Mengintip Kekuatan Militer China dan AS

Mengintip Kekuatan Militer China dan AS

Jakarta, (Pab-Indonesia)

China terus maju dengan rencana mengubah Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) menjadi kekuatan tempur modern pada tahun 2027 – saat mencapai seratus tahun berdirinya – ketika ketegangan dengan AS meningkat.

Seorang komandan senior AS menyebut China sebagai ancaman dekade berikutnya dan Washington meningkatkan dukungan untuk Taiwan ketika pulau itu menghadapi tekanan politik dan militer yang meningkat dari Beijing.

Sementara itu para analis telah memperingatkan Laut China Selatan (LCS) bisa menjadi titik kritis konflik militer China versus AS.
pengamat AS memperingatkan Washington harus mengimbangi pengeluaran militer Beijing, setelah China mengumumkan peningkatan 6,8 persen dalam anggaran pertahanan tahun ini setelah lebih dari dua dekade peningkatan yang stabil.

AS memiliki persenjataan nuklir terbesar kedua di dunia setelah Rusia, disusul Prancis di tempat ketiga dan China di posisi keempat, menurut situs web World Population Review yang berbasis di AS.

China belum mengungkapkan berapa banyak hulu ledak yang dimilikinya, tetapi laporan terbaru Departemen Pertahanan AS tentang militer China menyatakan persediaan hulu ledak China “saat ini diperkirakan berada di kisaran 200-an”, sementara Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm menyebutkan jumlahnya 350 tahun ini.

Sebuah sumber yang dekat dengan militer China mengatakan kepada South China Morning Post, persediaan hulu ledak nuklirnya telah meningkat menjadi 1.000 selama beberapa tahun terakhir, tetapi yang aktif kurang dari 100.

Semua perkiraan ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan total inventaris AS yang terdiri dari 5.800 hulu ledak nuklir, di mana 3.000 di antaranya siap ditempatkan, dengan sekitar 1.400 hulu ledak sudah dalam sistem pengiriman siaga.

China mungkin memiliki kesempatan untuk menutup kesenjangan nuklir setelah AS dan Rusia sepakat awal tahun ini untuk memperpanjang Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis Baru mereka hingga 2026. Perjanjian itu membatasi Washington dan Moskow masing-masing tidak lebih dari 1.550 hulu ledak strategis yang dikerahkan.

Sementara AS memiliki jauh lebih banyak hulu ledak nuklir, China unggul di satu bidang: rudal balistik berbasis darat yang dapat melakukan serangan nuklir dan konvensional.

Hubungan China dan Amerika Serikat memanas buntut kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS, Nancy Pelosi ke Taiwan. China geram mengetahui lawatan tersebut. Padahal, dari jauh-jauh hari mereka memperingatkan agar AS membatalkan kunjungan.

Namun, Pelosi tetap melaksanakan rencananya . Di hari yang sama, China langsung memerintahkan bala tentaranya dan segala alat militer untuk mendekat ke Taiwan dengan alih-alih menggelar latihan bebas.

Menanggapi latihan itu, komunitas ramai-ramai mengecamnya, termasuk AS. Washington bahkan menganggap tindakan China berlebihan. Konflik semakin runcing antara China dengan AS dan Taiwan. Terlepas dari itu, berikut perbandingan kekuatan militer China vs AS.

Menilik kekuatan pertahanan kedua negara,  mencatat secara peringkat AS masih menduduki posisi puncak. Sementara, China berada di urutan ketiga.

Dari segi bujet pertahanan, AS juga lebih unggul dengan US$770 miliar atau sekitar Rp11.439 triliun, sedangkan China hanya US$230 miliar atau sekitar Rp3.418 triliun.

AS memiliki total personel di militer sebanyak 1,8 juta personel. Untuk pasukan aktif sebanyak 1,39 juta personel, dan pasukan cadangan tercatat 442 ribu personel.

Angkatan Udara AS memiliki total pesawat hingga 13.247 unit. Lebih rinci, 2.661 unit pesawat pelatih, 910 helikopter penyerang, 1.957 pesawat tempur, 774 pesawat misi khusus, pesawat serangan khusus 783 unit, pesawat transport 982 unit, kapal tanker 627 unit, dan helikopter sebanyak 5.463 unit.

Sementara itu, Angkatan Darat AS memiliki 6.612 tank, proyektor tolet 1.366, kendaraan lapis baja 45.193 unit, artileri self propelled 1.498 unit, dan artileri tarik 1.339 unit.

Dari Angkatan Laut AS, mereka mempunyai total aset 484. Selain itu, mereka juga mempunyai sembilan helikopter pengangkut, kapal perusak 92 unit, kapal patroli 10 unit, kapal selam 68 unit, corvet 22 unit, dan kapal induk 11 unit.

Sementara dari segi jumlah keseluruhan personel, China memiliki 3,1 juta personel. Dari jumlah ini, sebanyak 2 juta jiwa merupakan personel aktif, dan 510 ribu personel cadangan.

Dari sektor Angkatan Udara, China memiliki total pesawat sebanyak 3.285 unit. Secara lebih rinci, 399 pesawat latih, 281 unit pesawat penyerang, 1.200 pesawat tempur, 114 pesawat misi khusus, pesawat penyerang khusus 371 unit,kapal tanker 3 unit, pesawat transportasi 286 unit, dan 912 helikopter.

Di Angkatan Darat, China punya tank sebanyak 5.250 unit, roket proyektor 3.160 unit, 35 ribu kendaraan lapis baja, 4.120 artileri swagerak, dan artileri tarik tercatat 1.734 unit.

Sementara itu di Angkatan Laut, Beijing mempunyai total aset hingga 777. Mereka juga punya 49 frigate, 36 kapal ranjau, 2 pesawat pengangkut, 70 korvet, 41 kapal perusak, 152 kapal patroli, dan 2 kapal induk. (radith)

 

Berita Lainnya

Index