Kutip Uang Kenaikan Pangkat

Dua Orang Oknum ASN Pakpak Bharat Disinyalir Lakukan Praktek Pungli

Dua Orang Oknum ASN Pakpak Bharat Disinyalir Lakukan Praktek Pungli

PAKPAKBHARAT,(PAB)---

Sejumlah guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) di bawah naungan Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat mengeluh dengan adanya dugaan Pungutan Liar (Pungli) yang dilakukan oleh oknum ASN Dinas Pendidikan inisial AB dan KS dalam pengurusan naik pangkat. Informasi tersebut diperoleh awak media dari salah seorang guru yang dimintai uang untuk mengurus kenaikan pangkat yang mengajar di salah satu Sekolah Dasar (SD) di Pakpak Bharat.

Dugaan pungutan liar (Pungli) kenaikan pangkat tersebut ternyata bukan permainan baru. Bahkan itu terjadi sudah sejak lama. Namun sayang selama ini masalah ini seakan sulit dibuka. Pasalnya permainan yang dilakukan tergolong rapi, bahkan sejumlah guru yang harus membayar tampak tidak berani membukanya.

"Kalau soal itu sudah lama (pungli), seperti saya bayarnya mencapai 7 juta, ada yang lebih, tergantung kesulitan pengurusannya," ucap salah seorang guru yang tidak ingin namanya dipublikasikan itu pada Senin (8/6) lalu.

Ia menyebut kedua oknum ASN AB dan KS yang memungut uang untuk kenaikan pangkat itu dilakukan si oknum beralasan setoran uang sekian juta untuk diberikan ke bagian yang memproses kenaikan pangkat.

"Mudah-mudahan saja dengan diangkatnya kasus ini bisa menguak semuanya, karena kasihan setiap mau naik pangkat harus setor dengan mereka. Apalagi yang mau naik ke golongan yang lebih tinggi," ucapnya.

Pria berkulit coklat ini menambahkan, dalam pengurusan kenaikan pangkat guru di Disdik Pakpak Bharat, dirinya menduga seluruhnya sudah tersistem. Sebab, dalam mengurus kenaikan pangkat, tidak bisa dilakukan sendiri tanpa melalui seorang oknum ASN di Dinas Pendidikan. Banyak guru yang tidak berdaya harus membayar begitu saja permintaan pungutan itu. Padahal sebagian dari mereka yang menyetor itu juga banyak yang mengeluh.

"Semoga kasus ini serius dinaikkan agar segera diusut oleh Polisi, agar terbongkar semua, sehingga jangan ada lagi pungli sebesar itu. Kalau meminta sewajarnya tidak apa-apa," pungkasnya.

Sementara pihak Dinas Pendidikan Pakpak Bharat, sekaligus Oknum yang disebut-sebut dalam pungli ini KS, membantah melakukan pemungutan sejumlah uang untuk pengurusan kenaikan pangkat tersebut. "Tidak betul itu lih, tidak ada itu, hoax itu." Ujar KS.

Sementara AS sendiri belum dapat dikonfirmasi hingga berita ini diterbitkan, baik melalui panggilan maupun pesan whatsapp.(Tim)

Berita Lainnya

Index