Banda Aceh, PAB –
Gali potensi ekspor, Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Aceh melaksanakan asistensi kepada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dilakukan baik secara daring, maupun luring. Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan nyata terhadap pelaku UMKM untuk naik kelas dan bersaing di pasar internasional. Selasa (21-10-2025)
Asistensi secara daring dilaksanakan melalui kegiatan webinar bertajuk “UMKM Naik Kelas, Siap Mendunia” yang digelar pada media Zoom Meeting, Rabu (15/10). Kegiatan ini diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari pelaku UMKM dari wilayah provinsi Aceh dan dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Depok, Yogyakarta, Bojonegoro, Sumedang, Batam, dan kota lainnya.
Kepala Kanwil Bea Cukai Aceh, Bier Budy Kismulyanto, menyampaikan bahwa UMKM merupakan kekuatan utama perekonomian nasional. Menurutnya, UMKM harus memiliki tiga kekuatan utama dalam menjalankan usahanya, yakni kualitas produk, kuantitas produksi, dan kontinuitas usaha.
Ia juga menegaskan pentingnya pelaku usaha di Aceh untuk memanfaatkan peluang ekspor yang semakin terbuka lebar. Saat ini, terdapat tiga kali penerbangan Banda Aceh–Kuala Lumpur setiap minggunya, dan dalam waktu dekat akan dibuka jalur kargo dari Lhokseumawe menuju Penang, Malaysia.
“Ini merupakan kesempatan yang sangat baik bagi pelaku UMKM di Aceh untuk memperluas pasar dan membawa produk lokal ke kancah internasional,” ujar Bier.
Selain asistensi yang digelar secara daring, Agen Fasilitas Kanwil Bea Cukai Aceh bersama Bea Cukai Meulaboh melaksanakan asistensi secara luring melalui kunjungan lapangan ke UMKM Nyunti yang berlokasi di Darul Imarah, Aceh Besar, pada Jumat (17/10).
Nyunti adalah salah satu UMKM kreatif yang mengolah asam sunti, bumbu masakan khas Aceh, dengan makanan lainnya hinga lahir varian unik, seperti ayam suwir dan kerang. Produk Nyunti menonjol dengan inovasi pengolahan modern menggunakan teknologi retort, sebuah metode sterilisasi makanan pada suhu tinggi (121°C) dan tekanan tertentu, yang memungkinkan makanan tahan lama tanpa bahan pengawet. Proses ini memastikan produk tetap higienis, awet, dan aman dikonsumsi, sekaligus meningkatkan daya saing produk di pasar yang lebih luas.
“Harapan kami, pemerintah daerah dapat terus mendukung UMKM seperti Nyunti, terutama dalam aspek bantuan permesinan dan pengembangan kapasitas,” ungkap Mila Rosa Apriliani, pemilik Nyunti.
Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Hubungan Masyarakat Kanwil Bea Cukai Aceh, Muparrih, selaku perwakilan Agen Fasilitas yang hadir mengungkapkan bahwa tujuan kunjungan ini untuk menggali dan mendorong pelaku UMKM agar mampu naik kelas dan berdaya saing baik di pasar domestik maupun di pasar internasional.
“Program asistensi yang dilakukan tidak hanya fokus pada aspek ekspor, tetapi juga pada penguatan daya saing dan kualitas produksi agar UMKM seperti Nyunti dapat semakin berkembang dan menembus pasar nasional bahkan internasional,” ujar Muparrih.
Melalui kegiatan asistensi ini, Kanwil Bea Cukai Aceh berharap dapat memperkuat sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam menciptakan ekosistem UMKM yang berintegritas, tangguh, dan berdaya saing global
Rilis :Humas Bea Cukai