DUMAI,(PAB) -----
Mewujudkan Dekarbonisasi, Pemko lewat Dinas Lingkungan Hidup Dumai selenggarakan giat lokakarya dan City Site Tour serta Technical Visit bagi OPD LH Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau.
Lokakarya juga turut dihadiri Walikota Dumai H Paisal, SKM., MARS., diwakili Sekda H Indra Gunawan, S.Ip., M.Si., Kadis LH Pemko Dumai Agus Gunawan, S.Sos., perwakilan Kedubes Jepang, perwakilan Kota Kawasaki Jepang, perwakilan Nippon Koei, CSD; PT. Panasonic Gobel Life, PT. Kowa Emori Indonesia, perwakilan perusahaan swasta dan Perguruan Tinggi se-Kota Dumai.
Kota Dumai yang terletak di pantai timur di wilayah provinsi Riau, dalam perspektif nasional maupun dalam kerangka rencana penataan ruang wilayah hingga akhir tahun 2038, telah disepakati menjadi lokus untuk dapat melayani kegiatan yang bersifat internasional, karena memiliki batas wilayah berhadapan langsung dengan Negara tetangga yakni Thailand, Malaysia, dan Singapura. Kota Dumai diharapkan dapat mewakili Provinsi Riau, Sumatera Utara bagian selatan dan wilayah Sumatera barat bagian utara.
Mencakup wilayah daratan seluas kurang lebih 206.673,36 Ha, secara implisit di dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional ditekankan bahwasanya Dumai merupakan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN). Kota Dumai juga memiliki potensi untuk menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (Special Economic Zone/ SEZ) serta gerbang utama eksport - import yang di wadahi dalam bentuk Kawasan Perdagangan Bebas / Free Trade Zone (FTZ).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021- 2023, terkait Produk Domestik Regional Bruto konstan dan harga berlaku di Kota Dumai, Sektor industri pengolahan berkontribusi pada urutan yang pertama, hal ini menandakan industri pengolahan merupakan pendorong utama ekonomi di Kota Dumai.
Demikian halnya dengan sektor konstruksi yang menunjukkan pertumbuhan signifikan, merupakan cerminan dari adanya investasi besar-besaran dalam infrastruktur atau proyek-proyek pembangunan besar.
Sejalan dengan segala potensi yang dimiliki dan perencanaan pembangunan di Kota Dumai, tentunya diperlukan kebijakan yang mendasar dalam menyeimbangkan dimensi ekonomi, sosial, dan lingkungan, diikuti upaya konkret yang terprogram dan terarah dalam mencapai pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Termasuk pada Pembangunan Rendah Karbon di sektor Energi, Transportasi dan Industri serta pengelolaan limbah.
Jalur pembangunan rendah karbon bukanlah pilihan, melainkan sebuah keharusan. Hal ini merupakan bukti kesadaran akan akibat serius yang ditimbulkan oleh perubahan iklim yang dapat mengancam lingkungan, ekonomi, dan kesejahteraan manusia, sehingga menjadi suatu pendekatan yang bersifat win-win solution untuk perekonomian.
Sesuai dengan Upaya Pemerintah Indonesia dalam mitigasi pengendalian perubahan iklim dalam negeri, serta Komitmen Pembangunan Rendah Karbon oleh Provinsi Riau, Pemerintah Kota Dumai juga memiliki sasaran, strategi dan arah kebijakan yang selaras yakni mewujudkan infrastruktur dan Ruang Kota Dumai yang berkualitas dan berwawasan lingkungan.
"Besar harapan kami, rencana pelaksanaan city to city collaboration antara Kota Dumai dan Kota Kawasaki memberikan efek domino pada kabupaten/kota lainnya di Provinsi Riau, sehingga dapat menjadi suatu langkah berarti yang memberikan kontribusi konkrit dalam rangka menurunkan emisi GRK di Provinsi Riau secara umum dan pencapaian target intensitas GRK sebesar 97,16 % pada tahun 2045 menuju Project 2050 Zero Carbon City di Provinsi Riau", kata Indra Gunawan.
"Kami ucapkan terima kasih kepada narasumber, seluruh peserta lokakarya dari Bappeda dan DLH seluruh Kabupeten/ Kota dan OPD di tingkat Provinsi Riau, seluruh OPD terkait lingkup Kota Dumai, Pelaku Usaha dan Industri serta kepada Kawasaki City, Ministry of Environment of Japan dan Embassy of Japan yang telah memfasilitasi kegiatan lokakarya ini", pungkas Sekda Indra Gunawan.
(Eliwaty)