K.H Abdurahman Al Banjari Ajak Wbp Lapas Kelas IIA Pematang Siantar Pahami Hakikat Hidup

K.H Abdurahman Al Banjari Ajak Wbp Lapas Kelas IIA Pematang Siantar Pahami Hakikat Hidup

PEMATANG SIANTAR l PAB l--Melalui Giat Safati Dakwah K.H Abdurahman Al Banjari Imam Mesjid Jamiq Al Muttaqin Ancol Jakarta Utara dalam rangka pembinaan serta perbaikan prilaku ummat, khususnya kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (Wbp), sangat diperlukan bekal Iman dan Amal Shaleh (kebaikan-red) yang sepadan baik bagi petugas maupun warga binaan pemasyarakatan.

Giat Safari Dakwah tersebut diadakan di dalam Mesjid At-Taubah Lapas kls IIA Pematang Siantar, Senin (6/2/2023) yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di Provinsi Sumatera Utara yang menjadi UPT yang ke 321.

Kegiatan yang diikuti oleh Kepala Lapas Pematang Siantar M. Pithra Jaya Saragih dan Jajarannya serta seluruh Warga Binaan yang beragama Muslim berlangsung hikmat. Kedatangan K H Abdurahman Banjari disambut dengan Qasidah yang dibawakan oleh Warga Binaan, kemudian dilanjutkan pembacaan doa serta Sambutan dari Kalapas.

Dalam tausiyahnya K H Abdurahman Al Banjari mengajak yang berhadir baik petugas maupun Wbp khususnya yang beragama muslim untuk memahami hakikat kehidupan, mempertebal Iman, menjalankan Sunnah dan mencintai Rasulullah Muhammad SAW.

"Segala sesuatunya akan menjadi berharga bila berada di tempat yang baik dan sesuai dengan kapasitas dirinya, Iman (keyakinan) meski hanya sebesar biji zarrah itu lebih baik 10 kali lipat dari dunia ini dan seisinya, untuk itu  marilah kita Instropeksi dan berbenah atau bemahi diri menjadi lebih taat untuk meningkatkan Iman dan melakukan Amal Sholeh serta menjalankan sunnah Rasulullah Muhammad SAW, karena pada Prinsipnya Iman itu jauh lebih hebat dari pada apapun yang ada di dunia ini,” jelas Kiyai.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pematangsiantar M Pithra Jaya Saragih melalui Kepala Keamanan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pematamgsiantar Raymon Andika Girsang saat dibincangi awak media mengatakan bahwa Kegiatan Safari Dakwah ini adalah wujud nyata Pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM dalam memberikan pembinaan spiritual khususnya bagi Warga binaan pemasyarakatan (Wbp) yang beragama islam.

"Kegiatan ini termasuk dalam program pembinaan kepribadian dalam hal memperkuat iman para wbp yang beragama muslim, sehingga diharapkan mereka (Wbp)  bisa menganggap hukuman yang mereka jalani ini adalah sebuah pelajaran yang akan membuat mereka menjadi orang yang lebih baik lagi serta manfaatkan saat-saat ini untuk memperbaiki dan mendekatkan diri kepada Allah SWT,” ujar Raymon.

Ditambahkan Raymon, bahwa keyakinan akan Allah (Tuhan) dan Rasulnya adalah Hak Asasi Manusia yang melekat, bukan hanya wbp yang beragama islam saja, wbp yang beragama di luar islampun mempunyai hak yang sama dalam meningkatkan Iman dan Amal Saleh, tentunya sesuai dengan aqidah dan aturan Agamanya masing-masing. (Rls/MS)

Berita Lainnya

Index