China Pasang Bom Watu Di Laut China Selatan

China Pasang Bom Watu Di Laut China Selatan

Jakarta, (Pab-Indonesia)

Sikap arogansi China di Laut China Selatan, membuktikan bahwa China mulai memasang "bom waktu" di kawasan itu. Bom waktu ini kapan saja bisa meledak, dan dammpaknya bagi negara Asean cukup signifikan, bahkan inilah awal perang dunia ketiga yang dipicu China.

Hal ini disampaikan oleh Bec Strating, direktur La Trobe Asia, sekaligus seorang profesor Politik dan Hubungan Internasional di Universitas La Trobe, Melbourne. Dalam pendapatnya, tindakan agresif dan tidak bertanggung jawab China atas Laut China Selatan (LCS) dan Taiwan bisa menjadi bom waktu sebelum insiden besar meletus yang dapat memicu kepanikan di seluruh dunia.

"Para pejabat Amerika Serikat (AS) baru-baru ini memperingatkan bahwa tindakan agresif dan tidak bertanggung jawab China di LCS berarti hanya masalah waktu sebelum ada insiden atau kecelakaan besar," katanya.

"Tindakan dari Beijing ini benar-benar menimbulkan kekhawatiran serius tentang pemeliharaan 'ketertiban yang baik di laut' - penggunaan laut dan samudra yang aman, stabil, dan dapat diprediksi," tambahnya.

Strating juga menyebut situasi perairan Asia Timur itu menjadi semakin jenuh, di mana tidak sedikit kapal angkatan laut dan non-angkatan laut yang berlayar di sana.

"Ini dapat menimbulkan kekhawatiran tentang potensi pertemuan yang tidak direncanakan dan insiden maritim yang dapat meningkat menjadi konflik," imbuhnya.

Gelombang ketegangan terbaru yang muncul di Laut China Selatan, yang dikenal secara global sebagai perairan paling menguntungkan di dunia.

China selama ini sudah mengeklaim hampir seluruh wilayah LCS, yakni sekitar 90% yang meliputi area seluas sekitar 1,3 juta mil persegi, dengan konsep sembilan garis putus-putus (nine-dash line). Ini termasuk sebagian besar pulau di dalamnya.

Dari klaim sepihak tersebut, Beijing bahkan telah mendirikan pos-pos militer di pulau-pulau buatan yang dibangunnya di sana. LCS sendiri dilintasi oleh jalur pelayaran penting dan berisi ladang gas dan tempat penangkapan ikan yang kaya.

Klaim teritorial sepihak tersebut tumpang tindih dengan klaim beberapa negara ASEAN dan Taiwan. Selain dengan China, LCS sendiri berbatasan dengan Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.

Hal ini juga membuat AS terlibat dalam setiap konflik saat negara-negara Asia, yang menjadi sekutunya, melawan klaim sepihak China di perairan tersebut. AS juga diketahui mendukung Taiwan dalam melawan agresi Beijing. (Raditya)

Berita Lainnya

Index