Jakarta,(PAB) ------
Tokoh Muhammadiyah Buya Syafii Maarif menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Jakarta membahas persoalan ketimpangan ekonomi.
"Persoalan pertama adalah ketimpangan ekonomi. Ini perlu cepat pemerintah sudah bekerja, tapi harus dipercepat, sebab kalau tidak, ini timbul lagi nanti prahara sosial, Mei 1998. Itu kan hancur kita," kata Buya menjawab pertanyaan wartawan usai bertemu Presiden, Senin.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini mengakui saat ini Presiden sudah banyak mencabut izin-izin penggunaan tanah oleh konglomerat.
"Tanah yang dimiliki konglomerat sudah banyak yang dicabut alhamdulillah," katanya.
Dia mengatakan bahwa UKM harus diberdayakan dan dirinya telah bicara dengan tiga konglomerat kelas hiu untuk memperdayakan masyarakat agar ketimpangan ekonomi hilang sehingga tidak menimbulkan gejolak sosial.
"Ngak saya sebut nama. Saya bilang ini kalau ketimpangan dibiarkan begini, ngamuk rakyat nanti. Mereka paham betul," ungkapnya.
Seperti dikutip dari LKBN Antara, Buya berharap para konglomerat ini turun untuk menjalankan ide yang dilontarkan, yakni di setiap kabupaten dan kota, ada pengusaha yang punya komitmen kerakyatan sehingga pertumbuhan yang berkeadilan itu menjadi pedoman kita semua.
"Presiden sama persis dengan saya. Ini cocok omongnya. Ini kan sisa masa lampau semua. Sejak zaman Soeharto dulu. Jadi ada dua kekuatan yang pertama ketimpangan ini. Seperti jalan rumput kering yang rentan sekali dan bisa memicu macam-macam, pakai agama segala macam itu," katanya.
Sedangkan hal kedua yang dibahas dengan Presiden, kata Buya, terkait paham radikalisme yang mengatasnamakan agama, seperti ISIS.
"Orang-orang Indonesia yang Muslim menganggap karena mereka mengerti bahasa Arab, itu disangka mewakili agama. Ndak bisa, ini rongsokan. Masa dibiarkan begini, Ya merusak di Filipina, merusak di mana-mana," katanya.
Buya mengatakan negara-negara Arab saat ini kewalahan menghadapi kelompok-kelompok ini dan itu kesalahan mereka semua karena tidak bisa mengantisipasi.
Ketika ditanya apakah pertemuan dengan Presiden membahas resuffle kabinet, Buya mengatakan tidak mambahas hal tersebut.
"Saya ndak tanya itu. Ndak penting soalnya. Ndak penting. Pokoknya komitmen ketimpangan ini yang perlu diperbaiki," katanya.(rdk)
Buya Bertemu Presiden Bahas Ketimpangan Ekonomi
Redaksi
Senin, 17 Juli 2017 - 17:17:09 WIB
Pilihan Redaksi
IndexPanglima TNI Hadiri Rakor Tingkat Menteri Dipimpin Menko PMK
TNI Berangkatkan Satgas Operasi Penanggulangan Bencana Alam Ke Filipina
Mabes TNI Peringati Hari Sumpah Pemuda Ke-96: Bersatu Dalam Keberagaman
Bakamla RI Usir Kapal China Coast Guard-5402
Panglima TNI Hadiri Jamuan Makan Malam Kabinet Merah Putih di Akmil
Tulis Komentar
IndexBerita Lainnya
Index Nasional
Wakil Ketua DPD IWOI Langsa Netral Sikapi Seleksi JPTP Sekda Langsa!"
Sabtu, 21 Desember 2024 - 22:13:23 Wib Nasional
Dahsyat, Dalam 46 Hari 30 Ribu Rumah Dibangun Pemerintahan Prabowo
Senin, 16 Desember 2024 - 07:30:25 Wib Nasional
Ketua LSM SPA Apresiasi DPRK Langsa Yang Gagal Membahas dan Mengesahkan APBK 2025
Jumat, 13 Desember 2024 - 13:50:35 Wib Nasional