Israel Ingin Buka Hubungan Diplomatik dengan Indonesia

Israel Ingin Buka Hubungan Diplomatik dengan Indonesia
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (Dan Balilty)

YERUSALEM,(PAB)----

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan niat untuk membuka hubungan diplomatik dengan Indonesia. Sebab, Indonesia merupakan salah satu negara penting bagi Israel. Hal ini diungkap Netanyahu dalam konferensi internasional untuk wartawan Kristiani di Yerusalem.


"Indonesia sangat, sangat penting bagi kita. Indonesia sangat penting bagi negara (Israel). Indonesia satu-satunya negara yang belum memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, sebagian besar negara lainnya punya," ucap Netanyahu, seperti dikutip dari Times of Israel, Minggu (15/10).

"Indonesia memiliki penduduk sebanyak lebih dari 200 juta orang. Mereka memiliki umat Muslim dan puluhan juta umat Krsiten. Kami ingin melihat Indonesia di sini. Kami ingin memiliki hubungan baik dengan mereka."
 

Pernyataan itu diutarakan Netanyahu menjawab pertanyaan salah satu anggota konferensi, Monique Rijkers, wartawan sekaligus aktivis pro-Israel dari Jakarta. Monique juga meminta Netanyahu membuka perbatasan Israel bagi warga Indonesia yang ingin beribadah ke Yersualem.


Hal itu diutarakan Monique menyusul larangan perjalanan yang diberlakukan otoritas Israel bagi WNI sekitar awal tahun 2018. Larangan itu diberlakukan Tel Aviv membalas larangan serupa yang diberlakukan pemerintah Indonesia.

"Saya akan selesaikan masalah visa, saya akan lihat apa yang bisa saya lakukan soal ini," tutur Netanyahu.

Dikutip The Time of Israel, Nentanyahu juga mengatakan Israel tengah menjajaki kemungkinan menjalin hubungan diplomatik dengan negara muslim lain di Afrika. Menurutnya, banyak negara di kawasan itu yang tertarik membuka relasi dengan Israel demi bekerja sama memberantas terorisme.
"Kenyataan ini membuka jalan bagi negara-negara lainnya mengakui Israel sebagai sebuah negara," tuturnya.


Selama ini, Indonesia berkeras enggan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sebagai bentuk protes pemerintah terhadap pendudukan ilegal negara itu di wilayah Palestina.

Meski tak punya hubungan resmi, Jakarta dan Tel Aviv dilaporkan memiliki hubungan dagang yang dilakukan melalui pihak atau negara ketiga.

Israel juga dikabarkan turut memberikan bantuan bagi korban bencana gempa di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Meski begitu, karena sensitivitas isu terkait hubungan kedua negara, Kementerian Luar Negeri Israel menolak berkomentar terkait hal itu.


Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sempat menyampaikan bahwa Indonesia tetap mendukung Palestina untuk memperjuangkan kemerdekaan dan hak-haknya. 

Hal ini diungkap Presiden menanggapi pengakuan sepihak AS atas Yerusalem yang disebut sebagai ibukota Israel pada akhir 2017. (cnn)

Berita Lainnya

Index