Misi Ing Iskandarsyah:

Jadikan Karimun Penyangga Eco City Batam

Jadikan Karimun Penyangga Eco City Batam

Karimun (Pab-Indonesia)

Bacalon (Bakal Calon)  Bupati Karimun, Ing Iskandarsyah menyebutkan, posisi Kabupaten Karimun yang relatif dekat dengan Batam, akan menjadi penyangga kota baru Eco City, Rempang. Konsep ini, yang menurutnya akan dilakukan jika dirinya terpilih jadi Bupati Karimun, pada Pilkada 2024 mendatang.

Sebagai penyangga Eco City Rempang, setidaknya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Karimun. Kehadiran Exo City Rempang di Batam itu, kata Iskandarsyah, dipastikan melibatkan banyak orang. Sehingga bahan pokok, untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka perlu di suplai dari daerah terdekat.

"Kami sedang merancang konsep itu, untuk menjadikan Karimun sebagai daerah penyangga kebutuhan pokok. Utamanya sektor pertanian, perikanan dan peternakan,"' kata Iskandarsyah.

Menurutnya, jarak Karimun ke Batam relatif dekat, sehingga akan mengurangi biaya. Apalagi Karimun memiliki lahan yang cukup luas, dan tanahnya sangat mendukung untuk sektor pertanian, perikanan dan peternakan.

"Tentu kita akan melibatkan masyarakat setempat, mangajak masyarakat untuk mengelola sektor pertanian, prikanan darat, dan peternakan. Pulau Kundur yang mayoritas penduduknya bergerak di sektor pertanian, akan kita berdayakan. Dengan begitu kesejahteraan rakyat bisa meningkat," terang Iskandarsyah.

Menurut Iskandarsyah, di sejumlah pulau, seperti Kundur, Buru, Moro, Durai, selama ini masyarakatnya ketergantungan pada sektor perkebunan karet. Ketika musim hujan datang, mereka tak bisa menyadap sehingga kehilangan pendapatan.

"Kedepannya akan  kita arahkan masyarakatnya  tidak lagi hanya tergantung pada karet, tapi kita bina dan diberdayakan untuk pengembangan sektor pertanian, peternakan dan perikanan," lanjut Iskandarsyah.

Relokasi masyarakat Rempang, terkait dengan pengembangan Eco City Rempang Batam, sedikitnya telah menghilangkan lebih dari 3 juta ekor ayam. Kedepannya ayam bisa dipasok dari Karimun, demikian juga dengan ikan darat dan sayur mayur.

Menurut keterangan dari Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam (BP Batam), Kepulauan Riau, menyebutkan investasi Rempang Eco City dapat menciptakan hingga 30.000 lapangan kerja baru.

Kepala BP Batam Muhammad Rudi, di Batam, Selasa, mengatakan tenaga kerja yang akan dipekerjakan di perusahaan kaca asal China tersebut diprioritaskan untuk seluruh generasi muda di Pulau Rempang.

Kalau investasi ini berjalan, maka  sebagian besar masyarakat di kawasan itu tidak akan menjadi nelayan lagi, tapi akan bekerja di pabrik dengan pendapatan lebih tinggi. "Ini peluang bagi kita untuk mengembangkan sektor perikanan, baik laut maupun darat," tegas Iskandarsyah.

(Konsep eco city yang relevan di Rempang, Batam/foto: ist)

Sementara Yova Apriazir, yang mendapat mandat menjadi wakil Iskandarsyah, menurutkan pengembangan Eco City Rempang, menjadi peluang bagi Karimun untuk mengembangkan sektor pariwisata.

"Ini peluang buat masyarakat di Karimun, untuk diajak bersama-sama membenahi potensi pariwisataa yang ada. Ribuan tenaga kerja di kota baru itu tentu butuh rekreasi, ini kesempatan kita untuk menangkap peluang itu," Kata Yova.

Ditambahkannya, dari jumlah tenaga kerja yang 30.000 orang  tersebut, tentu 10 persen nya saja suka buah durian dan rambutan. "Ini peluang yang harus kita tangkap, khususnya bagi petani buah di pulau Kundur, yang sejak dulu dikenal hasil buah durian dan rambutannya," jelas Yova.

Yova mengajak semua ma syarakat di kabupaten Karimun, untuk sama-sama ikut mendukung konsep yang dirancang oleh Iskandarsyah. Tujuannya tak lain adalah ingin mengajak masyarakat lebih sejahtera. (raditya)

 

 

 

Berita Lainnya

Index