Indonesia Bangun Kapal Frigate Canggih

Indonesia Bangun Kapal Frigate Canggih
Penekanan tombol, pertanda dimulainya proyek pembangunan kapal perang Frigate Merah Putih

Surabaya, (Pab-Indonesia)

Dalam upaya mewujudkan Indonesia Emas tahun 2045, maka Indonesia  semakin diperhitungkan di kancah global. Tak hanya menjadi perhatian dunia, tapi Indonesia juga memiliki kemampuan membangun kepal perang yang mumpuni di kawasan ASEAN.

Indonesia ingin mengembalikan statusnya sebagai "Macan Asia". Julukan ini sempat sirna seiring melemahnya kekuatan militer Indonesia beberapa waktu lalu. 

Kehadiran Menhan Probawo Subianto, mendampingi Presiden Joko Widodo, secara pelan namun pasti telah memberikan "angin segar" pada kekuatan pertahanan militer Indoneia, yang kini  berangsur-angsur meningkat.

Tidak sekedar memborong alutsista dari negara luar, Indonesia juga melengkapi kebutuhan militernya  dengan memproduksi kapal perang sendiri. Bukan kaleng-kaleng, produksi kapal perang Indonesia bahkan sudah diakui dunia. Lewat PT PAL di Surabaya, Indonesia pun sedang membangun dua kapal perang jenis Frigate. Kapal perang canggih pesanan Kemenhan ini, dinamai kapal Frigate Merah Putih.

Chief Operating Officer (COO) PT PAL Indonesia, Iqbal Fikri, mengatakan PT PAL sedang membangun 2 unit kapal frigate. Ini merupakan komitmen pemerintah melalui Kementerian Pertahanan RI untuk memajukan dan meningkatkan kapasitas dan kapabilitas industri pertahanan dalam negeri. 

Proyek ini, menurut   Iqbal Fikri, langkah nyata dalam upaya mewujudkan peningkatan penguasaan teknologi pertahanan, kemandirian industri pertahanan, sehingga dapat meminimalisir ketergantungan impor alutsista.

Menurut Fikri, kapal perang Frigate Merah Putih ke–1 memiliki panjang 140 meter dengan displacement sebesar 5.996 ton, dan nantinya akan dilengkapi dengan teknologi pengindraan serta persenjataan yang lebih modern. Terlebih sebagai produk yang berteknologi tinggi tentunya tidak lepas dari proses pengembangan dan adjusting mechanism sesuai kebutuhan pengguna.

Fikri juga menyebutkan, dengan pencapaian tersebut, menjadi bangsa yang berdaya saing tinggi dan mandiri bukanlah cita-cita yang sulit terwujud. Kita harus optimis bahwa Indonesia dapat menjadi bangsa yang mandiri, diawali dengan penguasaan teknologi pertahanan. 

"Kedepannya nanti,  industri pertahanan nasional dapat kian berdaya sebagai motor penggerak tumbuhnya ekosistem industri pertahanan yang absah, dalam kontribusinya terhadap keamanan dan pertahanan nasional. Lebih jauh, industri pertahanan nasional dapat secara konsisten menjadi global player” terang Iqbal Fikri.

Ditambahkannya, kepercayaan pemerintah ini sekaligus menjadi tantangan yang nyata bagi DEFEND ID, khususnya PT PAL Indonesia. Dengan segala kompleksitas yang ada, PT PAL Indonesia berupaya  secara optimal dalam mensukseskan kelangsungan proyek yang akan menjadi tonggak strategis Indonesia dalam mewujudkan kedaulatan maritimnya.

Pemerintah Indonesia berkomitmen dengan adanya added value bagi industri pertahanan dalam negeri. Khususnya dapat menjadi pelopor penguasaan teknologi rancang bangun kapal kombatan.

“Keberhasilan dalam membangun kapal frigate merah putih ke – 1 nantinya akan menjadi keberhasilan bangsa Indonesia dalam eskalasi penyerapan teknologi pertahanan, khususnya pada kapal perang. Diharapkan kedepannya bisa turut berperan dalam mewujudkan stabilitas keamanan nasional dan Indonesia siap sejajar bersama negara-negara maju lainnya” pungkas COO Iqbal Fikri.

Dengan hadirnya kapal Frigate Merah Putih Indonesia ke – 1 nantinya, diharapkan dapat menambah postur kekuatan armada bagi TNI AL. Semangat nasionalisme menuju kemandirian industri pertahanan sebaiknya dimiliki oleh seluruh pihak. 

Tidak hanya pemerintah yang diwujudkan melalui kebijakan-kebijakan yang dibuat, namun juga dukungan masyarakat Indonesia dalam memupuk kepercayaan dan nasionalisme akan penggunaan produk dalam negeri.

PT PAL Indonesia merupakan perusahaan manufaktur bidang maritim terbesar di Indonesia. Perusahaan ini memiliki keunggulan bisnis pada kapabilitas rancang (desain) bangun kapal perang, kapal niaga, dan rekayasa umum (general engineering). 

"Selain itu, kami juga terbilang andal dalam pemeliharaan & perbaikan (harkan) serta overhaul produk-produk maritim baik kapal perang, kapal selam, kapal niaga, serta general engineering produk energi dan elektrifikasi," ujar Fikri.

Sementara, Brigjen TNI Heru Sudarminto mengatakan, pembangunan kapal frigate di PT PAL Indonesia ini merupakan salah satu bentuk pembinaan industri pertahanan dalam negeri dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian membangun KRI sejenis di masa mendatang, terangnya.

Perenyataan Heru ini disampaikan sekaligus mewakili Marsekal Muda TNI Yusuf Jauhari, selaku Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan), pada kegiatan proyek pembangunan kapal Frigate Merah Putih, yang ditandai dengan penekanan tombol secara bersama-sama oleh COO PAL Iqbal Fikri, Sesbaranahan Brigjen TNI Heru Sudarminto, Dansatgas Frigate Laksma TNI Taat Siswo Sunarto, dan Kepala Proyek Frigate PT PAL Indonesia Bambang Djunaedi.

Sesbaranahan Kemhan RI juga menjelaskan besarnya harapan prosesi keel laying  menjadi awal yang baik untuk kelanjutan Pembangunan kapal frigate. 

“Hal ini seiring dengan program pemerintah yang ingin mewujudkan industri dalam negeri yang unggul untuk memajukan Indonesia dan dapat bersaing di kancah industri perkapalan internasional,”Heru Sudarminto.

Frigate Merah Putih buatan Indonesia ini, merupakan kapal perang yang berteknologi tinggi. Lloyd’s Register (LR) Class selaku lembaga klasifikasi internasional telah menyatakan kesiapan Indonesia untuk melakukan produksi sesuai desain yang diajukan oleh PAL Indonesia.

Dikesempatan tersebut, Irfani Fahmi selaku SEA Client Relations Manager sekaligus Chief of Representative LR Class Indonesia turut menyampaikan apresiasi kepada bangsa Indonesia bahwa PT PAL Indonesia harus berbangga, karena ini adalah kapal pertama yang dibangun dengan naval rules yang dilakukan oleh Indonesia. Ini menjadi kesempatan baik untuk belajar lebih banyak. Kapal ini berbeda dengan kapal perang biasa, karena kapal ini di desain untuk lebih robust (atau) lebih kuat.

Kemampuan bangsa Indonesia dalam mengembangkan desain kapal frigate sendiri mendapat pengakuan bahwasannya “PT PAL sudah membangun cukup banyak kapal Angkatan laut, seperti LPD, KCR, LD Philippines.

"Kalau soal kapabilitas sudah tidak ada masalah, dan pasti bisa dan hasilnya pasti baik karena kita (LR) akan selalu mengawasi setiap proses pembangunannya. Kalo melihat fasiltias dan kapabilitas SDM  saya tidak khawatir, pada dasarnya mereka bisa karena mereka pernah turut serta membangun PKR. Mudah-mudahan kita bisa delivery dengan kualitas yang baik” tutup Irfani Fahmi . (Retno Anjar)

 

 

 

Berita Lainnya

Index