OLEH: CARLOS MELGARES VARON
Politik Indonesia selalu dijulukan sebagai politik yang dinamis dan dapat berubah dari satu saat ke saat yang lain, dan sering dikatakan bahwa bisa berubah pada saat yang terakhir. Mengapa bisa seperti itu?
Barangkali ada beberapa alasan yang dapat kita pahami dengan gampang dan gamblang:
1. Politik yang hidup dalam konsep "money oriented", atau yang penting adalah jumlah duit yang kamu punya untuk mendapatkan sebuah persetujuan atau rekomendasi.
2. Kesulitan untuk menjaring dan membedakan diantara "kualitas" "Mutu" kandidat/calon/kader dan dengan kekuatan ekonomik yang dimiliki sang kandidat dalam waktu mencalonkan.
3. Kekurangan kader yang sesungguhnya memiliki kemampuan dan kekuatan managemen untuk membangu suatu daerah
4. Ketidak adanya konsep politik atau program sosial-politik-ekonomik dari partai untuk dijadikan acuan bagi para calon atau kandidat.
5. Kebiasaan buruk di negara kita yang masih pakai istilah "ada duit ada barang, tidak ada duit ke sampah", dengan demikian konsep pembangunan apa pun akan terlambat dan terhambat dalam melaksanakannya.
6. Danseterusnya
Dinamika politik ini mengakibatkan permasalahan dalam pemilihan sebuah program yang dapat menjadi solusi bagi pembangunan daerah dan buat sejahtera masyarakat. Menjadi politik dinamis yang tak mau rugi tapi berharap untung sejak dini dan dari awal tanpa suatu usaha dan pembuktian terlebih dahulu.
Maka dinamika politik ini yang berorientasi kepada uang dapat menyengsarakan masyarakat lebih dari pada mensejahterakan bahkan dinamika politik ini dapat mengakibatkan kekuasaan dan arogansi politik dengan pemahaman "saya sudah beli... saya sudah bayar"
Dan dinamika ini dilanjutkan dalam hubungan dengan DPT atau masyarakat berhak untuk memilik, hubungan yang terbangun adalah hubungan transaksional dan bukan hubungan berempati atau disemangati oleh rencana kerja, peningkatan kemanusiaan atau program yang dapat memberikan dampat positif ke daerah dan masyarakat di dalamnya.
Dengan demikian kita dapat menemukan dan melihat benang merah dalam semuanya ini yaitu bahwa uang dijadikan tuan dan tuhan dalam segala sesuatu yang dijalankan bahkan dapat dipertaruhkan semuanya demi uang dan bukan demi kemanusiaan. Akibatnya semua sudah tahu yaitu degradasi moral dan etika, merendahkan hak dan martabat sesama dan menjadikan sesama objek kepuasan nafsu kekuasaan.
Dinamisme Pembangunan seharusnya mengantar kita kepada sebuah proses terbuka, transparan, adil, jujur dan benar di mana masyarakat dan pembangunannya merupakan prinsip utama dan kesejahteraan tujuan atau target yang mau dicapai.
Dinamisme ini buat kita menghargai satu sama yang lain, buat kita menjadi inklusif dan terbuka dalam semua tindakan atau perbuatan sejak awal di mana pertandingan dimainkan oleh kompetensi dan mutu dan buka "si jago kertas".
Dinamisme ini menjadi realistik dan dirasakan masyarakat secara merata, sebab sejak awal fokus dan tak berkompromi dengan "setan" jalanan yang buat kita tergoda untuk meningkatkan kekuasaan dan kekayaan kita.
Inilah dinamisme yang kita perlukan dan harus kita terapkan, maka penolakan "money politik" harus dijadikan identita dan prinsip dasar dalam menjalankan sebuah proses demokrasi yang mengantar kita kepada kebenaran dan keadilan yang sesungguhnya. Proses demokrasi semestinya dirasakan oleh masyarakat dalam bentuk pembebasan dan transparansi dan keadilan yang merata sehingga kesenjangan sosial, ekonomik dan politik dapat dikikis dan akhirnya dihilangkan demi kemajuan dan penanaman tiang dasar pembangunan sebuah daerah dan bangsa.
Samosir seharusnya bebas dari Neokolonianisme yang menundukkan kerinduan dan keinginan masyarakat untuk maju, seharusnya bebas dari sebuah nepotisme oligarki yang tak memberdayakan masyarakat untuk menjadi diri sendiri dan mampun membangun dengan pikiran, tangan dan kaki sendiri.
Ini adalah waktu yang sangat penting untuk memutuskan dan menentukan sebuah masa depan dan menempatkan diri secara transparan di depan kebenaran untuk meraih yang terbaik dan mewujudkan sebuah daerah yang mampu hadir di dunia internasional sebagai daerah kaya akan alam yang indah dan budaya yang tak ada saingannya.
Siap untuk dengan sederhanan dan rendah hati mengajak semua komponen masyarakat untuk siap membangun dengan tulus dan ikhas agar Samosir berjaya dan memposisikan diri sebagai daerah yang bertaraf nasional maupun internasional
Keputusan ada di tangan kita, kita yang memutuskan kita yang memilih
Horas Horas Horas..!!!
