Area wisata Kuli Erinta Gedung TIC Minta Dikosongkan

Jadikan Taman Bukit Gelanggang Sebagai Ikon Kota Dumai

Jadikan Taman Bukit Gelanggang Sebagai Ikon Kota Dumai

Dumai, (PAB)--

Dengan adanya Surat dengan Nomor: 556/007/DISKOPAR-UPT dengan hal pengosongan area depan area wisata kuliner dan gedung TIC taman bukit gelanggang untuk merealisasikan program Walikota Dumai menjadikan taman bukit gelanggang sebagai salah satu ikon Kota Dumai berupa pusat jajanan kuliner perlu dukungan dari seluruh unsur yang terkait. Kamis (16/09/2021).

Adapun sehubungan dengan hal tersebut, akan dilaksanakan peresmian dan pemakaian kios wisata kuliner dan gedung Tourism Information Center (TIC) taman bukit gelanggang, dihimbau untuk seluruh para pedagang kaki lima yang berjualan di area kios wilayah kuliner dan TIC terhitung mulai kamis tanggal 16 September 2021 untuk segera mengosongkan dan tidak berjualan lagi di areal tersebut.

Pada akhirnya mencapai titik terang, setelah diadakan acara diskusi antara pihak Dinas Diskopar dengan beberapa perwakilan dari para pedagang kaki lima Bukit Gelanggang.


Bertempat di Ruang Rapat Kantor Dinas Diskopar yang dihadiri oleh Plt.Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Reza Fahlepi, ST yang diwakili Kepala UPT Bukit Gelanggang Darfi Watin dan Kasubag Jeri, Perwakilan para pedagang, Tokoh pemuda yang juga merupakan anggota Fap Tekal Eben Haezer dan para awak media pada hari Rabu, 15 September 2021.

Tema pembahasan dibuka oleh kepala UPT Darfi Watin dengan memberikan sambutan,

" Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak dan ibu yang telah hadir dalam acara diskusi tersebut, saya mewakili Kepala Dinas yang berkebetulan sedang cuti, Beliau tetap meminta para bapak dan ibu pedagang untuk tetap mengosongkan wilayah kuliner tersebut, namun tidak memerintahkan kita untuk menggusur para pedagang kaki lima bukit gelanggang," ucap Darfi.

Darfi melanjutkan, Setelah peresmian pusat jajanan kuliner, dipersilahkan untuk berjualan seperti biasa saat sekarang ini menjelang adanya langkah yang berkeadilan bagi para pedagang dari tim lapangan kita akan melakukan pengukuran dan pembagian lapaknya agar merata, Kita hanya ingin para bapak dan ibu untuk berjualan bergeser kesamping semua.

"Dalam waktu dekat Kita juga akan bangun 30 kios lagi diareal tersebut, rencananya 15 disebelah kiri dan 15 disebelah kanan," tambah Darfi.

"Serta Saya mengerti akan keluhan yang bapak dan ibu rasakan," tutup Darfi.

Perwakilan pedagang dalam hal ini Dewi Wahyuni menyampaikan rasa Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pak Darfi dan pak Jeri yang telah Sudi membalas surat permintaan Hearing kami, serta menerima dan memfasilitasi Kami untuk Hearing dan berdiskusi, juga mendengar serta menerima segala keluhan dan ungkapan hati dari Kami yang hanya sebagai pedagang kecil.

"Alhamdulillah, sudah mulai ada titik terang, sehingga Kami mash tetap bisa berjualan sampai kami mendapatkan tempat atau lokasi berjualan yang baru," sebut Wanita yang kerap disapa Dewi Dewi.

"Serta kedepannya, jika 30 kios tersebut jadi dibangun, semoga lebih memikirkan kesanggupan Kami yang hanya sebagai pedagang kecil ini dalam masalah harganya, karena jika kontrak nya 20 Juta/tahun, sungguh Kami tidak menyanggupinya," pungkasnya

Sementara Eben Haezer seorang Tokoh Pemuda yang juga merupakan anggota Forum Aksi Peduli Tenaga Kerja Lokal (Fap Tekal) Dumai menyampaikan, Kehadiran saya disini diminta oleh para pedagang kaki lima bukit gelanggang untuk mendampingi mereka.

"Saya sangat berharap kepada Dinas terkait melalui bapak Kepala UPT Bukit Gelanggang agar kiranya kebijakan pemerintah tersebut dapat memberikan rasa keadilan bagi mereka para pedagang kaki lima bukit gelanggang yang kesehariannya mencari nafkah dengan berjualan," sebut Eben.

Eben menambahkan, Karena jika satu hari mereka tidak berjualan, maka akan menghabiskan pendapatan selama 3 hari berjualan dan mereka sangat bergantung hidup dengan usaha jualan keseharian mereka tersebut.

"Dengan hasil diskusi yang seperti ini, Saya juga sangat merasa puas atas jawaban bapak kepala UPT yang telah memberikan solusi terbaiknya kepada para pedagang kaki lima bukit gelanggang, serta harapan kedepannya mohon diadakan sosialisasi.


Kepada para pedagang dahulu sebelum diambilnya suatu keputusan atau tindakan," pungkas Eben Haezer mengakhiri.(eli/rilis)

Berita Lainnya

Index