Polres Dumai Satuan Binmas Melaksanakan giat Cooling Sistem Dipondok Pesantren AlFURqon.

Polres Dumai Satuan Binmas Melaksanakan giat Cooling Sistem Dipondok Pesantren AlFURqon.


DUMAI,(PAB) ----

Polres Dumai melalui Satuan Binmas melaksanakan kegiatan Cooling System dengan mengusung tema Sosialisasi Pencegahan Radikalisme dan Terorisme di Pondok Pesantren Al Furqon, Jalan Tuanku Tambusai, Bagan Besar, Dumai, pada Jumat (27/9).

Kegiatan ini dipimpin oleh Kapolres Dumai AKBP Dhovan Oktavianton melalui Kasat Binmas Polres Dumai, AKP Jamaluddin, sebagai bentuk komitmen Polri dalam mencegah berkembangnya paham radikalisme dan aksi terorisme di tengah masyarakat, terutama di kalangan pelajar.

Dalam kegiatan tersebut, AKP Jamaluddin menyampaikan pentingnya peran pesantren sebagai garda terdepan dalam menjaga stabilitas nasional dan mencegah penyebaran paham-paham yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

Sosialisasi ini dihadiri oleh pengurus pondok pesantren, santri, serta tokoh masyarakat setempat yang memberikan respon positif terhadap upaya yang dilakukan oleh Polres Dumai.

"Kami berharap melalui kegiatan ini, para santri bisa memahami bahwa radikalisme dan terorisme adalah ancaman nyata bagi keutuhan NKRI. Pesantren harus menjadi benteng terakhir dalam melawan penyebaran paham-paham yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan Islam yang rahmatan lil alamin," ujar AKP Jamaluddin.

Selain memberikan materi tentang bahaya radikalisme dan terorisme, AKP Jamaluddin juga menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam melaporkan hal-hal yang mencurigakan di lingkungan sekitar.

"Peran serta masyarakat, termasuk dari kalangan pesantren, sangat penting untuk memutus rantai penyebaran paham radikal. Jangan ragu untuk melaporkan jika ada hal-hal mencurigakan yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban," lanjutnya.

Lebih lanjut, AKP Jamaluddin menegaskan bahwa Polres Dumai akan terus meningkatkan upaya pencegahan melalui kegiatan-kegiatan serupa di berbagai lembaga pendidikan, khususnya pondok pesantren.

Hal ini dilakukan sebagai langkah preventif untuk menghindari terjadinya aksi-aksi terorisme yang dapat merusak tatanan sosial di Indonesia.

Kegiatan sosialisasi ini juga diisi dengan sesi tanya jawab, di mana para santri antusias menanyakan berbagai hal terkait pencegahan radikalisme. Para peserta sosialisasi mendapatkan pemahaman mendalam tentang dampak negatif radikalisme serta cara mengenali tanda-tanda awal dari paham-paham tersebut.

"Semoga kegiatan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih luas kepada seluruh santri tentang bahaya radikalisme dan terorisme, sehingga mereka dapat berper


Eli/ril

Berita Lainnya

Index