Sandi Langkahi Makam Pendiri NU, TKN Sebut Ziarah Politik

Sandi Langkahi Makam Pendiri NU, TKN Sebut Ziarah Politik
Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf mengkritik Sandiaga Uno yang melangkahi makam pendiri NU. (CNN Indonesia/Dinda Audriene Muthmainah)

JAKARTA,(PAB)----

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengkritik calon wakil presiden Sandiaga Uno yang melangkahi makam Kiai Bisri Syansuri. Juru Bicara TKN TB Ace Hasan Syadzily mengatakan tindakan Sandi itu tak akan terjadi jika yang bersangkutan bukan ziarah politik.


"Kalau memang terbiasa dan ziarahnya bukan ziarah politik, hal itu tidak akan terjadi," ujar Ace dalam jumpa pers di Posko Cemara, Jakarta Pusat, Senin (12/11).

Ace yang mengaku berasal dari lingkungan Nahdliyin menyesali perbuatan Sandi tersebut. Ia berkata mereka yang terbiasa berziarah pasti paham etika yang berlaku saat berkunjung ke permakaman, terutama makam orang yang disepuhkan.
"Dan ini melangkahi dan agak menyeramkan," kata Ace.

Aksi Sandi itu sebelumnya juga dipertanyakan oleh Candra Malik, Wakil Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin (Lesbumi) Nahdlatul Ulama (NU). Dalam unggahannya di Instagram, Candra mengatakan Sandi melangkahi salah satu tokoh Islam yang ikut mendirikan NU.


Pihak Sandiaga, melalui Andre Rosiade selaku juru bicara badan pemenangan nasional (BPN) menyebut tak ada niat buruk dari kejadian itu. Andre justru menilai penyebaran video yang berisi Sandi melangkahi makam itu sebagai bagian dari kampanye hitam.

"Untuk terus menyerang enggak cuma Bang Sandi. Jadi ini terlihat bahwa mereka tidak sanggup lagi berdebat dengan kami soal substansi soal ekonomi ya. Soal pertumbuhan ekonomi dan lapangan pekerjaan dan kepastian harga-harga terjangkau," kata Andre pada Sabtu (9/11) lalu.

Dikutip dari nu.or.id, Kiai Bisri Syansuri merupakan pendiri Pondok Pesantren Denanyar Jombang. Ia lahir dari keturunan yang memiliki jalur keulamaan di pihak ibunya. Keluarganya menurunkan beberapa orang ulama besar dalam beberapa generasi, seperti Kiai Khalil dari Lasem dan kiai Ma'sum serta Kiai Baidawi dari Tayu.(cnn)

Berita Lainnya

Index