di Polda Sumut.

Terbukti hingga saat ini belum juga ada tindakan dari pihak aparat penegak hukum sehingga lokasi judi terbesar di Sumut itu lancar beroperasi tanpa ada hambatan bagaikan jalan di dalam tol.

Sementara itu,
Forum Umat Islam (FUI) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mendesak Kapolda Sumut agar menindak tegas segala bentuk praktik perjudian yang berada di wilayah hukumnya, termasuk perjudian yang berada di Pasar 7 Marelan, Kota Medan, Provinsi Sumut.
Pernyataan sikap tersebut ditegaskan Ketua Umum (Ketum) FUI Sumut, Al Ustadz Indra Suheri setelah mendengar adanya desas-desus akan kembali beroperasinya praktik perjudian di Pasar 7 Marelan, Kota Medan, Provinsi Sumut.

“Kita tidak ingin lokasi perjudian tersebut beroperasi lagi. Jika kembali beroperasi maka kita minta Kapolda Sumut beserta jajarannya untuk menindak tegas para pelakunya dan jangan biarkan Penyakit masyarakat (Pekat) tersebut merusak moral masyarakat kita, “tandas

Ustadz Indra Suheri yang di dampingi para unsur pimpinan FUI Sumut kepada wartawan di Masjid Raudhatul Islam Jalan Yos Sudarso, Kota Medan, Provinsi Sumut, Jumat (18/08/2023) lalu.
 

Di dampingi sejumlah tokoh utama Islam dan para jamaah Masjid Raudhatul Islam,Ustadz Indra Suheri juga menyatakan agar jangan berikan ruang kepada para bandar judi untuk membuka usaha haramnya tersebut.

“Jangan Biarkan perjudian Pasar 7 beroperasi kembali. Perjudian hanya merusak moral masyarakat dan bisa menimbulkan permusuhan, “tandasnya mengakhiri.(ST)

Berita Lainnya

Index