Ingin Kembali ke Wilayah Suriah, Pasangan Pengungsi Dibunuh

Ingin Kembali ke Wilayah Suriah, Pasangan Pengungsi Dibunuh

JLEB,(PAB) ----

Gerilyawan yang didukung oleh Amerika Serikat (AS) di Suriah dilaporkan telah membunuh pasangan keluarga di kamp Rukban. Pasangan itu dihabisi karena menyatakan keinginan mereka untuk kembali ke wilayah yang dikuasai oleh pemerintah.

Hal itu diungkapkan oleh perwakilan Komisi Rekonsiliasi Nasional Ahmed Munir.

"Kemarin, seorang pria dan istrinya dibunuh di kamp hanya karena mengatakan: 'Suriah adalah rumah kami dan kami ingin kembali ke rumah.' Orang-orang itu dibunuh oleh gerilyawan, mereka adalah pahlawan yang mati karena mengekspresikan pendapat mereka. Mereka hidup lebih lama dibanding dua anaknya," kata pejabat pemerintah Suriah selama konferensi koordinasi kedua tentang penarikan pengungsi dan penutupan kamp Rukban, yang diadakan pada hari Selasa di pos pemeriksaan Jleb.
 



Munir mengatakan meskipun para militan dari kelompok teroris ISIS masih bersembunyi di kamp, ??mayoritas penghuninya adalah orang-orang biasa yang ingin kembali ke rumah mereka.

"Saya tahu orang-orang yang tinggal di kamp, ??saya berkomunikasi dengan mereka. Mereka adalah orang-orang biasa yang ingin pergi. Tetapi ada juga militan, teroris ISIS, yang berdagang dalam dolar AS, terlibat perdagangan dan penyelundupan narkoba, yang bahkan menyita bantuan kemanusiaan PBB serta kemudian menjualnya kepada penduduk. Informasi ini sudah diketahui, bahkan PBB tahu tentang itu," tuturnya seperti dikutip dari TASS, Rabu (3/4/2019).

Pejabat itu menegaskan bahwa pemerintah Suriah siap menampung para pengungsi dari Rukban.

"Negara kami siap untuk rekonsiliasi dan pengampunan, jadi inilah saran saya kepada Anda: buat keputusan, jangan menyerah pada tekanan AS," tegasnya.


Munir menambahkan bahwa situasi kemanusiaan di kamp itu mengerikan.

"Perempuan lapar, anak-anak lapar, mereka tidak punya pakaian hangat, anak-anak tidak divaksinasi, mereka tidak pergi ke sekolah, mereka tidak punya apa-apa," katanya. 

"Kembalilah ke rumahmu, kembali ke kehidupan normal," imbuhnya.

Kamp pengungsi Rukban berada di perbatasan Suriah-Yordania pada 2014 setelah Amman menutup perbatasannya karena masalah keamanan dan ekonomi. Daerah itu, yang dikendalikan oleh kelompok-kelompok bersenjata ilegal, sedang menghadapi krisis kemanusiaan yang parah.(*)

Berita Lainnya

Index