DUMAI, PAB---
Agar pada saat seremonial acara "Silaturahmi Kebangsaan dan Pernyataan Sikap Masyarakat Dumai Mendukung Pembentukan Satuan Grup 3 Kopassus" pada Jumat (12/12/2025) malam berjalan tertib dan teratur, panitia acara dibawah koordinasi LAMR-Dumai melakukan penandatanganan piagam pernyataan dukungan kehadiran Grup 3 Kopassus terlebih dahulu dalam gladi bersih di Kelenteng Hock Liong Kiong Jl. Ratu Sima Kelakap Tujuh, Kamis (11/12) siang.
Seluruh panitia yang terdiri dari ormas-ormas hadir melakukan penandatanganan diatas piagam ukuran 1 m x 2 m sebagai bentuk komitmen dan sikap resmi mereka terhadap kehadiran pasukan khusus kebanggaan ±300 juta rakyat Indonesia itu.
Ketua ormas DPD II IPK Dumai, pria berperawakan tinggi sedang berkulit putih berkacamata dan berdarah Tionghoa, Patrik Tatang, SE., tampak membubuhkan tandatangan didampingi Ketua LAMR-Dumai, Ketua DPRD Dumai, dan yang mewakili Dangrup 3 Kopassus Kapten (Inf) I Made Putu Widiantara.
Begitu pula pimpinan ormas dan ketua paguyuban 17 suku serta beberapa perkumpulan lainnya, melakukan hal yang sama. Termasuk pula Ayu Junaidi, merupakan sosok swasta yang telah menghibahkan lahan seluas total 245,5 Ha di Kelurahan Basilam Baru Kecamatan Sungai Sembilan.
Berlangsung sekitar 3 jam, menjelang masuk waktu Maghrib, akhirnya momen bersejarah dan gladi bersih tersebut tuntas ditunaikan tanpa ada kendala.
Kepada Jurnalis, Ketua Patrik Tatang mengatakan, bahwa DPD II IPK Dumai mengucapkan terimakasih dan apresiasi atas undangan dan kesediaan LAMR-Dumai mempercayakan IPK Dumai masuk dalam kepanitiaan acara.
"Kami sebagai masyarkat Tionghoa Kota Dumai menyambut positif dan bangga dengan sumbangsih yang diberikan oleh pak Ayu Junaidi, berupa lahan untuk keperluan pembangunan grup 3 Kopassus sehingga pembangunan dapat lebih cepat diwujudkan pada tahun 2028," demikian disampaikan ketua IPK Dumai, Patrik Tatang mengakhiri wawancara dengan Jurnalis, usai gladi.
Untuk diketahui, rencana pembangunan Markas Komando (Mako) Grup 3 Kopassus ini telah bergulir sejak pertengahan tahun 2025, menyusul pemekaran struktur Kopassus dan hibah lahan seluas total 245,5 hektare dari masyarakat untuk negara. Pembangunan fisik markas dijadwalkan akan dimulai secara masif pada tahun 2026, namun kehadiran personel Satgas saat ini telah mendapatkan sambutan positif sebagai langkah awal pengamanan aset dan orientasi wilayah. Diperkirakan sekitar 6.000 prajurit satuan elite tersebut akan menempati mako usai seluruh aset bangunan serta sarana prasarana satuan terbangun seluruhnya.

