Personil Spotmar Lanal Simeulue Bantu Kesulitan Nelayan

Personil Spotmar Lanal Simeulue  Bantu Kesulitan Nelayan

SIMEULUE,(PAB)----

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Selatan Jl. T. Cut Ali  No. 261 Tapaktuan telah berlangsung Kegiatan Pertemuan dan Silaturrahmi Panglima Laot Dalam kabupaten Aceh Selatan Kegiatan dipimpin oleh kepala DKP Kab. Aceh Selatan Ibu Cut Yusminar, A.Pi, M.Si dilaksanakan di aula, dengan peserta yang hadir lebih kurang 15 orang,Selasa (03/04/18).

Hadir dalam kegiatan, Kepala DKP Aceh Selatan
, Personel Binpotmar Lanal Simeulue Wilayah Aceh Selatan,  Panglima Laot Kabupaten, Wakil Panglima Laot 1 dan 2 , Sekertaris Panglima Laot kabupaten, 
Panglima laot Lhok di Kabupaten Aceh selatan 

Dalam kesempatan tersebut, Kepala DKP Asel pada intinya menyampaikan :

1. Berterima kasih kepada TNI AL pada umumnya dan khususnya Komandan Lanal Simeulue karena telah menghadirkan Personel Binpotmar yang selama ini kehadirannya sangat diharapkan.

2. Selama ini pihaknya merasa kerepotan untuk koordinasi apabila terjadi yang berhubungan dengan kelautan.

3. Masyarakat nelayan dan pihaknya merasa terbantu dengan adanya kegiatan Binpotmar Lanal Simeulue karena selama ini mereka tidak ada yang mengarahkan harus menyampaikan kemana untuk dapat membantu penertiban kelengkapan dokumen. Dan karena selama ini apabila mereka mengurus surat-surat kelengkapan dokumen kapal seolah-olah merasa kesulitan , namun setelah didukung Personel Binpotmar Lanal Simeulue mereka sangat terbantu dan mendampingi dalam pengurusan.

4. Mengajak kepada semua yang hadir untuk dapat mencegah adanya Kapal Murami beroperasi di perairan Aceh selatan.

Pada kesempatan tersebut dari Personel Binpotmar pada intinya mengajak kepada semua yang hadir tanpa terkecuali untuk bahu membahu memberikan informasi apabila menemukan keberadaan kapal murami yang beroperasi di perairan Aceh Selatan, karena  tidak bisa berdiri sendiri tanpa ada dukungan dari para nelayan dan masyarakat maritim yang dapat dilaksanakan pencegahan dini terhadap tindakan yang merugikan nelayan tradisional.(Rosen/Penlanal)

Berita Lainnya

Index