Lewat Dukungan "Wanita Hebat"

Nurdin Halid Diharapkan Mampu Membawa Sulsel Baru

Nurdin Halid Diharapkan Mampu Membawa Sulsel Baru

Makassar,(PAB)------

Pasangan Calon (Paslon) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Halid dan Aziz Qahhar Muzakkar bertekad membangun Sulsel Baru, sehingga rakyat Sulsel dapat mencapai kesejahtraan, baik sandang, pangan,maupun papan.

Lewat dukungan "Wanita Hebat Kerabat NH", rakyat  ingin mengantarkan Nudin Halid menadi orang orang nomor satu di Sulawesi Salatan.

"Insya Allah, dengan dukungan seluruh rakyat, juga kaum wanita yang tergabung dalam "Wanita Hebat Kerabat NH", yang berasal dari berbagai profesi, akan memenangkan Pak Nurdin menjadi Gubernur Sulsel," kata Vilda Yanti Lalawi, salah seorang tim sukses Nurdin Halid.

Menurut Vilda, Nurdin Halid sosok yang tepat membawa Sulsel Baru. Selain putra daerah, Nurdin juga sudah dikenal dekat olah masyarakat Sulawesi Selatan.

Vilda meminta agar semua masyarakat Sulsel, khususnya kaum perempuan dapat menyatukan tekad untuk mendukung NH pada Pilgub Sulsel mendatang.

“Kami siap berjuang untuk mendukung dan memenangkan beliau pada Pilgub 2018,” ucapnya.

Sementara, Sekretaris Jenderal DPP Golkar Idrus Marham, mengatakan bahwa optimis elektabilitas Nurdin Halid bakal terus naik dalam bursa kandidat Pilgub Sulawesi Selatan. Sehingga dia meyakini bahwa dalam Pilgub 2018 nanti, sosok Nurdin bisa diperhitungkan.

 Idrus Marham optimistis Nurdin Halid yang diusung partainya pada Pilkada Sulawesi Selatan 2018 bakal memenangi kontestasi.

Idrus menyebutkan, jadi Wakil Presiden Koperasi Asia-Pasifik, Nurdin miliki modal di bagian ekonomi kerakyatan dalam wujudkan keadilan sosial di Sulsel.

Politisi senior di partai Golongan Karya (Golkar), H.M Nurdin Halid (NH), emamng sduah sejak beberapa waktu lalu kembali ke Kota Makassar untuk maju mencalonkan diri sebagai Gubernur Sulawesi Selatan periode 2018-2023 mendatang.

Di partai berlambang pohon beringin ini NH menjadi Ketua Harian Partai Golkar dan rangkap jabatan sebagai DPD I Golkar Sulsel menggantikan Syahrul Yasin Limpo.

Mendapat jabatan sebagai pelaksana tugas (plt) di DPD I Partai Golkar Sulsel, Nurdin Halid pun langsung dimandatkan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai Golkar untuk diusung sebagai calon Gubernur Sulsel 2018.

Kepastian dirinya diusung partai Golkar ditandai dengan penyerahan surat keputusan rekomendasi DPP Golkar oleh Sekretaris Jenderal Idrus Marham kepada Ketua Harian DPD Sulsel M Roem, pada acara ramah tamah di Hotel Aryaduta Makassar, Sulsel, Minggu 9 April 2017 lalu.

Pria kelahiran watampone, Bone 17 November 1958 tersebut tidak lama mengumumkan siapa pasangannya untuk maju di Pilgub Sulsel 2018. Sebelumnya beberapa nama terdengar dijadikan pasangannya untuk maju termasuk, H.M Roem yang merupakan Ketua DPRD Provinsi Sulsel yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Partai Golkar Sulsel.

Namun hal tersebut terbantahkan setelah NH resmi mengumumkan siapa pasangannya untuk maju sebagai Calon Wakil Gubernur Sulsel sebagai pendampingnya. Dialah Azis Qahhar Mudzakkar, tokoh asal Sulsel yang pernah mendampingi Ilham Arief Sirajuddin pada Pilgub 2013 lalu.

Azis kahhar Mudzakkar resmi menjadi pasangan Nurdin Halid untuk menjadi Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel periode 2018-2023 mendatang. Di Provinsi yang memiliki 24 Kabupaten dan Kota ini, untuk di ketahui jika hanya partai Golkar dengan 18 kursi di parlemen yang bisa mengusung calon gubernur tanpa berkoalisi. Untuk itu kedua pasangan tersebut memantapkan diri untuk maju berpasangan memimpin provinsi Sulsel.

Sosok Nurdin Halid memang sangat berpengaruh di partai Golkar baik di Sulsel terlebih di kalangan elit Golkar pusat. NH merupakan sosok yang kontroversial, bahkan ia pun menjadi buah bibir masyarakat dari semua lapisan. Karir politiknya dia pernah menjadi anggota DPR-RI dari Partai Golkar pada tahun 1999—2004. Setelah menjabat Manajer klub PSM Makassar, NH langsung terpilih menjadi Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) pada tahun 2003 sampai dengan 2011.

Masa-masa Nurdin Halid dimana ia terjerat kasus hingga dipenjara pada 16 Juni 2004, Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia 2004-2009 dan Ketua Umum PSSI periode 2003-2009 ini ditahan sebagai tersangka kasus penyelundupan gula impor ilegal sebesar 73 ribu ton.

Terlepas masalah tersebut, popularitas NH tak kalah menarik di luar negeri, bahkan ia diberitakan di salahsatu media harian terkenal di Inggris, Guardian, memberikan award ‘2010’s best FA official’ kepada Nurdin Halid. Guardian menyandingkan Nurdin bersama Vlatko Markovic, yg melakukan kecurangan ketika terpilih sebagai ketua FA Kroasia. Sebelumnya pada tahun 2007, Nurdin juga pernah mendapatkan award ‘Best official’ dari Guardian.

Dibawah kepemimpinan Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar periode 2016-2019. Nama Nurdin Halid pun mulai bersinar dengan jabatan strategis sebagai Ketua Harian Partai Golkar, mandat untuk mencalonkan diri di Sulsel sebagai calon Gubernur Sulsel membuatnya kembali ke Kota Makassar dan di beberapa wilayah Sulsel untuk melakukan sosialiasi pemenanganya bersama pasangannya dengan Azis Kahhar Mudzakkar.

Pilgub 2018 mendatang mendapatkan tantangan baru, beberapa tokoh juga ikut bertarung dalam pemilihan orang nomor 1 di Sulsel tersebut. Petahana yang merupakan Wakil Gubernur Sulsel yakni Agus Arifin Nu Mang juga menjadi lawan di Pilgub sulsel, bahkan adik kandung Syahrul Yasin Limpo yakni mantan Bupati dua periode di Gowa, Ichsan Yasin Limpo bakal ikut dalam pemilihan gubernur periode 2018 mendatang tersebut. Meski kedua rival NH tersebut masuk dalam daftar pencalonan di Pilgub 2018. Kini NH terus melakukan safari politiknya dibeberapa daerah bersama pasangannya Azis Kahhar Mudzakkar.

Berikut beberapa nama-nama politisi dari sebelumnya berada pada bendera partai Golkar, yang kini ikut dalam pemilihan kepala daerah pada 2018 mendatang dan menjadi lawan Nurdin Halid, mereka adalah Agus Arifin Nu Mang, Tanribali Lamo dan Ichsan Yasin Limpo.

Agus Arifin Nu Mang, sebelumnya ia merupakan kader Golkar senior dengan jabatan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Depidar SOKSI) Sulsel. Mundur di partai Golkar dan kini resmi berada pada Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Tanribali Lamo, kader Golkar dan juga mantan plt Gubernur Sulsel. Tidak mendapatkan mandat maju menggunakan kendaran partai Golkar dan nekat maju jalur Independen bersama pasangannya Nurdin Abdullah.

Ichsan Yasin Limpo, Bendahara DPD I Partai Golkar Sulsel dicopot jabatannya oleh Nurdin Halid karena tak menandatangani pakta integritas, dimana pakta integritas merupakan pengakuan atas loyalitas terhadap partai.

Berikut profil singkat dari Nurdin Halid,

Nama Lengkap : Nurdin Halid

Tempat Lahir : Watampone, Sulawesi Selatan

Tanggal Lahir : Senin, 17 November 1958

Istri : Hj. Andi Nurbaeni

Anak : Andi Nurhilda Daramata Asiah Indasari

Riwayat pendidikan,
S1 Ekonomi Perusahaan di IKIP Ujung Pandang (sekarang UNM Makassar).

Karier,
– Ketua PSSI Sumatra Selatan
– Ketua Umum PSSI (2003-2011)
– Ketua Umum Dewan Koperasi Indonesia (2004-2009)
– Anggota DPR RI dari Fraksi Golongan Karya (1999-2004)
– Ketua Harian Partai Golkar 2016-2019
– Plt Ketua DPD I Golkar Sulsel.

Pengalaman Kerja,
– Direktur PT. Goro
– Koordinasi Dosen universitas swasta, Ujung Pandang
– Manajer PSM, Sulawesi Selatan
– Manajer Komite pemilihan Kabupaten Gowa, 1983-1985
– Manajer Komite pemilihan Kabupaten Sidrap, 1985-1987
– Kepala Perwakilan, Pinrang, 1987-1991
– Kepala Perwakilan, Sidrap, 1988-1991
– ThePusat Ketua Koperasi Unit Desa, Hasanuddin, 1991-1992
– Dewan Kadinda, Sulawesi Selatan, 1994-1998
– Komisaris PT. Niaga Puskud Hn., 1997-sekarang
– Manajer Tim PSSI Piala Tiger, 1998
– Presiden Direktur PT. Goro Yudistira Utama, 1998-sekarang
– Ketua Umum Dekopin, 1999-2004

Pengalaman Organisasi:
– Ketua Majelis Pertimbangan Daerah KNPI, Sulawesi Selatan
– Wakil Bendahara DPD Golkar, Sulawesi Selatan
– Ketua Masyarakat Persuteraan Indonesia
– Pengelola Persatuan Sepakbola Makassar, Sulawesi Selatan
– Pengurus KNPI, Sulawesi Selatan, 1983-1985
– Pengurus KNPI, Sulawesi Selatan, 1984-1987
– Pengurus DPD AMPI, Sulawesi Selatan, 1985-1989
– Pengurus DPD Golkar, Sulawesi Selatan, 1988-1991
– Pengurus Golkar Sidrap, DPC, 1988-1993
– Pengurus DPD AMPI, Sulawesi Selatan, 1989-1994
– Aspemti Pengurus Pusat, 1992-sekarang
– Pengurus Persatuan Penggilingan Padi, Sulawesi, 1993-1994
– Pengurus PBVSI, 1994
– Pengurus Kadinda, Sulawesi Selatan, 1994-1998
– Ketua DPD AMPI, Sulawesi Selatan, 1994-1999
– Pengurus DPD Golkar, Sulawesi Selatan, 1995-1998
– Pengurus REI, Sulawesi Selatan, 1995-1998
– Utama PSSI, Sulawesi Selatan, 1996-2000
– Pengurus DPP PPM, 1997-2002
– Manajer Tim PSSI Piala Tiger, 1998
– Ketua Umum Dekopin, 1999-2004

Berita Lainnya

Index