Medan (PAB)----
Kerja keras yang dilakukan personil Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (P3SU) Kecamatan Medan selama dua hari akhirnya membuahkan hasil. Selasa (21/11), mereka berhasil menembus gorong-gorong yang tersumbat dari Lingkunghan VII, Kelurahan Belawan Bahari menuju Sungai Deli.
Pengorekan ini dilakukan untuk mengalirkan air yang menggenangi permukiman warga pasca hujan deras turun maupun ketika air pasang terjadi. Akibat penyumbantan gorong-gorong, air tidak dapat mengalir menuju Sungai Deli. Kondisi itu membuat air lama surut sehingga sangat mengganggu aktifitas warga sekitar.
Camat Medan Belawan Ahmad SP menurunkan 10 personel P3SU untuk mengorek gorong-gorong tersebut. Selanjutnya pengorekan juga melibatkan lurah, kepala lingkungan serta warga sekitar. Mereka pun bahu-membahu membersihkan gorong-gorong dari lumpur maupun sampah yang memicu terjadinya penyumbatan selama ini.
“Gorong-gorong ini harus kita korek untuk mengatasi penyumbatan. Selama ini pemukiman warga acap kali digenangi air setiap kali hujan deras turun maupun ketika air pasang terjadi, sebab air tidak dapat mengalir menuju Sungai Deli melalui gorong-gorong akibat tersumbat. Untuk m,engatasinya, gorong-gorong harus kita bersihkan,” kata Ahmad.
Dengan menggunakan peralatan sederhana seperti cangkul, penggaruk dan pemecah batu, mereka pun selama dua hari membersihkan gorong-gorong. Bahkan, personel P3SU nekat memasuki gorong-gorong tanpa mempedulikan bahaya yang mengancam. Pasalnya, ukuran gorong-gorong terbilang kecil dan hanya muat untuk satu tubuh orang dewasa saja.
Keberanian itu pun membuahkan hasil, penyumbat gorong-gorong berhasil diatasi. Bersamaan itu air yang menggenangi permukiman warga pun berangsur-angsur surut. “Jika tidak ada yang berani memasuki gorong-gorong, pengorekan yang dilakukan tentunya akan sia-sia. Sebab, peralatan kita tidak dapat menjangkau penyumbat yang ada di bawah gorong-gorong,” jelas
Usai pengorekan gorong-gorong dilanjutkan dengan pembuatan klep, tujuannya untuk mengantisipasi masuknya air pasang ke pemukiman warga yang selama ini terjadi. Dengan adanya klep tersebut, begitu air pasang terjadi, warga bisa langsung menutup klep sehingga air pasang tidak dapat masuk.
Selain itu untuk mengeringkan air yang menggenangi pemukiman warga akibat hujan deras, warga dapat emmbuka klep sehingga air yang menggenang mengalir menuju Sungai Deli. “Insya Allah dengan pengorekan gorong-gorong dan pembuatan klep yang dilakukan ini, mampu mengatasi persoalan genangan air yang selama ini terjadi,” harapnya.
Sementara itu di tempat terpisah, masyarakat bersama dengan jajaran Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Medan membersihkan kawasan sekitar pantai dan gorong-gorong di Jalan Kampar, Kelurahan Belawan I. Selain meningkatkan kebersihan, gotong royong ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya genangan air dan banjir yang disebabkan penyumbatan parit maupun gorong-gorong.
Ahmadf sangat mengapresiasi digelarnya gotong royong tersebut. Dia melihat kesadaran masyarakat mulai tumbuh akan pentingnya kebersihan di lingkungan tempat tinggal masing-masing. Terbukti, masyarakat mau meluangkan waktu dan tenaganya untuk membersihkan kawasan pantai dan gorong-gorong.
“Kita harapkan gotong royong seperti dapat terus dipertahankan dan ditingkatkan lagi. Saya yakin apabila masyarakat rutin menggelar gotong royong, kawasan ini akan jauh lebih bersih dan meminimalisir terjadinya genangan air maupun banjir sehingga terwujud Medan Rumah Kita yang bersih, rapi dan tertata,” ungkapnya.(Rosen/H)