SDA Riau Harus Dikelola Dengan Baik

SDA Riau Harus Dikelola Dengan Baik

Pekanbaru, (PAB)>>>

Komandan Sesko TNI Letnan Jendral Agus Sutomo bersama Perwira Siswa Sesko TNI mengunjungi Provinsi Riau untuk melakukan kajian pengawasan dan pengamanan di kawasan setempat bagi kepentingan sistem pertahanan nasional.

"Riau merupakan kawasan yang sangat potensial. Untuk itu Sumber Daya Alamnya (SDA) nya harus dikelola, dijaga dan dikembangkan untuk kepentingan nasional," kata Komandan Sesko TNI Letnan Jendral  Agus Sutomo dalam kunjungannya ke Pemprov Riau di Kota Pekanbaru, kemarin.

Agus Sutomo menyebutkan, berdasarkan paparan yang disampaikan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Bumi Melayu tersebut memiliki potensi sumberdaya alam sangat besar. Jika dikelola secara maksimal akan bersumbangsih terhadap pertumbuhan ekonomi secara nasional.

"Sudah menjadi kewajiban bersama harus meletakkan semua hal yang ada di negeri ini untuk kepentingan nasional. Jadi dikelola bersinergi dari semua stokholder yang ada," kata Agus.

Dikatakan Agus, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Komandan TNI AL di Kota Dumai membahas sistem pengawasan dan pengamanan di kawasan pesisir mengingat Riau bagian utara berbatasan langsung dengan negara tetangga.

Hasil kajian tersebut, akan disampaikan perwira siswa TNI kepada pimpinan mengenai kondisi riil pengawasan di Bumi Lancang Kuning itu.

Gubernur Riau yang akrab disapa Andi Rachman ini menjelaskan secara umum mengenai potensi ataupun persoalan yang dimiliki provinsi yang dipimpinnya.

"Kami beterimakasih telah memilih Riau menjadi salah satu daerah kegiatan kunjungan, ini momen baik untuk berbagi," sebutnya.

Andi Rachman menggambarkan kondisi umum Riau mulai dari kondisi lahan gambut, kebakaran hutan dan lahan, pertumbuhan penduduk diatas tiga persen pertahun, kondisi pariwisata serta pertumbuhan ekonomi.

SDA Riau yang melimpah, kata dia, sangat berdampak bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat Riau khususnya di sektor perkebunan dan migas.  

Riau yang mempunyai panjang garis pantai mencapai 2.078 kilometer memiliki potensi perikanan dan kelautan belum tergarap secara optimal serta persoalan produksinya tidak termonitor dengan baik.

"Kami bekerja sama dengan Kementerian Kelautan Perikanan meninjau kawasan pesisir melihat potensi yang belum terjamah," sebutnya. (rdt/ant)
 
 

Berita Lainnya

Index