Akses Jalan Menuju Gereja di Pancur Batu Luput Perhatian Pemerintah

Akses Jalan Menuju Gereja di Pancur Batu Luput Perhatian Pemerintah

Deli Serdang (PAB -- - 

Puluhan warga di Deli Serdang mengeluhkan akses jalan utama menuju gerejanya di Jalan Simpang Kongsi-Bersama, Gang Gereja, Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang yang memprihatinkan.

Kata warga, setiap ada kegiatan peribadatan atau kebaktian jemaat gereja mesti melewati jalan rusak dan rumput panjang dengan berjalan kaki ratusan meter agar bisa ke gereja.

Lebih parah lagi, saat hujan turun akses jalan ini pasti becek dan berlumpur karena kondisi masih tanah dan belum diaspal.

"Kasian jemaat disini, kalau pergi ke gereja kami harus melewati akses jalan yang tidak layak dan memprihatinkan, bahkan kalau hujan pasti becek dan sulit dilalui sepeda motor maupun mobil," kata warga bermarga Manik kepada wartawan Jumat (17/5/2024).

Dia meminta supaya pemerintah dapat memberikan perhatian agar akses jalan dapat diperbaiki atau paling tidak disisihkan anggaran dana desa (ADD) untuk memperbaiki akses jalan tersebut.

"Ada dua gedung gereja di sini dan sudah berdiri bertahun-tahun, tetapi akses jalannya parah kali tidak pernah diperhatikan, bukankah ada anggaran dana desa yang dikucurkan pemerintah pusat setiap tahun untuk memajukan desa," ujarnya.

Diketahui, kedua gereja itu ialah Gereja Kristus Rahmani Indonesia (GKRI) Anugerah Allah dan Gereja Pentakosta Tabernakel (GPT) Rumah Doa.

Pantauan wartawan dilokasi, Jumat (17/5/2024), berdasarkan laporan warga sekitar kondisi jalan tersebut sudah berlangsung bertahun-tahun lamanya. Tampak jelas akses telah dipenuhi rumput setinggi 30 cm tanpa perawatan.

Kurang lebih 500 meter akses jalan menuju gereja sangat memprihatinkan dan jauh dari kata layak karena tidak beraspal masih berbentuk tanah. Bila musim hujan kondisi jalan berlumpur dan licin.

Padahal, jalam merupakan urat nadi bagi perekonomian masyarakat, supaya
aktivitas masyarakat menuju akses suatu tujuan mudah dan lancar. Hal itu merupakan tanggung jawab pemerintah, baik desa, daerah maupun pusat. Apabila akses jalan tidak memadai maka masyarakat pasti mengeluh, sebab mereka aktif membayar pajak.

"Kalau hujan jalannya berlumpur dan licin yang memang belum pernah sama sekali diaspal yang panjangnya kurang lebih 500 meter," kata warga.

Oleh karena itu, warga sangat berharap jalan tersebut diaspal karena digunakan jemaat dan masyarakat menuju rumah peribadatan untuk berdoa dan sembahyang. Aktifitas warga sering terganggu akibat jalan rusak ini.

"Tolong sampaikan keluhan kami ini kepada pemerintah agar jalan ini segera diperbaiki," harap warga saat diwawancara di pinggir jalan rusak itu.

Dikonfirmasi terpisah, Camat Pancur Batu, Sandra Dewi Situmorang dalam responsnya mengatakan akan disampaikan kepada organisasi perangkat daerah (OPD).

"Nanti kami sampaikan ke OPD terkait. Tapi ini sepertinya jalan desa. Mohon maaf atas ketidaknyamanannya," ujar Sandra Dewi Situmorang via WhatsApp, Sabtu (18/5/2024).

Sandra juga menyarankan masyarakat sekitar agar mencoba mengajukan kondisi jalan itu kepada pemerintahan desa.

"Coba suruh masyarakat yang ada di lokasi untuk mengajukan kepada desa. Sehingga bisa diatasi melalui ADD," ucap dia. (*)

Berita Lainnya

Index