MEDAN,(PAB)----
Pencurian sepeda motor (curanmor) sepertinya masih terjadi di Kota Medan, meski baru saja memasuki Tahun Baru 2025. Kali ini korbannya karyawan Restoran Ayam Goreng Kalasan di Jalan Iskandar Muda Medan. Mirisnya, pihak restoran selaku pengelola, tidak mau bertanggungjawab atas kehilangan tersebut. Padahal sepeda motor korban diparkir ditempat di mana pengelola restoran mengharuskannya.
Peristiwa hilangnya sepeda motor ini, Senin (6/1/25) dialami Dinda Fakhira (26) yang bekerja sebagai kasir di restoran tersebut. Ia yang baru bekerja tiga bulan, tak berhenti menangis saat mengetahui motor Honda Beat Street BK 5385 AKA kesayangannya raib. Apalagi motor itu baru saja lunas pembayaran kreditnya.
Kepada media ia menyampaikan, motornya raib sekira Pukul 21.10 WIB saat motornya hendak dipindahkan. Di mana pihak pengelola mengharuskan para karyawannya memarkirkan kendaraan di samping restoran, tepatnya dekat dapur di Jalan Burjamhal.
Alasan pihak restoran mengharuskan karyawannya parkir di situ, karena parkiran halaman depan hanya untuk tamu. Sehingga apabila sudah memasuki Pukul 21.00 WIB, para karyawan baru dibolehkan memindahkan kendaraan keparkiran depan karena tamu sudah sepi.
Anehnya, parkiran di samping tersebut tidak ada penjagaan sama sekali, hanya ada dua CCTV. Saat CCTV dicek, pada Pukul 20.54 WIB terlihat pelaku curanmor mengambil motor tersebut bersama rekannya yang mengendarai sepeda motor Honda Vario.
Pihak restoran saat dikonfirmasi kepada Elli yang merupakan HRD restoran membenarkan peristiwa tersebut, namun berdalih kalau pihaknya tidak bertanggungjawab atas kehilangan itu. Padahal seharusnya, selaku pengelola seperti diatur UU No 8 Tahun 1999 harus bertanggungjawab atas kehilangan tersebut.
Korban juga pada malam kejadian langsung membuat laporan ke Polsek Medan Baru seperti tertuang dalam Nomor LP/B/19/1/2025/SPKT/POLSEK MEDAN BARU/POLRESTABES MEDAN/PODA SUMATERA UTARA. Pihak kepolisian juga menyampaikan seharusnya pihak restoran bertanggungjawab atas kehilangan tersebut, karena TKP masih dibawah pengelolaan restoran.
Dinda sebagai korban sangat berharap agar pihak restoran punya itikad baik bertanggungjawab atas kehilangan tersebut, karena kendaraan diparkir sesuai aturan yang ditetapkan pihak restoran. Hingga berita ini dibuat, pihak restoran saat dihubungi selalu saja menghindar dengan beragam alasan, bahkan tidak mau lagi mengangkat HP saat dihubungi. (Rat/Tim)