Buntut Dugaan Malpraktik, Dinkes Didesak Evaluasi Klinik Pratama Anugerah Binjai

Buntut Dugaan Malpraktik, Dinkes Didesak Evaluasi Klinik Pratama Anugerah Binjai

BINJAI,(PAB)-----

Dinas Kesehatan Kota Binjai didesak melakukan evaluasi terhadap Klinik Pratama Anugerah Binjai di jalan Gumba No.6 Kelurahan Cengkeh Turi, Kecamatan Binjai Utara, Kota Binjai, sehingga tidak ada lagi masyarakat yang menjadi korban atas dugaan malpraktik di klinik tersebut.

Desakan ini disampaikan langsung oleh salah seorang warga, Senin (17/04/23). Ia mengingatkan agar Dinkes Kota Binjai tegas dalam menegakkan aturan.

"Dinskes punya kewenangan untuk evaluasi keberadaan klinik swasta. Kalau ada yang tidak taat aturan, ya diberi sanksi sesuai aturan yang berlaku. Sehingga ada efek jera," ujar Alex salah seorang warga.

Dikatakan Alex, evaluasi tidak hanya terhadap klinik yang bermasalah, tapi juga seluruh klinik yang ada di Kota Binjai. Sebab, evaluasi dan monitoring merupakan tugas rutin dari Dinkes Kota Binjai.

"Periksa dokumen perizinannya, mulai dari izin klinik, izin perawat dan izin dokter. Jangan-jangan ada juga dokter yang praktik di situ, tapi izinnya tidak ada. Ini lebih gawat lagi," kata Alex.

Di sisi lain, Alex juga mengingatkan Dinkes akan nasib pasien korban dugaan malpraktik Klinik Pratama Anugerah Binjai. Meski korban keadaan mulai membaik, namun keluarga korban merasa dirugikan, Dinkes harus memastikan jaminan untuk korban.

"Jangan sampai rusak psikologi anak tersebut. Kemudian, ketika ia dewasa nanti, Dinkes juga harus memikirkan bagaimana ia bisa menikah dan punya anak. Harus sampai ke sana jaminannya," papar Alex.

Harapannya, agar pihak Dinkes benar benar serius untuk memeriksa klinik Pratama Anugerah Binjai, jangan sampai ada korban berikutnya akibat kelalaian petugas medis," pungkasnya.

Sebelumnya, Alfa Rizi (16), Seorang Remaja mengalami pendarahan di otak. Itu terjadi setelah ditangani secara medis di klinik Pratama Anugerah Binjai pada Sabtu (01/04/2023), Diduga Alfa Rizi menjadi korban malpraktik.

Alfa Rizi sempat mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Bidadari Binjai, Kondisinya terbaring lemas dengan wajah dibagian kening bengkak.

"Saya sendiri enggak mau memojokkan satu pihak dulu, tapi anak saya kondisinya lemas, muntah dan sempat pingsan setelah di bawa ke klinik," kata Orangtua Korban, Hendra (37) saat ditemui di kediamannya jalan Jambu, Kelurahan Cengkeh Turi, Kecamatan Binjai Utara, Senin (10/04).

Dia mengaku, pihak klinik tidak bisa menjelaskan mengapa Alfa Rizi kondisinya wajahnya bisa membengkak serta membiru.

" Setelah berobat dari klinik, dan minum obat, anak saya kondisinya lemas, muntah dan pingsan, jadi anak saya di bawak kembali ke klinik dan akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit," ucapnya lagi.

Awal mula kejadian, saat korban sedang bermain bersama temanya, disitu temanya sedang memegang sebuah arit dan tak disangka, arit tersebut terlepas dari gagangnya dan menancap di kening korban.

" Saya mendapat kabar dari tetangga, anak saya dibawak ke klinik, katanya anak saya terluka dikepala akibat terkenak arit, dan akhirnya di klinik anak saya ditangani secara medis dan mendapatkan beberapa jahitan dibagian kepalanya setelah itu anak saya lemas dan wajahnya bengkak." ujarnya.

Setelah itu, sambungnya anak saya dirujuk ke Rumah Sakit Bidadari, dan seminggu lebih anak saya dirawat dan hasil ronsen dibagian kepala anak saya mengalami pendarahan di otak," ucapnya.

Masih kata orangtua korban, saya merasa kecewa dengan pelayanan klinik Pratama Anugerah Binjai, menurutnya kalau pihak klinik tidak sanggup melakukan perawatan medis, jangan dilakukan, akhirnya anak saya menjadi korban dugaan malpraktik di klinik tersebut," ungkapnya.

Sementara itu, salah seorang pria yang mengaku pemilik klinik tersebut mengatakan bahwa korban datang dengan kondisi terluka, dan pihaknya sudah melakukan perawatan medis dan beberapa jahitan dibagian kepala korban.

" Pada saat itu, korban datang kemari dengan kondisi kepala terluka akibat terkenak arit, dan sudah kita lakukan perawatan medis dan beberapa jahitan, setelah itu korban minta pulang, dan selang tidak berapa lama korban bersama keluarganya datang kembali dengan kondisi korban lemas dan kepalanya bengkak, akhirnya kami rujuklah ke Rumah Sakit Bidadari," kata pria tersebut.

Setelah itu, Kepala Bidan klinik Pratama Anugerah Binjai, yang sering disebut sebut Bu Irma menjelaskan lewat via seluler, itu semua sudah wewenang perawat dan sudah sesuai SOP dari Dokter, mereka datang membawa korban tidak ada mual atau muntah, pembohong mereka itu !!!  saya disini seorang kepala Bidan," ucapnya dengan nada keras melalui seluler.

(Red)

Berita Lainnya

Index