Dumai, PAB----
Aliansi Rakyat Untuk Keadilan (ARUK) Kota Dumai menyampaikan aspirasi kepada Pemerintah Kota (Pemko) Dumai. Penyampaian aspirasi ini disampaikan langsung kepada Wakil Walikota (Wawako) Dumai.
Perjuangan ARUK dalam menyikapi isu-isu lingkungan, terutama terkait dugaan pencemaran dan kerusakan ekologi di Kawasan Pelindo Dumai menjadi perhatian Pemko Dumai. Penanggulangan banjir dan pencemaran lingkungan menjadi program pemerintah.
Wakil Walikota Dumai, Sugiyarto saat menerima rombongan ARUK, Rabu (10/12/25) di Gedung Wan Dahlan Ibrahim Komplek Pendopo Sri Bunga Tanjung Kota Dumai menyambut baik dan menyampaikan ucapan terimakasih atas kepedulian ARUK terhadap persoalan lingkungan di Kota Dumai.
"Yang diperjuangkan ARUK sejalan dengan program pemerintah dalam penanggulangan banjir maupun pencemaran lingkungan. Program yang sedang dijalankan pemerintah saat ini nyambung dengan pergerakan ARUK. Penanggulan banjir pasang rob masuk skala prioritas. Kita akan segera panggil Pelindo," ujar Wawako.
Data maupun fakta lapangan berdasarkan temuan ARUK saat turlap bersama DPRD Dumai sangat bermanfaat guna menyiapkan langkah strategis ke depan. Pengalihfungsian anak sungai dan penyempitan saluran air di Kawasan Pelindo Dumai harus menjadi perhatian serius dan dicarikan solusi terbaik.
"Kapan perlu kita tekankan, perusahaan yang menyelesaikan persoalan itu, atau pemerintah yang menurunkan alat untuk menjebol saluran air bermasalah di Pelindo. Kita akan koordinasi dengan pak Wali, jika diperintahkan langsung kita eksekusi," tegas Sugiyarto.
Sebelumnya Koordinator ARUK, Riski Kurniawan, ST, MIP, didampingi Pejuang Pemekaran Kota Dumai Ahmad Maritulius, Aktivis Lingkungan Darwis Mohd Saleh, Wakil Ketua Forum RT se-Kota Dumai Indra Denew, Masyarakat Pers Peduli Lingkungan, Direktur LP2LH Fatahuddin, Masyarakat Adat Muhammad Khadafi, Ketua Lemtari Datuk Maulana,
Menyampaikan, Bencana yang terjadi diakibatkan ulah dan keserakahan manusia. Sebagai masyarakat asli kota Dumai kami tidak ingin lingkungan Kota Dumai Rusak alam lingkunganya.
Jangan Seenaknya merusak alam dan meluluhlantakkan lingkungan. Pertemuan ARUK bersama Pemko Dumai dilakukan ditengah duka dan bencana yang dialami 3 provinsi di Sumatera. Bencana juga tidak tertutup kemungkinan terjadi di Dumai jika pemerintah abai terhadap kasus-kasus lingkungan.
"Kami berharap pertemuan hari ini bisa melahirkan sebuah legacy yang akan dikenang di belakang hari. Policy masa lalu, yang kurang arif dalam persoalan lingkungan, hendaknya tidak terulang kembali. Sejumlah kawasan industri, harus benar-benar dikaji dampak lingkungannya. Termasuk Pelindo yang menutup 5 anak sungai, dan dampaknya baru dirasakan hari ini," ujar Riski Kurniawan.

