MEDAN, (PAB)--
Yusuf Muda Dalam Hasibuan sebagai kasi Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Padang Lawas Utara bungkam saat awak media mengkonfirmasi tentang kegiatan bimtek ratusan perangkat desa Paluta di Medan, Saptu (11/06/2022) baik melalui
Dari informasi yang dihimpun awak media, kegiatan bimtek selama ini penyelenggaranya selalu dari luar daerah Paluta, apakah tidak ada di Paluta yang sanggup menyelenggarakan bimtek, tentunya hal ini membuat kita bertanya-tanya, ada apa?
Setahu kita, di Paluta masih ada hotel yang bintang 3 dan dari kacamata awakedia juga melihat fasilitas hotel ini cuku memadai untuk melaksanakan bimtek.
Salah satu warga Paluta sangat menyesalkan tindakan yang dilakukan penyelenggara bimtek yang selalu melaksanakknya di luar Paluta.
"Kenapa tidak di sana dilaksanakan, selain mengurangi anggaran, bisakan menambah pendapatan daerah terutama para pedagangkan tertolong juga," ucap pria setenga baya yang minta namanya jangan dipublikasikan ini kepada awakedia seusai acara bimtek.
Sesuai dengan anjuran pemerintah, ADD di peruntukkan untuk membagun daerah dan desa, pelaksanaan bimtek yang diluar daerah dengan dana begitu besar dan fantastis.
Apakah dengan bimtek cara yang tepat dan mujarab untuk memindahkan dana desa (DD) ke pihak pihak tertentu?
Seperti Bimtek yang dilaksanakan di P4TK dan BPMP dimana setiap peserta harus menyetorkan uang 10 jt setiap desa dengan jumlah peserta 2 orang, jumlah peserta lebhi kurang 770 orang dan mulai dari Tgl 6-11 Juni 2022 selama 5 hari menelan biaya ADD Rp 7,7 Sementara,
P4TK dan BPMP diketahui merupakan tempat pelatihan milik pemerintah.
Kegiatan bimtek yang menelan biaya fantastis dilaksanakan dibeberapa tempat di kota Medan dan kabarnya mempergunakan ADD dimulai pada tanggal 26-29 Mei 2022 di hotel Garuda Plaza dikenakan biaya Rp 5 jt /orang dengan jumlah peserta 770 orang dengan biaya RP 3,6 M.
Dan dari pantauan awak media, kegiatan bimtek ini terkesan asal-asalan dimana peserta banyak yang mengeluhkan kegiatan ini, seperti yang disampaikan salah seorang perangkat desa marga Siregar.
" Materinya itu -itu aja, ngabiskan waktu, uang dan tenaga aja, materinya ternak dan tumbuh-tumbuhan, itu -itu aja, kamarnya aja sangat tidak sesuai dengan biaya yang kita keluarkan," kesalnya.
Dari pantauan awak media juga menjelang siang dan malam hari banyak kue-kue dan agua sisa-sisa sarapan, tentunya ini juga merupakan suatu pemborosan.
Karena itu diharapkan kepada Aparat Penegak Hukum dan KPK agar menyelidiki kegiatan bimtek ini karena diindikasi hanya sebagai "mainan" untuk memperkaya diri.
Padahal, pemerintah menggelontorkan Anggaran Dana Desa (ADD) penggunaanya agar tepat sasaran dan digunakan sesuai juklak dan juknisnya.
Dari draft pdf yang diterima awak media Penyelenggaranya adalah Pusat Pelatihan Nirbana Nusantara.
Kasih PMD Yusuf muda dalam hasibuan saat di kompirmasi melalui telp tidak mau mengakat, kita cobak cet lewat Wa juga tida ada tanggapa, sapai berita oni kami turunkan. (Tim)

