JAKARTA,(PAB)----
Direktur Utama Persija Gede Widiade mengatakan, HP, pelaku pemukulan terhadap anak Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi tidak ditangkap pihak kepolisian sebagaimana yang diberitakan. HP menyerahkan diri ke Polres Metro Jakarta Selatan, didampingi petinggi Persija dan Sekjen The Jakmania Dicky Soemarno.
"Kalau saya sebenarnya kan yang bersangkutan sudah datang menghadap saya, bersedia menghadap Pak Menteri, minta maaf ke putranya. Tolong diluruskan, yang bersangkutan itu bukan ditangkap loh, yang bersangkutan diantar oleh kawan persija, COO Persija dan Sekjennya Jakmania," kata Gede kepada detikcom, Minggu (1/7/2018).
"Dia diantar karena yang bersangkutan mau meminta maaf ke Pak Menteri dan putra Pak Menteri. Karena nggak ada konfirmasi, yang bersangkutan langsung ke polres, diantar," sambung Gede.
Gede berharap Imam Nahrawi beserta putranya membukakan pintu maaf kepada HP. Gede menyadari, Imam sebagai orang tua pasti kecewa mendapati anaknya dipukul seseorang. Gede berharap hal ini menjadi pembelajaran mahal bagi Persija, Jakmania, terkhusus oknum supporter tersebut.
"Jadi saya berharap ada pintu maaf dari Pak Menteri dan putranya. Menurut saya, siapa sih yang nggak kecewa putranya dibegitukan? Saya juga merasakan apa yang beliau rasakan. Tapi ini merupakan pembelajaran berharga buat Persija, panitia pelaksana, The Jakmania dan si pelaku," tutur Gede.
"Saya berharap ini mahal harganya, jangan sampai terulang, dan merupakan pelajaran termahal dan bagus khususnya buat insan bola, khususnya Jakmania," imbuh Gede.
Menurut Gede, pihaknya telah melakukan kewajiban sebagai warga negara yang baik pasca pemukulan.
"Ini bukan masalah Jakmania-nya, tapi ini individu. Saya sudah mendatangkan yang bersangkutan, saya sudah meminta yang bersangkutan untuk ketemu saya. Kami sudah berusaha untuk meminta maaf kepada Pak Menteri dan putranya, kami sudah menyerahkan yang bersangkutan kepada kepolisian. itu yang kami lakukan sebagai warga negara yang baik," jelas Gede.
Putra Imam Nahrawi mengalami kekerasan fisik saat menyaksikan laga Persija Jakarta Vs Persebaya Surabaya di Stadion PTIK, Selasa (26/6). Dalam video yang beredar, terlihat putra Imam dipukul saat hendak meninggalkan tribun penonton. Imam pun tak terima putranya dianiaya. Dia melalui timnya langsung melaporkan kasus ini ke Polres Jakarta Selatan pada Jumat (29/6) dengan laporan polisi nomor LP/1143/K/VI/2018/PMJ/Restro Jaksel.
Sebelumnya Wakapolri sekaligus Pembina Persija, Komjen Syafruddin, menegaskan HP telah ditangkap.
"Sudah ditangkap dan dilaporkan Kemenpora. Sudah diproses. Tak ada kaitannya dengan pembina. Kalau oknum melakukan kriminal tetap kriminal," ujar Syafruddin di Wisma Serbaguna Senayan, Jakarta, Jumat (29/6).