PEMATANGSIANTAR, (PAB) --
Pengerjaan puluhan proyek drainase di lingkungan PUPR Kota Pematangsiantar yang sedang dikerjakan kontraktor diduga asal jadi alias "amburadul", proyek yang nilainya rata-rata Rp 200 juta selain asal jadi dikawatirkan tidak selesai sesuai dengan kontak.
Pejabat Pembuat Komitmen Ferdinan Ambarita ketika dihubungi baru -baru ini mengatakan sudah banyak proyek yang sedang dikerjakan kontraktor yang sudah diperintahkan agar dibongkar karena tidak sesuai dengan kontrak. Seperti halnya proyek pembangunan drainase di Jln Pdt Wismar Saragih yang dikerjakan CV. SURYA UTAMA.
“Klu aku tidak ada main-main, klu tidak sesuai dengan yang kontrak ya kita suruh bongkar,” ujar Ambarita.
Lebih lanjut Ambarita meminta informasi kalau ada kejanggalan proyek drainase yang sedang dikerjakan untuk diinformasikan kepadanya.
“Sebagai PPK tidak akan ada kompromi, akan saya suruh dibongkar,” tambahnya.
Hasil pantauan di lapangan, proyek yang bersumber dana P-APBD Kota Pematangsiantar tahun 2021 disebut-sebut jatah oknum anggota DPRD, makanya para kontraktor mengerjakan asal-asalan mengingat waktu hanya tinggal beberapa hari.
Begitu juga proyek drainase di Jln. Ampi, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar yang dikerjakan CV Samber Jaya yang beralamat di Jln Kuala Tanjung Simalungun, pasangannya menempel di tembok yang sudah ada dengan menggunakan mal.
Masyarakat sekitar jalan Ampi mengharapkan pengawas dari dinas PUPR untuk mengawasi kerja rekanan.
Begitu juga proyek tembok penahan di Jln Kayu Manis yang dikerjakan CV. MUARA INDAH juga dikawatirkan kualitasnya. Para pekerja di lapangan memasang pasangan bahan semen diduga tidak sesuai dalam kontrak.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Kota Pematangsiantar Daniel Siregar belum berhasil dimintai tanggapannya. Saat disambangi ke kantornya, Selasa (7/12/2021) sedang tidak berada di tempat. (Team/Red)

