Lanud Soewondo dan BNN Sumut Gelar Seminar Tentang Bahaya Narkoba

Lanud Soewondo dan BNN Sumut Gelar Seminar Tentang Bahaya Narkoba
Seusai acara Danlanud Soewondo dan BNPP Sumut serta prajurit diabadikan dengan foto bersama,(Rosen)

MEDAN,(PAB)----

Penyalahgunaan narkoba dewasa ini sudah sampai pada tahap menghawatirkan. tingginya angka pemakai barang haram ini  tidak saja dikalangan orang dewasa namun, sudah merambah kekalangan orang muda,pelajar baik yang hidup di pedesaan maupun  yang diperkotaan tanpa memandang status sosial dan profesinya.

Banyak upaya yang telah dilakukan pemerintah dengan berbagai cara agar dapat mengurangi peredaraan narkoba di Indonesia.

Salah satu upaya itu  dengan melakukan penyuluhan-penyuluhan tentang bahaya narkoba ke kekolah-sekolah,kelompok organisasi, instansi pemerintah maupun swasta dan masyarakat pada umumnya seperti yang diadakan Lanud Soewondo,Rabu (06/12/17) pagi sekira pukul 9.00 WIB.

Dalam kegiatan ini, sebagai pembicara Kombes Pol Drs Bambang setiawan dari BNN Propinsi Sumatera Utara.

Sebelum Bambang menyampaikan materi terlebih dahulu acara dibuka oleh Komandan Lanud Soewondo,Kolonel Pnb Daan Sulfi  yang dalam sambutannya mengatakan perlunya sosialisai tentang bahaya narkoba.

"Bahwa untuk menyikapi perkembangan saat ini tentang tingginya pengguna narkoba di Indonesia yang telah merambah ke berbagai profesi dan, kondisi ini sangat mengkhawatirkan, oleh sebab itu, maka, dipandang perlu dilaksanakan sosialisasi bahaya narkoba,"ujar perwira menengah melati tiga ini dihadapan para perwira,tamtama,ASN dan para peserta lainnya.


Hal ini dilakukan,sambung Sulfi, agar pengetahuan kita tentang narkoba dan dampak penyalahgunaan serta upaya pencegahannya dapat kita ketahui, agar kita dan keluarga dapat terhindar dari dampak negatif narkotika, kata Kolonel yang dikenal ramah ini.

Sementara itu, dalam penjabarannya, kombes pol Bambang Setiawan mengatakan ada 11 negara yang saat ini sebagai pemasok terbesar narkoba diantaranya adalah : Cina,Malaysia,Pakistan,India, Amerika latin dan beberapa negara lainya.


Ada 72 jaringan internasional yang merupakan pengedar narkoba berkeliaran di negara kita ini.
Dari data kepolisian di tahun 2016  ada 10,69 ton ganja , 1,25 ton sabu ,  52,2 kilo gram heroin , 5.082.407 butir phisikotropika dengan jumlah kasus mencapai 41,025 kasus dan menangkap 51.840 orang.

Sementara itu, data pada BNN :62 ton ganja kering , 1,16 tin sabu , 765,000 butir pil phisikotropika dengan 807 kasus dengan sebanyak 1.238 orang telah ditetapkan sebagai tersangka,dan di Sumut  data penyalahgunaan narkotika  pada tahun 2014 mencapai 389,553. jiwa,istilah narkoba merupakan akronim dari kata narkotika,phisikotropika,dan bahan adiktif lainya.


Narkoba itu hanya bisa digunakan dalam 2 hal, kata kombes Bambang setiawan yaitu, 
1.untuk kepentingan medis contohnya untuk tindakan operasi tentunya dengan dosis yang tepat.
2.untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan penelitian di laboturium.

Narkoba banyak menimbulkan efek negatif bagi tubuh terutama dalam organ tubuh manusia yaitu pada otak,mata,gigi dan mulut,jantung,ginjal, sumsum tulang,paru,paru ,pembuluh darah ,sistim reproduksi dan organ vital manusia lainya.

Dari data prevalensi BNN penyalah gunaan narkotika 2014 menyebutkan 4 juta jiwa Sebagai pemakai narkoba 1,6 juta sebagai pemakai yang coba-coba , 1,4 juta jiwa pemakai yang teratur Dan 943 ribu pecandu.12.044 orang tewas karena narkoba atau 33 orang mati perharinya karena efek narkoba 25% pengguna wanita dan 74% pria sementara 22,34 % penganguran 27,32% pelajar dan 50,34 % di antaranya kalangan pekerja.

Ada beberapa daerah yang menjadi pintu masuk narkoba diantaranya Idi rayeuk , Medan , Dumai , pulau Rupat , Batam , Pekan baru , Palembang , Nunukan , Pontianak , Denpasar , Kupang dan jaya pura.


Bambang juga menyebutkan jalur laut menjadi pintu masuk narkoba paling diminati para sindikat internasional karena,karena melalui jalur ini tingkat pengamannya lebih rendah  dibanding via jalur udara.

Mengapa narkoba banyak masuk ke Indonesia?
Jika kita lihat dari sudut pandang keamanan negara karena para pengedar berangapan bahwa hukum di Indonesia masih lemah
dan masih banyaknya masyarakat berekonomi lemah.


Dan bila dipandang dari sudut pertahanan negara bahwa negara asing ingin Indonesia menjadi bangsa yang bodoh dan ingin dikuasai dengan memberikan narkoba pada para generasi penerusnya. Bisnis narkoba merupakan bisnis penghasil uang terbesar dan masih rendahnya niat para pengguna narkoba untuk sembuh hal iinlah yang membuat narkoba banyak masuk ke Indonesia.


Selain itu,sambung Bambang,masih maraknya peredaran narkoba di lapas yang dikendalikan dari dalam lapas dengan berbagai modus operandi membuat narkoba tak terbendung masuk ke Indonesi. ,Ada beberapa sifat utama narkoba diantaranya : Sugesti artinya keinginan yang tak tertahankan pengguna narkoba hal itu disebabkan oleh kandungan zat adiktif didalamnya. Kecenderungan menambah dosis , dan tergantung secara phisikis dan fisik,terang Bambang.

Bambang juga memberikan contoh dampak negatif yang terjadi kepada masyarakat yang menggunakan zat berbahaya ini.

"Sudah banyak contoh yang kita lihat bersama di tayangan telivisi dari dampak narkoba,contohnya yang terjadi pada hari Minggu 15-10-2017 di kantor BNNP Riau yang mana seorang pria mengamuk dan menyerang petugas dan akhirnya dilumpuhkan,"ujarnya seraya mengatakan belum lama ini, dimana seorang wanita tanpa memakai sehelai benangpun mengendarai sepeda motor dan ada juga yang bertelanjang didepan istana negara, itu semua merupakan salah satu contoh kecil saja betapa narkoba sangat-sangat merusak diri,bangsa dan negara," tutup kombes Bambang setiawan mengahiri materi yang dibawakannya.

Dari keseluruhan, seminar ini berjalan dengan baik dan diakhiri dengan foto bersama (Rosen)

Berita Lainnya

Index