Jakarta, (PAB-Indonesia)
Almarhum Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, pernah memuji Prabowo Subianto, sebagai orang yang paling ikhlas di Indonesia. “Kalau orang yang paling ikhlas kepada rakyat Indonesia, itu Prabowo. Ya banyak lah (hal) menunjukkan betapa dia ikhlas betul kepada rakyat Indonesia,” kata Gus Dur saat itu.
Gus Dur, bahkan telah meramal Ketua Umum Partai Gerindra itu, kelak akan menjadi seorang presiden di masa tua.
Meski sering dibohongi dan dikhianati, namun baginya, yang terpenting adalah bukan Prabowo yang berkhianat. Prabowo menekankan, rakyatlah yang akan melihat dan menilai siapa yang berkhianat. Menurutnya, sejarah yang nantinya akan mencatat siapa orang yang berada di jalan yang benar.
Seperti parikan, atau kata lelucon dalam bahasa Jawa, " Gulo Jowo diletakkan di gelas disiram bunga melati, kata Gus Dur Pak Prabowo itu orangnya ikhlas dan baik hati."
Kedekatan Prabowo dengan Gus Dur memang sudah banyak diketahui publik. Hal yang paling diingat terkait pandangan Gus Dur terhadap sosok Prabowo yaitu soal pernyataan Gus Dur yang menyebut Prabowo adalah orang yang paling ikhlas.
Prabowo sendiri pernah berkisah, tentang pesan kakeknya, yakni Margono Djojohadikusumo. "Kakek saya Margono pernah mengatakan kepada saya, 'Prabowo, jadilah seorang pendekar."
Pesan kakeknya itu, kata Prabowo punya makna yang sangat dalam. Menurutnya, pendekar sejati berbuat untuk orang banyak, berbuat untuk negaranya, tidak untuk dirinya sendiri. Demi bangsa dan negara, perasaan pribadi tidak boleh ada, apalagi mengalahkan kepentingan yang lebih besar. Yang sudah ya sudah. For Indonesia, the past is the past. No time for hate, no time for revenge.
Sebelumnya, pada Pilgub DKI Jakarta tahun 2012 silam PDIP bersama Gerindra mengusung pasangan Joko Widodo - Basuki Tjahaja Purnama. Namun di tengah jalan, Jokowi memilih maju sebagai capres yang diusung PDIP pada Pilpres 2014 dan berhadapan dengan Prabowo. Kalah dengan Jokowi, Prabowo pun dengan ikhlas bergabung dengan pemerintahan Jokowi.
Berikutnya, pada Pilkada Gubernur DKI Jakarta di Pilgub 2017. Prabowo juga menjadi pendukung Anies Baswedan dengan Sandiaga Uno sebagai calon wakil gubernur.
"Benar, dulu saya adalah lawan politik saudara Anies. Namun saya yakin pasangan Anies-Sandi dapat jadi pemimpin, yang melibatkan warga dalam membangun Jakarta. Saya sampaikan kepadanya, 'I know you love your country, and I love my country, let's work together. Saya tahu saudara cinta negara ini, dan saya cinta negara ini, mari kita bekerja sama," ujar Prabowo saat itu.
Namun akhirnya, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan telah menerima pinangan Partai Nasdem, untuk diusung sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024 mendatang. Dengan demikian, ini kali kedua Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, kembali ditinggalkan oleh gubernur yang pernah ia usung di DKI Jakarta.
Ketika ditanya wartawan, Sabtu, Di Jakarta Theater, Jakarta Pusat.(2/9), terkait sudah dua kali dibohongi dan diikhanati orang yang pernah diusungnya, dengan tenang Prabowo menjawab, "Prabowo sering dibohongi dan dikhianati, asal jangan Prabowo yang berbohong dan berkhianat.
Prabowo pun mengaku tidak masalah ketika, baru-baru ini juga ditinggal dadakan oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), yang menerima pinangan Anies Baswedan. Daripada memikirkan pengkhianatan, Prabowo memilih terus untuk berjuang bersama rakyat. Baginya, rakyat akan menilainya.
Prabowo menambahkkan, pejuang dengan tujuan mulia untuk memberikan pengabdian kepada rakyat Indonesia, tidak akan pernah kalah dalam keadaan apapun. "Yang penting adalah pengabdian kepada rakyat Indonesia," tegas Prabowo.
Sementara, Ahmad Muzani, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, telah mengimbau anggota partainya, untuk tidak merespons secara berlebihan terhadap berita atau informasi yang berusaha mencemarkan nama baik Gerindra maupun Ketua Umum Prabowo Subianto.
Muzani menyarankan kepada kader Gerindra, untuk merespons dengan tenang segala macam fitnah dan hoaks yang menyerang mereka.
Dia menyarankan bahwa selain memberikan penjelasan, anggota juga sebaiknya tidak menyebarkan kembali berita fitnah yang ditujukan kepada Gerindra atau Prabowo.
Sebelumnya, Muzani juga telah meminta anggota Gerindra untuk menjaga dan meningkatkan suara bagi partainya dalam acara yang sama. Dia berharap bahwa Gerindra dan Prabowo bisa meraih kemenangan di Jakarta Selatan dalam Pemilu dan Pilpres 2024 mendatang.( raditya)