Papua Barat dan Ragam Wisata Minat Khusus

Papua Barat dan Ragam Wisata Minat Khusus

PAPUABARAT,(PAB)----

Memiliki kawasan hutan tropis terluas di Indoensia, membuat Papua Barat menjadi magnet spesial bagi para pecinta alam. Beragam ekspedisi pun telah dan akan dilakukan oleh organisasi pecinta alam, salah satu yang akan melaksanakan ekspedisi ke Papua Barat adalah organisasi Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Indonesia atau Mapala UI.

Kegiatan penjelajahan yang akan dilaksanakan pada 28 Juli hingga 26 Agustus itu diberi nama Ekspedisi Bumi Cenderawasih. Rencananya ekspedisi itu terdiri atas dua sub-kegiatan, yaitu Pesona Alam Cenderawasih dan Bhakti Papua.

Ketua Pelaksana Ekspedisi Bumi Cenderawasih, Fathan Qorib, mengatakan Papua Barat merupakan tanah Indonesia yang kaya dan istimewa.
 

"Kami berharap bisa berkontribusi untuk Indonesia lewat kegiatan ekspedisi petualangan dan bakti sosial ini. Semoga hasil kegiatan ekspedisi kami dapat mengungkap lebih banyak keindahan alam Papua Barat kepada khalayak luas," ujar Fathan dalam rilis yang diterima CNNIndonesia.com, Selasa (17/7).

Dalam ekspedisi ini, Mapala UI akan mengirimkan tim beranggotakan 50 mahasiswa Universitas Indonesia dan delapan mahasiswa Institut Kesenian Jakarta ke Papua Barat.

Bahkan seorang Dosen Jurusan Pariwisata Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia, Diaz Pranita, juga akan terlibat dalam Focus Group Discussion (FGD) bersama pelaku industri wisata petualangan, dan Pemerintah Daerah Papua Barat di Manokwari.

Sesi diskusi tersebut mengusung tema 'Menguak Potensi Wisata Minat Khusus Papua Barat', yang akan membahas secara detil mengenai potensi wisata minat khusus dari tempat-tempat yang telah dieksplor oleh tim Pesona Alam Cenderwasih.

Dalam kegiatan Pesona Alam Cenderawasih, ada tiga tim penjelajah yang diterjunkan ke dua kabupaten di Papua Barat.

Tim penjelajah tersebut adalah tim arung jeram yang akan melakukan first descent Sungai Wariori di Kabupaten Pegunungan Arfak. First descent adalah upaya mengarungi sungai yang belum pernah diarungi oleh siapapun sebelumnya.

Tim kedua adalah tim paralayang yang akan mengeksplorasi titik terjun (site jump) di kawasan Danau Anggi Giji dan Anggi Gida, Kabupaten Pegunungan Arfak untuk pertama kalinya.

Lokasi yang merupakan titik tertinggi di kawasan Semenanjung Doberai ini berpotensi untuk menjadi titik terjun terkenal karena memiliki angin yang cocok untuk melakukan aerosport.

Sedangkan tim ketiga adalah tim speleologi Mapala UI. Tim tersebut akan mencoba menemukan dan menginventarisasikan mulut-mulut gua di kawasan karst Distrik Biscoop, Kabupaten Teluk Bintuni.

"Semoga laporan tersebut dapat menjadi rekomendasi bagi pemerintah daerah untuk kemudian dikembangkan menjadi destinasi-destinasi wisata minat khusus yang turut mengangkat popularitas serta menambah pemasukan Papua Barat dari sektor pariwisata," ujar Fathan. (cnn)

Berita Lainnya

Index